Nilai Penjualan Tembus Rp5,7 M, 52 UMKM Hadiri Pameran Inacraft 2025, Dorong Majukan Ekokraf 

TRIBUN-BALI.COM  - Pameran Inacraft 2025 kembali menjadi ajang bagi pelaku ekonomi kreatif untuk menampilkan karya terbaik mereka.

Tahun ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Rumah BUMN menghadirkan 52 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan dengan 149 jenis produk unggulan dalam kategori fesyen, kerajinan tangan, dan aksesori.

Pameran Inacraft 2025 yang berlangsung 5 hingga 9 Februari 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Keikutsertaan UMKM binaan Rumah BUMN dalam Inacraft 2025 tidak hanya bertujuan untuk memasarkan produk, tetapi juga menunjukkan kesiapan, kualitas, dan daya saing mereka di pasar nasional maupun internasional. 

Baca juga: Aismoli Minta Kepastian Soal Insentif Motor Listrik

Baca juga: Anggaran Ditjen Bimas Hindu Terpangkas 50 Persen Lebih

Dengan ekosistem pendampingan yang berkelanjutan, BUMN memastikan bahwa para pelaku usaha kecil ini mampu bersaing dan menjadi bagian dari rantai ekonomi yang lebih luas. 

Selama penyelenggaraan Inacraft 2025, pameran ini mencatat antusiasme pengunjung yang mencapai lebih dari 100.000 orang. UMKM binaan Rumah BUMN berhasil mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp 5,7 miliar, menegaskan daya tarik produk lokal di pasar. 

Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa keterlibatan BUMN dalam pengembangan UMKM tidak hanya sebatas pendampingan, tetapi juga menciptakan peluang yang berkelanjutan. 

Head of Corporate Secretary Peruri, Adi Sunardi, menambahkan bahwa pihaknya turut mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai inisiatif, termasuk partisipasi dalam pameran berskala internasional untuk membuka peluang ekspor.

“Dalam Inacraft 2025, Peruri melibatkan empat UMKM binaan, yaitu Paduzzee Craft, D’Craft Indonesia, Sewish and Rich, serta Kriti by Lusi,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (18/2).

Keikutsertaan UMKM binaan Peruri dalam pameran ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam membantu pelaku usaha kecil dan menengah memperluas pasar serta meningkatkan daya saing produk mereka secara global.

“Dengan menghadirkan produk-produk unggulan dari UMKM lokal, Peruri berupaya memberikan eksposur yang lebih luas serta kesempatan berjejaring dengan pembeli potensial, baik dari dalam maupun luar negeri,” tambahnya.

Siera dari Paduzzee Craft berharap agar ajang ini menjadi langkah awal kami dalam mengembangkan pasar ke tingkat internasional, karena di sini juga terdapat pembeli dari luar negeri selain pasar domestik. 

Ke depan, Kementerian BUMN akan terus memperkuat peran Rumah BUMN sebagai pilar ekonomi dalam memberdayakan pelaku usaha lokal, menciptakan kemandirian ekonomi, serta membawa produk-produk Indonesia ke panggung dunia. 

Ramah BUMN merupakan inisiatif Kementerian BUMN yang berfungsi sebagai pusat pemberdayaan UMKM di berbagai daerah. Melalui ekosistem pendampingan yang komprehensif, Rumah BUMN bertujuan meningkatkan daya saing UMKM serta membuka peluang pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. 

Booth Rumah BUMN menjadi salah satu daya tarik utama dalam pameran Inacraft 2025. Booth ini menampilkan produk unggulan dari 52 UMKM binaan 14 BUMN, dengan total 149 jenis produk dari berbagai kategori, seperti fashion, kerajinan tangan, dan aksesori.

Berada di area Main Lobby dan Assembly Hall JICC, Rumah BUMN tidak hanya menjadi tempat pameran produk, tetapi juga menghadirkan berbagai kegiatan interaktif bagi pengunjung. Selain melihat dan membeli produk, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan pengrajin serta menyaksikan proses pembuatan produk secara langsung. (kontan)