Berita Denpasar
Jalan ke TPA Suwung Becek, Pengangkutan Sampah di Denpasar Alami Keterlambatan
Jalan ke TPA Suwung Becek, Pengangkutan Sampah di Denpasar Alami Keterlambatan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pembuangan sampah ke TPA Suwung Denpasar belakangan ini krodit.
Hal itu lantaran hujan yang terus mengguyur Kota Denpasar.
Sehingga antrean panjang kendaraan pengangkut sampah terjadi setiap harinya ke TPA Suwung.
Baca juga: SELAMAT JALAN Gede Satria, Tak Ada Saksi Mata Saat Petaka di Denpasar, Upaya Keluarga Tak Berhasil
Akibatnya, pengangkutan sampah khususnya sampah rumah tangga di Kota Denpasar tersendat sejak beberapa minggu lalu.
Banyak pemandangan sampah terbungkus kresek atau pun menunpuk yang mulai menghiasi jalan protokol di Kota Denpasar.
Baca juga: GERAM! Ada Loker Kriteria Non Agama Hindu di Bali, Cok Ace: Upacara Kami Dipakai Promosi
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna mengatakan, selama musim penghujan yang hampir sebulan penuh, proses pembuangan sampah ke TPA Suwung selalu macet.
Sebab, ada kerusakan jalan karena becek yang membuat kendaraan susah masuk untuk membuang sampah ke dalam.
Hal itu berimbas pada pengangkutan sampah di hulu.
Sebab, truk sampah yang harusnya bisa membuang ke TPA lebih cepat kini malah tersendat.
“Sudah dari 3 minggu hampir 4 minggu ini antrean panjang karena jalannya tidak bisa dilalui kendaraan akibat hujan. Jadinya pengangkutan di rumah tangga ada keterlambatan,” paparnya.
Adi Wiguna mengatakan, dengan keterlambatan pembuangan membuat sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) akhinya menumpuk.
Pembuangan sampah swakelola juga tersendat membuat keterlambatan pengangkutan.
Menurut Adi Wiguna, ini menjadi salah satu kendala yang selama ini harus diselesaikan.
"Semasih kita mengandalkan TPA sudah pasti ini akan sering terjadi. Pemerintah juga sudah melakukan proses pencarian rekanan untuk kembali menghidupkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST),” imbuh Adi Wiguna.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar ikut mengurangi sampah yang dibuang ke TPA dengan memilah sampah dan mengelola sampah organiknya sendiri untuk dijadikan kompos.
Juga mengimbau agar masyarakat mengurangi berbelanja menggunakan kantong plastik.
“Bawalah tas daur ulang atau tas yang bisa digunakan berkali-kali agar tidak menggunakan kantong kresek," katanya. (*)
Perizinan Nuanu di Pantai Nyanyi Tabanan Disebut Belum Lengkap, Ini Hasil Sidak DPRD Bali |
![]() |
---|
Dilaporkan Warga karena Bising, Pengunjung malah Viralkan Polisi Saat Datangi Kafe di Denpasar |
![]() |
---|
Ringankan Beban Umat, PHDI Denpasar Bali Akan Gelar Upacara Menek Kelih hingga Metatah Massal |
![]() |
---|
4 Mantan Karyawan Berkomplot Lakukan Aksi Pencurian di Denpasar Bali, Gasak 6 Karton Vitamin Rambut |
![]() |
---|
3 Mobil Patroli Satpol PP Denpasar Bali Tak Laik Jalan Diajukan Untuk Penghapusan, Masih Miliki 7 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.