Berita Denpasar

Bikin Kumuh, Pemkot Denpasar Tertibkan Bedeng di Kawasan Patung Titi Banda

Bikin Kumuh, Pemkot Denpasar Tertibkan Bedeng di Kawasan Patung Titi Banda

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
istimewa
PENERTIBAN BEDENG- Dishub Denpasar melaksanakan penertiban bedeng di kawasan Patung Titi Banda 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar melalui Dinas Perhubungan Kota Denpasar melakukan bersih-bersih di kawasan Patung Titi Banda Denpasar.

Kegiatan ini dilakukan dengan menertibkan bedeng yang ada di pinggir jalan.

Hal ini lantaran bedeng tersebut membuat kumuh.

Baca juga: 289 Paket Sabu dan 24 Butir Ekstasi Berhasil Diamankan Polres Tabanan dari Tangan 13 Tersangka

Selain itu, juga dilakukan penertiban parkir truk dan angkutan barang yang ditengarai menjadi penyumbang kemacetan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Ketut Sriawan pihaknya akan terus melakukan pemantauan di kawasan tersebut.

Baca juga: Grebek Apotek Narkoba di Sidetapa Buleleng, Tiga Pria Diciduk Saat Akan Konsumsi Sabu-Sabu 

"Agae permasalahan bisa langsung ditangani dengan baik. Dalam jangka pendek akan terus dilaksanakan penertiban, jangka menengah maupun panjang akan dilakukan penataan menyeluruh kawasan ini secara terpadu dan terintegrasi," papar Sriawan, Sabtu, 8 Februari 2025.


Selain itu, bangunan bedeng yang dibangun di kawasan tersebut juga disebutkan mengganggu keindahan wajah kota dan keselamatan para pengguna jalan. 


Pihaknya pun menggandeng Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Denpasar untuk melakukan penertiban dan pemantauan ini.


Ia berharap masalah yang berdampak pada lalu lintas akan disinergikan bersama dan langsung dipantau kondisi langsung di lapangan. 


Hasilnya menyelesaikan persoalan yang ada dan bermanfaat untuk masyarakat khususnya di bidang lalu lintas angkutan jalan karena permasalahan lalu lintas harus diselesaikan secara menyeluruh. 


"Tindak lanjut kami di Dishub Kota Denpasar telah memasang rambu larangan parkir dan juga telah melakukan penertiban rutin," paparnya.


Namun menurutnya, kegiatan dengan skala yang lebih besar perlu dilakukan karena kawasan ini merupakan jalan nasional.


Ditambah juga sejumlah ruas jalan di area ini kurang rapi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved