Longsor di Denpasar

KISAH Sulaiman Saksikan Longsor di Ubung Denpasar Bali, Dengar Suara 'Bruk' Lalu Batu Menggelundung

Peristiwa tanah longsor terjadi di Denpasar Bali pada pada Senin 20 Januari 2025, meninggalkan sebuah kisah.

ist/tribun bali
Kolase foto evakuasi korban longsor di Ubung Denpasar Bali dan foto Sulaiman - KISAH Sulaiman Saksikan Longsor di Ubung Denpasar Bali, Dengar Suara 'Bruk' Lalu Batu Menggelundung 

Sementara untuk rencana kepulangan jenazah, saat ini masih koordinasi, dan 1 NIK korban atas nama Wito yang belum didapat.

“Masih menunggu, saya masih koordinasi kapan keluarga siap, karena ada keluarga yang masih terkena luka di sini dirawat di Surya Husadha,” paparnya. 

Musibah longsor ini menyebabkan 5 orang dinyatakan meninggal dunia.

Mereka adalah:

- Didik Setiawan (25) asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan jenazahnya dibawa ke RSU Surya Husada.

- Dwi Lintang Bagus Saputro (27) asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan jenazahnya dibawa ke RSUP Prof Ngoerah.

- Sukesno (27) asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan jenazahnya dibawa ke RSUP Prof Ngoerah. 

- Didik (25) asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan jenazahnya dibawa ke RSU Surya Husada.

- Sarip (27) asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan.

- Kemudian korban terakhir yang ditemukan adalah Wito (50) asal Malang dan jenazahnya dibawa ke RSUP Prof Ngoerah. 

Cek Kesehatan

Korban selamat dari longsor di Ubung Kaja mendapatkan pelayanan pengecekan kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar melalui Puskesmas yang digelar di tempat tinggal sementara pada Selasa 21 Januari 2025.

Hal ini bertujuan memastikan perawatan serta kesehatan korban selamat setelah bencana.

Kepala Dinkes Kota Denpasar, AA Ayu Candrawati saat dikonfirmasi mengatakan pengecekan kesehatan ini dilaksanakan guna memastikan kondisi kesehatan korban selamat.

Hal ini utamanya untuk memberikan terapi penyembuhan.

Mengingat beberapa korban selamat masih terdapat luka dan lebam di beberapa tubuh.

“Mereka terus kami pantau, sekaligus memberikan terapi untuk perawatan agar semua korban selamat dapat sembuh kembali,” katanya.

Sebanyak 3 orang korban mendapatkan perawatan dan pengecekan kesehatan di lokasi tempat tinggal sementara.

Sedangkan 3 orang korban selamat lainya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Di mana, secara umum korban yang berada di tempat tinggal sementara tergolong sehat.

Namun demikian terdapat luka-luka yang masih memerlukan perawatan.

“Tentu perawatan optimal akan terus kami berikan. Dan semoga seluruh korban selamat dapat kembali sehat,” ujarnya. (sar/sup)

Polda Bali Keluarkan Imbauan Cuaca Ekstrem

Dua peristiwa bencana longsor terjadi secara beruntun di Kabupaten Klungkung dan Kota Denpasar mengakibatkan hilangnya sejumlah nyawa.

Di Klungkung, tepatnya di Lingkungan Celuk, Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, terjadi longsor pada Minggu 19 Januari 2025 malam.

Sebuah batu besar berdiameter 5 meter longsor menimpa sejumlah orang yang sedang meditasi di pasraman di Banjar Cempaka, Desa Pikat.

Kejadian ini menyebabkan 4 orang meninggal dunia dan 4 lainnya luka-luka.

Sedangkan pada Senin 20 Januari 2025 pagi, musibah tanah longsor terjadi di Ubung Kaja Denpasar

Material longsor menimpa rumah kost berpenghuni. Sebanyak 8 orang menjadi korban, 5 orang di antaranya meninggal dunia dan 6 orang lainnya selamat dengan mengalami luka-luka. 

“Kita ketahui bersama cuaca Bali beberapa hari terakhir sangat ekstrem menyebabkan terjadi bencana alam di beberapa lokasi, selain material, bencana tersebut juga mengakibatkan beberapa korban jiwa, seperti di Desa Pikat Klungkung dan Ubung Denpasar,” Kabid Humas Kombes Pol. Ariasandy, pada Selasa 21 Januari 2025. 

“Bencana tersebut meninggalkan duka yang mendalam bagi kita semua terutama keluarga para korban, tentunya kita semua berharap itu bencana alam yang terakhir dan ke depan tidak terjadi lagi,” sambungnya.

Berkaca pada kejadian tersebut, Polda Bali mengeluarkan imbauan berkenaan dengan cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini melanda Bali agar masyarakat senantiasa waspada terhadap bencana alam yang sewaktu--waktu mengintai. 

“Terkait cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang yang melanda Bali dari beberapa hari terakhir hingga saat ini, kami Polda Bali mengimbau agar masyarakat selalu waspada karena bencana alam bisa terjadi kapan dan di mana saja,” tuturnya. 

Polda Bali mengimbau agar menghindari berteduh atau berkendara di bawah pohon besar, hindari bepergian di laut dan daerah perbuktian atau pegunungan saat hujan disertai angin kencang.

Selain itu, agar masyarakat pro aktif update prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di handphone masing-masing.

“Manfaatkan WhatsApp grup untuk saling tukar informasi terkait cuaca berdasarkan informasi BMKG dan kondisi terkini,” ujarnya

“Kita semua berharap cuaca ekstrem yang melanda Bali saat ini segera berakhir. Mari kita saling mengingatkan dan jaga keselamatan diri dan keluarga agar terhindar dari bencana alam,” pungkasnya. (ian)

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved