Makan Siang Gratis di Bali

Disiapkan Anggaran Rp16 Miliar, Program MGB Belum Ada Kejelasan, Tunggu Juknis Pusat

Pemerintah daerah setempat mengaku masih menunggu petunjuk dari pusat untuk pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Uji coba makan siang sehat yang dilaksanakan di SD No. 5 Carangsari oleh Disdikpora Badung 

TRIBUN-BALI.COM  - Program Makan Siang Gratis (MBG) sampai saat ini belum berjalan di Kabupaten Badung. Padahal pemerintah Badung sudah menyiapkan anggaran untuk progran tersebut.

Pemerintah daerah setempat mengaku masih menunggu petunjuk dari pusat untuk pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini. Namun sayangnya hingga akhir Februari 2025 belum juga mendapat kejelasan.

Menyikapi hal itu, Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti pun telah menggelar rapat dengan Sekda Badung Ida Bagus Surya Suamba untuk membahas MGB itu pada Selasa (25/2). Rapat berlangsung di Gedung Dewan ini bahkan melibatkan sejumlah pimpinan OPD Badung, seperti Kepala BPKAD dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Badung, hanya saja rapat tersebut digelar tertutup.

Baca juga: 19 Kerabat yang Kontak Erat Sugiartama Diberi VAR, Pasca Meninggalnya Sugiartama Akibat Rabies

Baca juga: Gagahi Adik Ipar yang Masih Belia, INMS Asal Karangasem Dituntut 7 Tahun Penjara

Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti yang ditemui usai rapat mengakui pihaknya bersama jajaran Sekda dan kepala OPD terkait telah melakukan pembahasan program MBG di Badung. Menurut dia program ini belum terlaksana di Badung lantaran masih menunggu arahan dari pusat. "Iya, tadi kami sudah bertemu dengan Sekda untuk membahas program MBG ini," ujarnya.

Anom Gumanti mengakui sambil menunggu petunjuk dari pusat, Pemkab Badung juga telah membuat mempersiapkan untuk pelaksanaan program MGBG tersebut.

"Jadi kita sudah siapkan semuanya ada di antaranya tempatnya dan lain sebagainya. Tapi, kita masih menunggu arahan dari pemerintah pusat dalam arti sejauh mana keterlibatan kita dari sisi anggaran dari sisi penyiapan tempat dan lain sebagainya," kata Anom Gumanti.

Lebih lanjut dirinya nenyebutkan jika Pemkab Badung pada intinya siap mensukseskan program ini, baik dengan membantu dari segi anggaran maupun penyiapan tempat. Khusus untuk lokasi dapur umum, politisi asal Kuta ini bahkan menyebut sudah ada tiga lokasi yang telah disiapkan. 

Sementara Sekda Badung, Ida Bagus Surya Suamba juga menjelaskan bahwa Pemkab Badung telah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk menyukseskan MGB tersebut. Hanya saja besarannya belum bisa dipastikan lantaran masih menunggu petunjuk teknis dari pusat.

"Untuk anggaran ada, kalau tidak salah Rp 16 miliar. Cuma kan kita masih menunggu petunjuk pusat. Karena kalau kita langsung membangun (dapur umum) terus tidak dipakai kan rugi. Makanya harus ada persetujuan dulu," katanya.

Menurut Surya Suamba penyediaan MBG ini melalui proses tender. Kemudian dananya berasal dari pusat yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Badung sendiri siap apabila diminta membantu, baik penyediaan dapur umum maupun yang lainnya. 

"Kan ada tipe satu, tipe dua, tipe tiga. Rencananya yang kita siapkan tipe dua, kita yang membangun nanti dipakai oleh rekanan BGN,” katanya.

Namun,  informasi yang pihaknya terima pihak BGN telah membangun tiga dapur umum yang akan dipakai oleh pihak swasta. "Sekarang ini di Petang, Kerobokan itu yang tipe tiga. BGN membangun kemudian dipakai pihak swasta. Makanya seperti apa, kita tunggu petunjuk pusat," imbuhnya. (gus)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved