Makan Siang Gratis di Bali
Peran Strategis TNI AD Dalam Program Makan Bergizi, Maruli: Perputaran Keuangan Bisa Rp 7 Miliar
TNI AD dilibatkan untuk memastikan distribusi di hilir dapat benar-benar tersalurkan kepada sasaran penerima makan bergizi.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - TNI Angkatan Darat dilibatkan dalam program makan bergizi yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo untuk masyarakat khususnya pelajar dan ibu hamil.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, beberapa waktu lalu rapat dengan Prabowo membahas hal ini.
Dijelaskannya, bahwa TNI AD dilibatkan untuk memastikan distribusi di hilir dapat benar-benar tersalurkan kepada sasaran penerima makan bergizi.
"Program makanan bergizi dapur sehat untuk masyarakat, sudah ada 300 dapur sekarang, yang bisa saya sampaikan bagaimana anggota TNI AD ikut membantu melakukan itu," kata Jenderal Maruli dijumpai di Denpasar, Bali, pada Sabtu 8 Februari 2025.
Baca juga: Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak Targetkan Kodam Baru di Indonesia Terealisasi Tahun Ini
TNI AD membantu Badan Gizi untuk mendata lokasi, penerima atau sasaran pelajar dan ibu hamil, Sumber Daya manusia (SDM) hingga memastikan sarana prasarana distribusi tersedia.
"Badan Gizi banyak bekerja sama dengan TNI AD untuk mendata lokasi, mendata siswa dan ibu hamil, memulai pekerjaan di lapangan kalau ada yang kekurangan tenaga, kendaraan dan sebagainya itu yang kami bantu terus," bebernya.
Mantan Pangdam IX/Udayana ini juga memastikan roda perekonomian berputar di tengah-tengah program Makan Bergizi ini dengan melibatkan kelompok masyarakat atau pedagang.
"Projek atasnya Badan Gizi, kalau bisa berjalan otomatis ekonomi berputar, kan makan bergizi ini perlu beras, sayur, daging, telur dan lain sebagainya, jadi uang akan terus beredar di situ, hitungan perputarannya bisa sampai Rp 7 miliar menyiapkan dapur sehat ini," tuturnya.
Sementara itu, di lain sisi untuk menjaga ketahanan pangan, TNI AD juga berfokus untuk program pengairan untuk persawahan yang untuk puluhan ribu hektar lahan memanfaatkan air sungai agar pada musim kemarau ketahanan pangan terjaga.
"Ketahanan pangan kami sudah kerja sama tentang pengairan untuk persawahan, kami sudah membuat untuk sekitar 51 hektar, jadi air sungai yang langsung ke laut kami manfaatkan untuk persawahan, kami sudah punya tempat, sudah diajukan ke Kementerian Pertanian, ke Kementerian PUPR, untuk dikerjasamakan, kami dalam waktu dekat mulai untuk mengejar kemarau," pungkas mantan Pangkostrad ini. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.