Penemuan Mayat di Gianyar
Polisi Mulai Curigai Dalang di Balik Pembunuhan Tragis I Made Agus Aditya di Blahbatuh Gianyar Bali
Polisi mulai mengarah pada terduga pelaku pembunuhan I Made Agus Aditya di Blahbatuh. Penyelidikan intensif dilakukan hingga dini hari.
Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Penyelidikan atas kasus pembunuhan tragis yang menewaskan I Made Agus Aditya (26) di Jalan Raya Tojan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali terus bergulir.
Polisi kini mulai mengarah pada terduga pelaku yang diyakini menjadi dalang di balik pembunuhan yang menggemparkan ini.
Agus ditemukan tak bernyawa dengan luka mengerikan di leher pada Jumat 17 Januari 2025, dan hingga saat ini aparat gabungan dari Polsek Blahbatuh, Satreskrim Polres Gianyar, dan Polda Bali bekerja secara intensif untuk mengungkap fakta.
Berdasarkan informasi terbaru yang dihimpun Tribun Bali, Minggu 19 Januari 2025, penyelidikan dilakukan secara maraton, bahkan berlangsung hingga dini hari.
“Penyelidikan sampai tadi pagi jam 4 dini hari, sudah ada yang mengarah ke pelaku,” ungkap seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.
Namun, polisi masih terus mengumpulkan barang bukti untuk memastikan keterlibatan terduga.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Made Berata, menyatakan bahwa penyelidikan masih dalam tahap pendalaman.
"Masih dilakukan pendalaman," ujarnya singkat.
Kasus ini menjadi perhatian besar di Bali, mengingat modus operandi yang kejam dan dampaknya yang meresahkan masyarakat.
Baca juga: Selamat Jalan Made Agus, Pria 26 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Gianyar Bali, Pelaku Masih Diburu
Meskipun belum ada pernyataan resmi terkait penangkapan pelaku, polisi berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan cepat.
Aparat juga memastikan bahwa segala langkah yang diambil akan berdasarkan bukti kuat untuk menyeret pelaku ke meja hukum.
Warga sekitar diimbau tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga yang rumahnya dekat TKP mengatakan, pada Jumat 17 Januari dini hari atau saat kasus dugaan pembunuhan tersebut terjadi.
Tidak terdapat hal yang mencurigakan, seperti suara teriakan atau bunyi-bunyian pada umumnya orang yang sedang melakukan pengeroyokan ataupun melakukan aksi brutal.
"Kemarin saat dini hari, saya sudah tidur. Tatapi memang tidak terdengar ada suara ramai. Ramainya saat pagi saja, saat mayat ditemukan," ujarnya, namun tak mau ditulis identitasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun di Polsek Blahbatuh, sosok pria tanpa nyawa tersebut diketahui pertama kali oleh I Kadek Suarnata yang juga berasal dar Banjar Tengah sama dengan korban.
Saat itu, ia sedang melintas di TKP sehabis membeli nasi campur di warung Bu Sri yang tak jauh dari TKP.
Saat itu Suarnata menemukan sebuah sepeda motor PCX warna hitam DK 6105 KBL tergeletak di pinggir jalan.
Dan, sekitar beberapa meter dari sepeda motor itu, saksi melihat tubuh korban tergeletak.
Selanjutnya hal ini dilaporkan ke Polsek Blahbatuh.
Dari informasi di kepolisian, posisi korban ditemukan tergeletak terlentang menghadap ke utara tidak memakai baju , dalam keadaan luka di leher dan dada, bersimbah darah dengan menggunakan celana pendek warna hitam.
Selanjutnya korban di bawa dengan mobil ambulan Palang Merah Indonesia Kabupaten Gianyar ke Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar.
Sementara di TKP, aparat kepolisian sedang mencari barang bukti yang digunakan untuk menghabisi para korban.
Namun sejauh ini, barak bukti belum ditemukan.
Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Made Berata, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Kami sedang melakukan penyelidikan, nanti perkembangannya akan disampaikan," ujarnya.
Aparat kepolisian Polsek Blahbatuh, Gianyar, Bali masih mendalami kasus ini.
Mulai dari melakukan penyisiran Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari barang bukti, dan mengumpulkan keterangan saksi.
Wakapolsek Blahbatuh, AKP I Ketut Widiartha saat ditemui di ruangannya mengatakan, pihaknya sedang mengatensi penemuan mayat tersebut.
Terlebih lagi, keluarga korban telah membuat laporan resmi terkait kejadian ini.
"Semua buser kita sedang bergerak mencari siapa pelakunya. Sampai saat ini kita belum menemukan siapa terduga pelakunya," ujarnya seizin Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Made Berata.
AKP Widiartha menjelaskan, saat ini jenazah masih dititipkan di RSUD Sanjiwani Gianyar.
Dalam waktu dekat jenazah akan dikirim ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar untuk keperluan autopsi.
"Pihak keluarga telah melaporkan secara resmi kejadian ini, sehingga saat ini jenazah sedang persiapan untuk diautopsi di RSUP Prof Ngoerah," ujarnya.
AKP Widiartha juga telah menugaskan jajarannya agar turun ke masyarakat untuk menjaga kondusifitas wilayah.
Hal itu untuk mengantisipasi main hakim sendiri jika terduga pelaku diketahui.
"Kami imbau warga supaya tetap menjaga kondusifitas wilayah, supaya warga tak terpancing. Agar kegiatan masyarakat berjalan seperti biasa. Seandainya ditemukan pelakunya agar tidak main hakim sendiri," ujarnya.
Sementara di rumah korban di Banjar Tengah, Desa Blahbatuh, warga setempat telah berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa pada keluarga yang ditinggal.
Namun pihak keluarga belum mau memberikan keterangan pada awak media, karena masih berduka.
Namun diketahui, pihak keluarga sendiri tidak mengetahui kenapa I Made Agus Aditya bisa keluar rumah pada dini hari.
"Maaf kasus ini kami sudah laporkan ke polisi, silahkan minta informasi di kepolisian, supaya keterangan kami tidak mengganggu jalannya penyelidikan polisi," ujar seorang keluarga korban.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.