Sponsored Content

Bulan Bahasa Bali, Waktu 90 Menit, Seniman Huruf Unjuk Kreativitas Pada Lomba Baligrafi di Badung

Lomba Baligrafi yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan Badung dalam rangka memperingati Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025. 

ISTIMEWA
LOMBA BALIGRAFI - Sejumlah peserta saat mengikuti lomba baligrafi di loby balaibudaya Giri Nata Mandala pada Kamis 6 Februari 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sejumlah peserta yang merupakan seniman huruf, unjuk kreativitas pada lomba Baligrafi yang digelar di Loby Balai Budaya Giri Nata Manadala Puspem Badung, Kamis 6 Februari 2025.

Lomba Baligrafi yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan Badung dalam rangka memperingati Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025. 

Perlombaan ini diikuti oleh 8 peserta, mulai umur 18 hingga 25 tahun dari seluruh pemuda yang ada di Kabupaten Badung.

Bahkan pada lomba yang digelar itu, menghadirkan 3 juri kompeten pada bidang tersebut, yakni Kepala Sekolah SMP 2 Kuta Utara, Ida Bagus Nyoman Segarayoga, Seniman Desa Blahkiuh, Ida Bagus Lawa Bergawa, dan Penyuluh Bahasa Bali, Ida Bagus Adi Santika. 

Baca juga: HUT ke 24 FKKPAI Digelar di Bali, Putra Wiraguna Ajak Anggota Makin Solid dan Lestarikan Budaya

Baca juga: Makaroni Ngehe Hadir di Bali, Resmi Miliki 40 Cabang di Indonesia!

LOMBA BALIGRAFI - Sejumlah peserta saat mengikuti lomba baligrafi di loby balaibudaya Giri Nata Mandala pada Kamis 6 Februari 2025.
LOMBA BALIGRAFI - Sejumlah peserta saat mengikuti lomba baligrafi di loby balaibudaya Giri Nata Mandala pada Kamis 6 Februari 2025. (ISTIMEWA)

Ida Bagus Nyoman Segarayoga menjelaskan bahwa Lomba baligrafi merupakan ajang kreasi peserta dalam membentuk sebuah karya seni 2 dimensi menggunakan aksara Bali. 

"Lomba Baligrafi ini adalah kreasi menulis aksara Bali yang disusun menjadi bentuk visual art atau karya seni. Dalam perlombaan, peserta akan membuat karya seni aksara Bali dengan konsep alam, agar sesuai tema Bulan Bahasa Bali tahun ini yakni Jagat Kerthi Jagra Hita Samasta yang berarti keharmonisan dengan alam," ujarnya.

Pada kesempatan itu, peserta diberi waktu selama 90 menit untuk menyelesaikan karya mereka. Adapun berbagai aspek penilaiannya meliputi, tema, gagasan, komposisi bentuk dan warna serta kreativitas. 

"Hasil karya juga dinilai dari keaslian ide peserta dan tidak mecontek atau meniru kreasi dari karya lain," bebernya.

Diakui, lomba Baligrafi bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bentuk ekspresi seni dan spiritualitas yang tinggi. Selain meningkatkan keterampilan menulis indah, ajang ini juga memperkuat nilai budaya Bali. 

"Dengan persiapan yang matang dan kreativitas yang tinggi, peserta dapat menghasilkan karya yang luar biasa dan penuh makna," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved