Berita Gianyar
Banyak Jalan Rusak Di Gianyar Karena Hujan, Dinas PUPR Lakukan Pendataan
Berjalan beberapa belas meter ke timur, jalan berlubang juga di depan bale banjar setempat.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Musim hujan yang telah berlangsung sejak akhir tahun 2024 dan masih terjadi hingga Senin 13 Januari 2025 ini, mengakibatkan sejumlah dampak.
Bukan hanya bencana seperti pohon tumbang, tanah longsor dan banjir.
Namun di Kabupaten Gianyar, Bali, banyak jalan yang mengalami kerusakan akibat guyuran hujan.
Pantauan Tribun Bali di Ubud, tepatnya di Jalan Raya Desa Singakerta sampai ke Jalan Raya-Nyuh Kuning - Pengosekan saja, kerusakan terjadi lebih dari lima titik.
Baca juga: Baru Sebulan Diperbaiki, Jalan Rusak Diguyur Hujan di Jalur Besakih-Menanga, Karangasem Bali
Dari arah barat, kerusakan terjadi di Jembatan Singakerta.
Terdapat dua lubang di tengah jembatan dengan kondisi yang cukup dalam. Setengah aspal juga terlihat retak.
Ironisnya, jalan di atas jembatan tersebut tergolong baru.
Sebab pada pertengahan 2024, jalan tersebut diperbaiki akibat setengah badan jalan jebol.
Berjalan beberapa belas meter ke timur, jalan berlubang juga di depan bale banjar setempat.
Lubang tersebut terjadi akibat di bawahnya merupakan saluran drainase.
Namun pantauan pada Senin siang, lubang menganga sebanyak tiga titik tersebut telah diurug menggunakan tanah dan kerikil.
Kerusakan parah juga terjadi di perbatasan Nyuh Kuning dan Pengosekan.
Jalan tersebut menghambat lalu lintas. Sebab kerusakan hampir seperempat jalan.
Terlebih lagi ini merupakan jalur pariwisata yang selalu padat, sehingga kendaraan pun harus bergantian melaju karena jalan rusak ini.
Pengguna jalan berharap kerusakan tersebut segera diperbaiki. Sebab sangat membahayakan pengguna jalan.
Terlebih lagi saat turun hujan, kerusakan ini tidak terlihat lantaran tergenang air.
Kabid Bina Marga PUPR Gianyar, Made Gede Astawiguna saat dikonfirmasi membenarkan bahwa akibat musim hujan, banyak jalan mengalami kerusakan.
Pihaknya pun telah melakukan pendataan titik kerusakan.
Seperti di Kecamatan Tegalalang terdata di dua titik, yakni di Jalan Raya Bayad-Muaba-Gentong dan Jalan Kedisan-Bayad.
Di Kecamatan Payangan, terdata di Jalan Raya Payangan-Bukian, Jalan Melinggih-Kelusa, dan Jalan Bukian-Tatag.
Di Kecamatan Ubud terdata di Jalan Raya Peliatan-Dalem Puri, Jalan Raya Mas-Abiansemal-Silungan, lalu di Jalan Raya Tebongkang-Semana, dan Ubud-Sayan.
Di Blahbatuh terdata di Jalan Belega-Pering-Seme, Jalan Blahbatuh-Saba, Jalan Bona-Pasdalem, dan Jalan Buruan-Getas.
Di Kecamatan Sukawati terpantau di Jalan Jeleka-Sakah, dan Jalan Guwang-Batuhulan-Tegeha.
Di Kecamatan Tampaksiring terpantau di Jalan Pejeng-Laplapan, di Jalan Banjar Puseh-Banjar Intaran, Jalan Manik Kawan-Basang Ambu-Uma Linggah, dan Jalan Tampaksiring - Kulu.
Di Kecamatan Gianyar terdata di Jalan Palung -Siangan, di Jalan Kalantaka, Jalan Raden Wijaya, Jalan Pasung Grigis, dan Jalan Ratna.
"Untuk identifikasi kerusakan sudah dari awal tahun kita kumpulkan melalui staf teknis pengamat masing-masing kecamatan, untuk kita laksanakan proses pemeliharaan rutin dan rehabilitasi bangunan pelengkap jalan. Kami anggarkan pekerjaan rutin sebesar Rp 1 miliar masing-masing kecamatan," ujarnya. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.