Kemacetan Parah di Bali
MACET Bali Kian Parah! Pj Gubernur Minta Dukungan Pusat, Subway & Tol Gilimanuk-Mengwi Jadi Solusi
Dalam paparannya, Pj. Gubernur Mahendra Jaya menyampaikan apresiasi atas perhatian besar pemerintah pusat dalam menyelesaikan berbagai persoalan
TRIBUN-BALI.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Sang Made Mahendra Jaya meminta dukungan dari pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan kemacetan di Provinsi Bali.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Layanan Kebandarudaraan yang digelar di Hotel Novotel, Bandara I Gusti Ngurah Rai, pada Kamis (23/1).
Rakor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta BPKP.
Dalam paparannya, Pj. Gubernur Mahendra Jaya menyampaikan apresiasi atas perhatian besar pemerintah pusat dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Bali.
Baca juga: JENAZAH Mengapung di Sungai Ulakan Manggis Karangasem Bali, Nengah Siria Hanyut Saat Hendak Kerja
Baca juga: KASUS Kampung Rusia di Gianyar, WNA Jerman Resmi Tersangka, Ini Kata Polda Bali Kasus PARQ Ubud

Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi Bali masih sangat bergantung pada sektor pariwisata. Terkait perkembangan pariwisata, ia menuturkan bahwa Bali merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi turis mancanegara.
Hal ini dapat dilihat dari layanan penerbangan di Bandara Ngurah Rai yang didominasi oleh penerbangan internasional. “60 persen internasional, 40 persen domestik,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas upaya penataan dan penambahan moda transportasi di sekitar bandara. Berkat langkah tersebut, ia bersyukur kemacetan di akses bandara yang terjadi tahun lalu tidak terulang tahun ini.
Namun, menurutnya, penataan transportasi masih perlu terus dilakukan, khususnya di akses keluar bandara. Ia juga menyoroti pemberhentian operasi Trans Metro Dewata per 1 Januari 2025 yang berdampak pada akses menuju bandara, karena 3 koridor dari dan ke Bandara Ngurah Rai otomatis dihentikan.
“Saat ini kami sedang mengupayakan pergeseran anggaran untuk bisa mengambil alih,” ujarnya seraya mendukung langkah pemerintah dalam mengoptimalkan water taxi sebagai transportasi alternatif.
Lebih lanjut, Mahendra Jaya memaparkan progres rencana pembangunan Subway Bali yang saat ini memasuki fase penetapan trace (jalur). Rute yang diusulkan meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai–Central Parkir Kuta–Seminyak–Berawa–Cemagi, Bandara I Gusti Ngurah Rai–Jimbaran–Universitas Udayana–Nusa Dua, Central Parkir Kuta–Sesetan–Renon–Sanur dan Renon–Sukawati–Ubud.
Subway dinilai menjadi solusi karena pelebaran jalan di darat sulit dilakukan mengingat padatnya pemukiman penduduk. Ia berharap usulan tersebut segera disetujui oleh Kementerian Perhubungan sehingga proyek Subway Bali bisa berlanjut ke tahap berikutnya.
Menko Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyambut baik rencana pengembangan Subway Bali dan berencana membahasnya dalam pertemuan khusus.
Ia menegaskan bahwa pemerintah memberi perhatian khusus kepada Bali sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia. “Kita ingin Bali tetap menjadi destinasi wisata kelas dunia,” ujar Menko yang akrab disapa AHY.
Tol Gilimanuk-Mengwi
Kelanjutan pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi yang akan menghubungkan Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung akan kembali di-review oleh Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra).
Polresta Denpasar Bentuk Tim Urai Macet Untuk Atasi Kemacetan di Kota Denpasar Bali |
![]() |
---|
Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk Macet Hampir 8 Jam, Ekor Antrean hingga di Pekutatan, Jembrana |
![]() |
---|
Kemacetan di Bali, Pengamat Pariwisata Anom: Wisatawan Tidak Akan Mau Lagi Berkunjung |
![]() |
---|
Rekayasa Lalin Permanen, Pembangunan Jalan dari Tol ke Bandara Ngurah Rai Diharap Atasi Kemacetan |
![]() |
---|
Toko Oleh-Oleh Disinyalir Jadi Penyebab Kemacetan, Ini Tanggapan Pengusaha Oleh-Oleh di Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.