Longsor di Denpasar

KISAH Sulaiman Saksikan Longsor di Ubung Denpasar Bali, Dengar Suara 'Bruk' Lalu Batu Menggelundung

Peristiwa tanah longsor terjadi di Denpasar Bali pada pada Senin 20 Januari 2025, meninggalkan sebuah kisah.

Editor: Putu Kartika Viktriani
ist/tribun bali
Kolase foto evakuasi korban longsor di Ubung Denpasar Bali dan foto Sulaiman - KISAH Sulaiman Saksikan Longsor di Ubung Denpasar Bali, Dengar Suara 'Bruk' Lalu Batu Menggelundung 

Korban masih bisa naik ke atap rumah melewati runtuhan bangunan.

Sulaiman tinggal di kamar kost tersebut 1 bulan. Sedangkan para korban yang meninggal dunia baru 15 hari tinggal di kamar kost tersebut. 

Sebelumnya Sulaiman mengatakan tak ada tanda-tanda tanah longsor.

Ia juga menjelaskan pengerukan belakang kamar kost baru dilakukan kurang lebih 1 bulan yang lalu bangunan.

Setelah pengerukan terlihat excavator atau mobil bego mulai beroperasi sehingga menimbulkan getaran. 

“Mungkin ada dua hari sebelum kejadian (mobil bego), sudah mulai nguruk kalau sebelumnya agak jauh di sana,” bebernya. 

Sulaiman yang bekerja sebagai buruh bangunan sempat berpikir mengapa melakukan pengurukan di pasangan pondasi yang baru dibuat.

Terlebih jarak besi terlalu jauh, biasanya kata Sulaiman saat membuat senderan minimal jaraknya 3 meter dari tiang ke atas. 

“Barang-barang (yang bisa diselamatkan) itu hanya baju. Kalau ada surat-surat juga tidak bisa diselamatkan. Belum (dapat bantuan) saya, kayak uang untuk tempat tinggal sudah tidak ada,” tutupnya.  

Sementara itu, sejumlah rekan korban tampak berkumpul di Instalasi Forensik RSUP Prof Ngoerah pada, Selasa 21 Januari 2025. 

Ketika ditemui, Sarmin yang merupakan kerabat dari korban meninggal dunia tertimbun tanah longsor yakni Didik, Sarif dan Dwi berharap jenazah seluruh kerabatnya tersebut dapat segera dipulangkan ke Magetan, Jawa Timur.

“Harapan kami, jenazah itu bisa cepat dibawa pulang kita nunggu surat pengiriman jenazah dari Kapolres. Rencananya secepatnya kalau bisa hari ini (kemarin) dibawa pulang,” jelas, Sarmin. 

Sarmin juga menuturkan, sebagian korban ada yang baru 3 minggu di Bali dan ada yang sudah lama serta bekerja sebagai buruh bangunan.

“Sebelum kost di sana (di Jalan Ken Dedes) di Kelapa Muda daerah Ubung. Dua belum menikah Didi dan Dwi sisanya sudah menikah. Sarif pas sakit tidak mungkin bisa lari, kakinya sakit luka terkena seng sebelum kejadian,” kata dia. 

Sementara itu ditemui di tempat yang sama, Sumini yang merupakan kerabat korban atas nama Kresno mengatakan sebelum kejadian ia sempat meminta tolong ke Kresno untuk membelikan gas LPG 3 kilogram.  

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved