LPG 3 Kg di Bali

ANTREAN LPG 3 Kg, Ketut Purni Kecewa Tak Dapat, 1.011 Pengecer Elpiji 3 Kg Terdaftar di Denpasar

Pada Rabu (5/2) operasi pasar tersebut serentak diadakan di Desa Adat Tuban Kecamatan Kuta, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan

TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN
ANTRE - Warga antre dipanggil untuk membeli gas melon pada operasi pasar gas LPG 3 kg di halaman LPD Desa Adat Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Rabu (5/2).  

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskop UKMP) melakukan operasi pasar Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) di sejumlah titik sejak kemarin. 

Pada Rabu (5/2) operasi pasar tersebut serentak diadakan di Desa Adat Tuban Kecamatan Kuta, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan dan sejumlah wilayah lainnya. 

Di Desa Adat Tuban, Kecamatan Kuta, operasi pasar digelar di halaman Kantor LPD Desa Adat Tuban. Ratusan warga rela datang lebih awal sebelum datangnya truk dari pangkalan Pertamina tiba. 

Baca juga: BELUM Beruntung! Saimima Sebut Banyak Peluang Gagal Berbuah Jadi Gol, BU Fokus Hadapi PSS Sleman

Baca juga: Minta Organda Bali Ikut Mengawal, Komunitas Bus TMD Berharap Tak Hanya 3 Koridor Diambil Pemprov

ANTRE - Warga antre dipanggil untuk membeli gas melon pada operasi pasar gas LPG 3 kg di halaman LPD Desa Adat Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Rabu (5/2).
ANTRE - Warga antre dipanggil untuk membeli gas melon pada operasi pasar gas LPG 3 kg di halaman LPD Desa Adat Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Rabu (5/2). (TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN)

Mereka ingin mendapatkan nomor antrean. Sekira pukul 09.00 WITA saat mobil truk bak terbuka yang mengangkut ratusan tabung gas melon (sebutan familiar LPG 3 kg) pun langsung diserbu warga.

Kuota tabung gas kali ini dibatasi hanya sebanyak 300 tabung dan nomor antrean sesuai dengan kuota tabung gas yang ada. Setiap warga dibatasi hanya dapat membeli 1 tabung dan wajib menyertakan foto kopi KTP saat melakukan pembayaran.

Satu tabung gas melon ini dapat dibeli dengan harga Rp 18 ribu yang merupakan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai aturan pemerintah. 

Di tengah teriknya sinar matahari warga tetap antusias menunggu nomor antrean dipanggil namun banyak juga yang kecewa akibat tidak mendapatkan nomor antrean dan gas. “Habis sudah habis. Diserbu orang mau bagaimana?” ucap seorang ibu-ibu yang membagikan nomor antrean kepada warga.

Dan ucapan tersebut ditanggapi Ketut Purni dengan nada kesal. Ia mengaku kecewa bahwa ia ikut antre nomor tidak dapat, sekarang dibagikan lagi nomornya tetap tidak dapat. 

“Kecewa sekali. Tadi saya minta katanya nanti, belum-belum gitu. Baru saya minta sekarang katanya habis. Tadi harusnya langsung dibagi sekali kalau habis ya habis tadi,” kata Purni dengan nada kesal.

Ia pun bingung tidak tahu kemana lagi harus mencari dan membeli gas melon untuk memasak karena sudah keliling sejak tiga hari terakhir tetapi tidak dapat.

Dikarenakan tidak mendapatkan gas melon, Ketut Purni pun sementara waktu tidak memasak terpaksa beli lauk-pauk untuk makan keluarganya.

Dirinya juga kecewa dengan sistem pembagian nomor kupon antrean yang dirasa tidak adil. “Malas begini caranya tidak adil. Keadilannya kurang. Benar-benar kecewa sekali,” ucapnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung, I Made Widiana menyampaikan pihaknya segera melaksanakan operasi pasar, juga akan melakukan pemerataan dan merapatkan barisan untuk melakukan evaluasi ke depannya.

Operasi pasar gas LPG 3 kg dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Badung dalam beberapa hari ke depan. Sehingga LPG 3 kg bisa didapat oleh masyarakat Badung yang membutuhkan. 

Sementara itu, di Kota Denpasar, gas LPG 3 kg masih jadi permasalahan. Apalagi masih banyak yang belum tahu sebaran pangkalan di Denpasar meskipun pembelian sudah bisa kembali di pengecer.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved