Lebaran 2025
Nyepi H-1 Lebaran, Kemenhub Usul ke Presiden Prabowo untuk Adakan Program Work From Anywhere
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan RI Dr Hartanto MH MmarE, mengusulkan kepada Presiden Prabowo untuk diadakan program
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Nyepi H-1 Lebaran, Kemenhub Usul ke Presiden Prabowo untuk Adakan Work From Anywhere
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan RI Dr Hartanto MH MmarE, mengusulkan kepada Presiden Prabowo untuk diadakan program Work From Anywhere (WFA) dalam masa angkutan lebaran arus mudik dan balik tahun ini.
Hal itu dimaksudkan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas pada masa angkutan lebaran sebagai evaluasi dari masa angkutan lebaran tahun sebelumnya, di mana terjadi penumpukan khusnya di titik-titik angkutan penumpang seperti pelabuhan.
Baca juga: Selama Libur Lebaran 2024, Beban Pasokan Listrik di Bali Naik 12,59 Persen
Sebagaimana disampaikan Hartanto saat dijumpai Tribun Bali usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke 22 PT Dharma Laut Utama, di Prama Sanur Beach Bali, Denpasar, Bali, pada Selasa 14 Januari 2025.
"Penjadwalan tanggal krisis biasanya H-7 atau H+7 lebaran, ini tidak hanya untuk Idul Fitri, masih ada hari libur lain, Pak Menteri menyampaikan kami bermohon ke Presiden agar ada yang namanya konsep Work From Anywhere (WFA) masyarakat, pegawai bisa pulang lebih dahulu, kerja di mana saja, agar tidak terjadi penumpukan penumpang di hari-hari kritis tadi," bebernya.
Baca juga: Okupansi Hotel di Karangasem Sempat Tembus Angka 70 Persen Saat Libur Lebaran
Lanjutnya, WFA dinilai menjadi solusi dan perlu didukung oleh banyak pihak yang bisa dimulai semisal dari H-10 atau H-12 begitu pula saat H+, sehingga menjadi alternatif mengurai hari-hari kritis.
"Iya (menunggu keputusan presiden,-Red). WFA ini secara internal kami memiliki pendapat seperti itu, Pak Menteri terutama, kami rapat dengan beliau, beliau menyampaikan itu saat rapat tentu layak didukung, bukan karena libur tapi melihat kondisi ada jadwal tanggal kritis liburan, perlu ada solusi tujuannya mengurai, pulangnya dipercepat biar tidak numpuk," jabarnya.
Termasuk saat puncak arus mudik lebaran juga mendekati di Bali menjalani Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025 sedangkan Idul Fitri 30 Maret 2025.
Baca juga: Desa dan Kelurahan di Denpasar Gencarkan Sidak Penduduk Pendatang Usai Lebaran
"Skema mudik dan Nyepi yang berbarengan ini juga kami upayakan, kami laporkan pimpinan, khususnya di Bali ini, sudah membahas hal ini, tentu ada concern juga ke sana, saat Hari Raya Nyepi mendekati Lebaran tertangani dengan baik," bebernya.
Selain itu, aspek - aspek teknis lainnya juga dipersiapkan seperti ramp check angkutan lebaran, memastikan kelaikan-kelaikan seperti kapal-kapal penyeberangan, selanjutnya rapat koordinasi stakeholder membentuk kesepakatan bersama.
Kemudian pendirian posko lebaran di 264 pelabuhan di Indonesia, termasuk command center untuk melihat kondisi yang ada, ditambah monitoring dan evaluasi pejabat untuk memastikan kesiapan dan kelancaran.
Usulan WFA juga mendapat sambutan positif dari Owner PT Dharma Lautan Utama (DLU), Ir H Bambang Haryo Soekartono yang menyediakan diskon atau tarif relatif murah jauh-jauh hari sebelum puncak mudik maupun arus balik lebaran yang selaras dengan program WFA.
"Kami DLU sudah adakan evaluasi angkutan lebaran 2024, diperbaiki 2025 ini, yang kami lakukan besok mengatur pentarifan, tarif diskon misal seperti dari H-30 sampai H-10 atau H-14 didiskon lebih murah, pada saat mendekati hari H tarif normal atau naik sedikit," ujarnya.
"Jadi mereka berangkat lebih awal, menyebar ke sebelumnya, ini terbukti efektif mengurai kepadatan luar biasa, kalau tahun lalu kan diskon tarif saat puncak-puncaknya jadi malah menambah kepadatan, semua ke puncaknya, terjadi kekurangan armada dan kepadatan, angkutan menjadi tidak nyaman," imbuh dia.
Di samping itu, pada angkutan lebaran PT DLU telah menyiapkan 48 armada kapal yang tersebar di titik-titik padat penumpang seperti Merak - Bakauheni hingga Padangbai - Lembar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.