Sponsored Content
Rumah Sakit Kasih Ibu Bali Raih Validasi Emram Stage 6: Inovasi Digital Untuk Indonesia
Kasih Ibu Hospital Group berhasil mencapai HIMSS EMRAM (Electronic Medical Records Adoption Model) Stage 6
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dibalik keindahan alam Bali yang memukau, ada sebuah cerita transformasi digital yang mengubah cara layanan Kesehatan secara signifikan.
Kasih Ibu Hospital Group, yang telah menjadi andalan kesehatan masyarakat Bali sejak 1987, kini mencatatkan pencapaian luar biasa dengan menjadi grup rumah sakit kedua di Indonesia yang mencapai HIMSS EMRAM (Electronic Medical Records Adoption Model) Stage 6.
Dari Klinik Bersalin Hingga Rumah Sakit Dengan Inovasi Digital Unggulan
Kasih Ibu Hospital memulai perjalanannya lebih dari tiga dekade lalu sebagai klinik bersalin di Denpasar.
Baca juga: Bhumi ATR/BPN, Implementasi Keterbukaan Informasi Publik yang Mendapat Apresiasi Internasional
Kini, dengan empat cabang yang tersebar di Bali bagian selatan, rumah sakit ini telah menjadi simbol layanan kesehatan yang inovatif dan terpercaya.
Terletak di pulau yang menjadi tujuan wisata bagi lebih dari 5 juta wisatawan asing setiap tahun, RS Kasih Ibu tidak hanya melayani masyarakat lokal, tetapi juga para wisatawan dan ekspatriat yang mengandalkan fasilitas kesehatan kelas dunia.
Keberhasilan ini adalah hasil dari visi strategis yang menggabungkan tradisi pelayanan dengan teknologi mutakhir, menciptakan standar baru bagi pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Kesiapan untuk teknologi masa depan yang kami terapkan memastikan bahwa rumah sakit Kasih Ibu tetap menjadi yang terdepan dalam inovasi di bidang medis dan terus menawarkan perawatan yang mutakhir kepada pasiennya" ujar Krishnawenda Duarsa, Presiden Kasih Ibu Hospital Group.
Baca juga: Komang Trisna Dkk Kepergok Warga Saat Kuras Uang Kotak Amal Musala di Buleleng
Teknologi untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Pencapaian HIMSS EMRAM Stage 6 bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi hasil dari investasi dan dedikasi yang berkelanjutan. RS Kasih Ibu telah mengintegrasikan teknologi revolusioner seperti:
• Early Warning System (EWS): Teknologi ini, didukung oleh Philips, secara otomatis mencatat tanda vital pasien dalam waktu kurang dari lima menit, memungkinkan tim medis merespons dengan cepat kondisi pasien yang memburuk.
•EMR Terintegrasi: Semua data pasien kini tersimpan secara digital dan terpusat, memastikan perawatan yang efisien dan aman.
•KIH Connect Patient Portal: Memberikan kemudahan bagi pasien untuk menjadwalkan janji temu, mengakses hasil pemeriksaan, dan terlibat aktif dalam perawatan mereka.
Inovasi-inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga menghadirkan rasa aman bagi pasien, terutama wisatawan internasional yang mencari layanan kesehatan terbaik selama berada di Bali.
Membangun Kepercayaan dan Reputasi Global