Seni

Tangis Saat Sebut Ibu dalam Puisinya, Dyan Ingin Bantu Wedding Jadi Berkat di Bali

Wanita cantik mantan penyiar radio ini, tak kuasa menahan haru, mengingat perjuangan seorang wanita terlebih seorang ibu. 

ISTIMEWA
PUISI - Tetes air mata tak terbendung, saat Dyan Gitaloka membawakan puisi tentang Wanita. Khususnya saat bagian ia berterimakasih kepada sang ibu.  

TRIBUN-BALI.COM – Tetes air mata tak terbendung, saat Dyan Gitaloka Santhi, SST Par., membawakan puisi tentang Wanita. Khususnya saat bagian ia berterimakasih kepada sang ibu. 

Wanita cantik mantan penyiar radio ini, tak kuasa menahan haru, mengingat perjuangan seorang wanita terlebih seorang ibu. 

“Bagi saya wanita tidak hanya kuat secara fisik, karena wanita tidak hanya datang bulan, melahirkan, menyusui. Namun juga mencari nafkah,” katanya.

Ia berharap wanita juga dihargai dan mampu setara dengan pria, dalam menikmati kesempatan apapun di dunia ini. 

Baca juga: Pemilik Proyek Villa di Bukit Ser Buleleng Minta Kejelasan Aturan Investasi

Baca juga: Hotel Grand Seminyak Bali Digugat di PN Denpasar, Berikut Gugatan Lengkapnya

TIUP LILIN - Perayaan 20 tahun Bali Jepun Weddings & Events.
TIUP LILIN - Perayaan 20 tahun Bali Jepun Weddings & Events. (ISTIMEWA)

“Tapi tentu jangan melupakan kodrat sebagai wanita. Seperti saya bekerja keras sampai tengah malam, tapi saya tidak lupa dengan kewajiban di rumah tangga,” tegasnya. 

Gemuruh sorak sorai tepuk tangan pun, memenuhi ruangan mengapresiasi bait demi bait puisi yang Dyan bawakan.

Penampilannya ini, serangkaian dengan 20 tahun hari jadi Bali Jepun Weddings & Events. “Makanya hari jadi ke-20 ini saya persembahkan khusus perempuan, khususnya ibu saya, saudari saya dan anak saya dan rekan saya,”katanya. 

Dyan, sebagai Founder dan Owner Bali Jepun Weddings & Events, tak pernah menyangka bahwa sudah 2 dekade ia jalani bergelut di bisnis ini. Ia sebagai wanita dan pebisnis ingin agar seluruh wanita menjadi bangga dan hebat akan dirinya. 

Jatuh bangun, suka dan duka ia telan demi impiannya memberikan berkat pernikahan pada setiap orang yang mengikat janji sehidup semati. Namun banyak pula impian yang masih ingin ia gapai di masa mendatang. 

Bali yang sudah terkenal sebagai destinasi wisata, memang menjadi pilihan untuk merayakan pernikahan. Sehingga destinasi wedding juga menjadi andalan Pulau Surga ini.  

Peluang itu yang dilihat Dyan 20 tahun lalu. Tetapi tak hanya sekadar menjadi wedding planner, Dyan ingin ia dan timnya di Bali Jepun Weddings & Events menjadi berkat bagi siapapun yang akan menikah di Bali.

FOTO BERSAMA - Dyan (tengah) bersama putrinya, Odyssa Viola Novania (kiri) dan rekan kerjanya di Bali Jepun Weddings & Events, Thabita Ernawati (kanan).
FOTO BERSAMA - Dyan (tengah) bersama putrinya, Odyssa Viola Novania (kiri) dan rekan kerjanya di Bali Jepun Weddings & Events, Thabita Ernawati (kanan). (ISTIMEWA)

“Saya tidak membedakan, mau budget kecil atau besar, kami selalu memberikan pelayanan dari hati yang tulus. Agar acara pernikahan dan mimpinya terpenuhi,” ujarnya di Denpasar Sabtu kemarin.

Dyan tidak memungkiri bahwa dalam bisnis penyedia jasa pernikahan ini, dibutuhkan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa.

“Sebab saya mengakomodir begitu banyak orang, begitu banyak keinginan dan ide. Namun di sini seninya, bagaimana semua terpenuhi namun tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan baik dan lancar,” sebutnya. 

Bisnis wedding, harus mampu merangkul banyak hal, baik kedua mempelai, keluarga keduanya, vendor yang diajak bekerjasama, serta semua pihak yang terlibat dalam acara sakral itu.

“Kuncinya sabar, semua mau disenangkan. Jadi harus paham dan tetap tenang,” tegasnya kembali. 

Ketua panitia acara, Thabita Ernawati, menjelaskan dalam hari jadi Bali Jepun Weddings & Events ke-20 ini, pihaknya menghadirkan member BWA serta para vendor, rekanan, hotel, venue, serta WO lainnya. 

“Tentunya dalam kurun waktu 20 tahun ini, banyak yang sudah kami lalui,” katanya. 
Harapannya acara ini sebagai rasa syukur dari Bali Jepun Weddings & Events, melewati masa 20 tahun tidak mudah dan tentu melewati jatuh bangun. 

“Ini juga sebagai ajang silaturahmi untuk teman-teman. Sebab siapapun yang terlibat dalam wedding industry, baik vendor, WO lain, venue, dan lain adalah teman dan keluarga,” imbuhnya. 

Putri semata wayang Dyan, bernama Odyssa Viola Novania, mengatakan sangat bangga dengan ibunya sendiri.

Gadis cantik berambut hitam ini, memang dekat sedari kecil dengan ibunya. Serta menyaksikan langsung, perjuangan sang ibu sebagai wanita tangguh yang memegang banyak peranan. 

Baik sebagai ibu rumah tangga, pebisnis, dan lain sebagainya. “Saya melihat perjalanan ibu dari nol sampai sekarang, jadi bangga sih,” selorohnya.

Ia pun berharap bisa melanjutkan impian sang ibunda, khususnya dalam bisnis wedding organizer dan impian menjadi bagian dari wanita-wanita hebat di Bali dan dunia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved