Penusukan di Denpasar

ISTRI Kadek Parwata Ungkap Chat Jelang Penusukan di Denpasar, Ada Ritual Minta Petunjuk Roh Leluhur

ISTRI Kadek Parwata Ungkap Chat Jelang Penusukan di Denpasar, Ada Ritual Minta Petunjuk Roh Leluhur

Facebook Kadek Parwata
KADEK PARWATA DAN ISTRI - Foto Kadek Parwata bersama Komang Ayu semasa hidup. Proses penguburan Kadek Parwata di Karangasem. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Istri Kadek Parwata, Komang Ayu tak mampu menahan tangis setelah suaminya menjadi korban penusukan di Denpasar.

Kasus penusukan dengan korban Kadek Parwata itu terjadi di Jalan Nangka Utara, Denpasar.

Pelaku penusukan, Bastomi Prasetiawan alias Mas Pras telah diamankan tim gabungan Polresta Denpasar dan Polda Bali, Minggu 16 Februari 2025.

Penangkapan pelaku penusukan Kadek Parwata sebelumnya sangat ditunggu masyarakat.

Ditemui Tribun Bali, istri Kadek Parwata mengaku sempat mengirimkan pesan singkat atau chat jelang penusukan suaminya.

Chat itu dikirimkan Komang Ayu ke Kadek Parwata sekira pukul 22.00 WITA, seperti diketahui kejadian penusukan terjadi sekitar pukul 02.00 WITA.

Namun, bak disambar petir, Komang Ayu malah mendapatkan kabar Kadek Parwata menjadi korban penusukan.

Tentu kabar meninggalnya Kadek Parwata dengan cara tragis tersebut membuat Komang Ayu kaget.

Kakak Kadek Parwata, Gede Dana Putra tak menyangka sang adik menjadi korban penusukan hingga meninggal dunia.

Padahal, Kadek Parwata tidak mengenal pelaku penusukan, bahkan asal usul Mas Pras.

“Kita sedih kehilangan saudara, kita tidak tahu apa motif penusukan pelaku. Kadek juga sama pelaku tidak saling kenal, orang yang tidak tahu dari asal usulnya," ungkap Kakak Kadek Parwata.

Dia berharap pelaku penusukan keji itu mendapatkan hukuman setimpal dengan perbuatannya menghilangkan nyawa Kadek Parwata.

Selain itu, keluarga berencana menggelar upacara Nunas Baos bagi Kadek Parwata.

Upacara Nunas Baos dilakukan untuk meminta petunjuk pada roh leluhur terkait kematian Kadek Parwata.

Sang istri minta Kadek Parwata tak pergi melayat

Komang Ayu mengatakan, saat Kadek Parwata menjadi korban penusukan, dirinya berada di rumah.

Kemudian, sekitar pukul 02.00 WITA, rekan Kadek Parwata mendatangi rumah memberitahu suaminya menjadi korban penusukan.

Istri Kadek Parwata kemudian beranjak menuju RS Bakti Rahayu, sesampainya di rumah sakit, Kadek Parwata telah dinyatakan meninggal.

Komang Ayu menuturkan, saat itu Kadek Parwata berpamitan pergi untuk melayat pada pukul 19.30 Wita.

Sebetulnya Komang Ayu sudah meminta Kadek Parwata untuk tidak pergi melayat

“Dia pamitan melayat, sebenarnya sih saya tidak kasih, kalau tidak kasih nanti dia (Kadek Parwata) marah, ya sudah saya izinkan.

Saya juga tidak tahu juga kayak gini kejadiannya (penusukan), kalau tahu begitu saya gak izinin,” beber istri Kadek Parwata.

Komang Ayu juga menuturkan, kedua anaknya masih belum memahami bahwa Kadek Parwata menjadi korban penusukan dan meninggal dunia.

Komang Ayu mengaku, anak keduanya sempat menangis sejadi-jadinya setelah penguburan Kadek Parwata.

"Waktu pulang penguburan dia menangis, katanya lihat di mimpi bapak dadah-dadah (lambaikan tangan),” terang istri Kadek Parwata.

Komang Ayu mengaku, Kadek Parwata setiap hari mengurus anak.

Semasa hidup, Kadek Parwata pun kerap mengantar dan menjemput anak sekolah.

“Saya sama suami kerja dibedakan shift kalau dia siang saya pagi. Biar ada yang antar jemput,” sambungnya. 

Komang Ayu menikah dengan Kadek Parwata pada Tahun 2014, Ayu menuturkan ia merupakan teman Kadek Parwata saat masih duduk dibangku Sekolah Dasar. 

“SMP tyang ga (tidak) ketemu, SMA ketemu, lagi Daily Work (DW) di Inna Bali. Pacaran dua tahun,” jelasnya mengenang Kadek Parwata.

Pelaku penusukan Kadek Parwata dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, serta subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara.

Hasil autopsi

Hasil autopsi dari dokter forensik menunjukkan bahwa korban penusukan Kadek Parwata mengalami:

- terdapat luka gores pada tangan kiri.

- terdapat luka tusuk pada rusuk sebelah kiri.

- terdapat luka tusuk pada bahu kiri.

- terdapat luka tusuk pada punggung sebelah kiri.

Kematian Kadek Parwata disebabkan oleh luka terbuka di punggung sebelah kiri yang menembus jaringan kulit, lemak, sela tulang iga belakang, hingga mengenai paru-paru bagian bawah.

Barang bukti dari TKP penusukan Kadek Parwata 

- 1 kaos warna hitam dalam kondisi terpotong dan ada noda darah.

- 1 kain kamben warna hitam dengan bercak darah.

- 1 kain selendang warna cokelat dengan motif batik dan bercak darah.

- 1 celana pendek warna hitam dengan bercak darah.

Barang bukti yang ditemukan bersama tersangka:

- Sebilah pisau dengan gagang hitam berisi bercak darah.

- 1 kaos warna hitam.

- Sepasang sepatu warna abu-abu dengan bercak darah pada sepatu sebelah kiri.

- 1 selop tangan sebelah kiri.

- 1 celana jeans warna biru dengan bercak darah.

- Sebilah keris kecil warna tembaga.

- Sebuah taring.

- 1 dompet kecil warna hitam putih.

- 2 kalung warna perak.

- Anak panah kecil dengan ujungnya motif cakra terbuat dari besi.

- Sebuah mainan pecut terbuat dari besi.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved