Berita Badung
DPRD Bali Minta Tutup Finns Beach Club dan Atlas Beach Club, Giri Prasta Pastikan Buka Kembali
asus dua beach club ternama di Kabupaten Badung, Finns Beach Club dan Atlas Beach Club, terus menjadi perbincangan hangat.
“Saya kira ini (Finns dan Atlas) akan berjalan lagi, tetapi dengan kepastian hukum yang lebih baik,” imbuhnya.
Ia juga memastikan bahwa investasi di Badung akan tetap didukung selama tidak memarginalkan masyarakat lokal.
“Kami tidak alergi dengan investasi, tetapi harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar,” tegasnya.
Dampak Terhadap Pendapatan Daerah
Penutupan beach club di Badung dinilai bisa mempengaruhi pencapaian target PAD.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung, Ni Putu Sukarini, mengungkapkan bahwa hingga Desember 2024, pendapatan daerah baru mencapai Rp 6,5 triliun dari target Rp 9,2 triliun.
“Saat ini realisasi pajak daerah baru mencapai 70 persen dari target yang ditetapkan,” ungkapnya.
Pajak yang berasal dari sektor hiburan, termasuk beach club, merupakan salah satu kontributor utama PAD Badung.
Oleh karena itu, penutupan tempat hiburan dalam jangka waktu lama bisa semakin memperburuk pencapaian target pendapatan.
Polemik Antara Regulasi dan Ekonomi
Keputusan DPRD Bali yang merekomendasikan penutupan sementara Finns Beach Club karena pelanggaran norma budaya dan perizinan bertolak belakang dengan langkah Bupati Badung yang ingin memastikan beach club tetap beroperasi demi perekonomian daerah.
Di satu sisi, regulasi harus ditegakkan agar tidak ada pelanggaran yang dapat mencederai budaya dan hukum.
Namun, di sisi lain, industri pariwisata dan hiburan di Bali juga menjadi tulang punggung ekonomi yang tidak bisa diabaikan.
Bagaimana keputusan akhir terkait operasional Finns dan Atlas Beach Club?
Apakah aturan yang lebih ketat akan diterapkan untuk mencegah kejadian serupa?
Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.