Berita Gianyar

Pemuda Selat Belega Lestarikan Subak, Pasang Jaring Sampah Dan Tebar 20 Ribu Ikan Di Gianyar Bali

Jaring sampah diharapkan dapat meminimalisir pencemaran air, akibat pembuangan sampah sembarang. 

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Sekaa Teruna Dian Kencana, Banjar Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali menggelar kegiatan pelestarian subak, sepanjang Subak Belega, Minggu 26 Januari 2025 pagi 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sekaa Teruna Dian Kencana, Banjar Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali menggelar kegiatan pelestarian subak, sepanjang Subak Belega, Minggu 26 Januari 2025 pagi. 

Dalam pelestarian ini, mereka melakukan pembersihan sampah di sepanjang aliran saluran irigasi pertanian, pemasangan jaring sampah dan pelepasan 20 ribu bibit ikan nila.

Selain melibatkan anggota Sekaa Teruna, aksi peduli lingkungan ini juga menggandeng komunitas lingkungan seperti Tanam Tuwuh dan Sungai Watch. 

Dalam aksi ini, Komunitas Tanam Tuwuh memberikan piranti untuk menjaga aliran irigasi secara berkelanjutan. Yakni berupa jaring sampah dan bibit ikan. 

Baca juga: CEKEG Terkejut Temukan Mayat Perempuan di Subak Tanah Putih, Kondisi Cukup Mengerikan 

Jaring sampah diharapkan dapat meminimalisir pencemaran air, akibat pembuangan sampah sembarang. 

Ketika terjaring di aliran sungai Subak Belega, sehingga sampah tidak sampai ke laut, yang dapat merusak lingkungan secara massif. 

Sementara untuk bibit ikan, diharapkan ekosistem sungai terjaga.

Ketua Panitia Pelestarian Subak ST Dian Kencana, I Made Dana Pranata mengatakan, kegiatan ini merupakan respon dari generasi muda Banjar Selat atas upaya tetua Desa Belega yang selama ini telah menjaga kelestarian subak. 

Kata dia, di kawasan Desa Belega, hampir semua subak lestari, tidak terganggu alih fungsi lahan. Sebab terdapat aturan adat yang melarang hal tersebut.

Karena itu, sebagai generasi muda, pihaknya pun tergerak untuk menggelar kegiatan pelestarian subak ini. 

Hal ini juga dilakukan untuk menumbuhkan minat generasi muda dalam menjaga aliran irigasi, yang memiliki peran pada keberlangsungan, baik keberlangsungan ekonomi rumah tangga hingga menyukseskan program swasembada pangan dari pemerintah. 

"Subak di sini memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat. Sebab sebagian besar masyarakat masih aktif bertani, belum ada alih fungsi lahan karena ada aturan adat, sehingga aliran subak tidak terganggu. Maka dari itu kami sebagai generasi muda juga harus ikut menjaga subak," ujarnya.

Pihaknya berterima kasih pada semua pihak yang ikut menyukseskan kegiatan ini. 

"Dari Komunitas Tanam Tuwuh memberikan jaring sampah dan bibit ikan. Kami sangat mengapresiasi atas pemberian tersebut sebagai bentuk untuk menjaga subak secara berkelanjutan. Kami juga berterima kasih pada Komunitas Sampah Watch, anggota STT, prajuru dan kepala desa karena ikut menyukseskan kegiatan ini, semoga bisa terus berlanjut," tandasnya.

Kegiatan ini juga diikuti oleh prajuru Desa Adat Belega, kepala lingkungan, Perbekel Desa Belega, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved