Trans Metro Dewata Berhenti Beroperasi
Pengguna Bus TMD Minta Dewan Lobi Kemenhub Terkait Pembiayaan Saat Masa Transisi
Pengguna Bus Trans Metro Dewata meminta agar Pemerintah Daerah bersama dengan DPRD Bali melakukan lobi ke Kementerian Perhubungan
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pengguna Bus TMD Minta Dewan Lobi Kemenhub Terkait Pembiayaan Saat Masa Transisi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pengguna Bus Trans Metro Dewata meminta agar Pemerintah Daerah bersama dengan DPRD Bali melakukan lobi ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait penganggaran Bus Trans Metro Dewata saat masa transisi pergantian Gubernur.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Ngurah Termana selaku pengguna Bus Trans Metro Dewata sekaligus perwakilan dari lembaga World Resources Institute (WRI) yang hadir pada Audiensi ke Kantor DPRD Bali, Senin 13 Januari 2025.
Baca juga: Bus TMD Bali Juga Digunakan Turis, Wamenpar Sebut Jadi Aspek Kenyamanan Mobilitas Wisatawan
“Apakah memungkinkan Pemda dan DPRD Bali melakukan lobi khusus ke Kemenhub untuk selama masa sebelum transisi ini mendapatkan pembiayaan karena tingkat urgensi dibutuhkan masyarakat cukup tinggi."
"Masyarakat menengah ke bawah banyak yang pakai (Bus Trans Metro Dewata) saya sering menemukan ibu-ibu berjualan di Ubud anak-anak SMP, SMA dan mahasiswa,” jelas Termana.
Baca juga: SEDIH TMD Setop Beroperasi, Hendra & Suniartika Ingat Kenangan Saat Naik Bus Trans Metro Dewata
Ia khawatir jika penghentian operasional Bus Trans Metro Dewata diperpanjang sampai 6 bulan akan menimbulkan cukup banyak masalah.
Dalam konteks ini kata Termana, Bali sebagai salah satu penyumbang devisa nasional selain migas di pariwisata juga cukup tinggi untuk kepentingan nasional.
Baca juga: Koster Akan Hidupkan Bus TMD Lagi, Sopir, Pengguna hingga MTI Gelar Aksi di Terminal Ubung
Dengan demikian apakah memungkinkan setidaknya untuk sampai Bulan Juli sebelum turun komitmen dari Pemerintah Provinsi Bali selama proses itu untuk mendorong adanya pembiayaan operasional di tingkat nasional.
“Ini adalah sebuah kebutuhan wajib tapi Trans Metro Dewata secara publik dapat kepercayaan pelayanan transportasi publik yang baik seperti ini ada halte, pramudinya baik. Walaupun masih banyak yang harus diperbaiki,” sambungnya.
Dikhawatirkan juga jika Bus Trans Metro Dewata lama tak beroperasi akan banyak masyarakat mengkredit kendaraan dan akan meningkatkan jumlah kendaraan di Bali.
Baca juga: Bali Diprediksi Makin Macet, Bus TMD Terancam Tak Beroperasi, Layani 8 Juta Penumpang Sejak 2020
Sementara itu Ketua DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack mengatakan untuk lobi tersebut ia akan menugaskan Komisi 3 DPRD Bali untuk lakukan pertemuan dengan Kemenhub minggu depan.
“Kami akan menugaskan ketua komisi 3 untuk menanyakan ke Kemenhub minggu depan. Sekwan buatkan surat untuk membuat kunjungan ke Jakarta menanyakan soal itu,” ucap Dewa Jack.
Sementara itu, Dewa Jack juga meminta pada Direktur Utama PT Satria Trans Jaya sebagai operator bus TMD, Ketut Edi Dharma Putra untuk menemui Gubernur Bali terpilih yakni Wayan Koster untuk membicarakan hal tersebut.
“Saya minta Pak Edi bertemu dengan Pak Koster karena beliau temannya. Jadi Pak Edi diminta menghadap ke Pak Koster untuk bicarakan karena beliau concern dengan ini,” tambahnya. (*)
Berita lainnya di Bus Trans Metro Dewata
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.