Berita Gianyar
Oknum Anggota DPRD Gianyar Diduga Terlibat Kasus Penggelapan Puluhan Mobil, Korban Lapor ke BK DPRD
Kandel sangat berharap investor yang sempat menunda pembayaran lahan segera menuntaskannya.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Oknum anggota DPRD Gianyar dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) I Nyoman Kandel kini berurusan dengan Badan Kehormatan (BK) DPRD Gianyar.
Pasalnya politisi asal Payangan tersebut diduga terjerat kasus penggelapan puluhan unit kendaraan roda empat.
Namun, kendaraan yang digelapkan telah banyak ditemukan pemiliknya.
Salah seorang korban yang ditemui Tribun Bali, Selasa 25 Februari 2025 mengatakan, dirinya telah melaporkan hal ini ke BK DPRD Gianyar sejak beberapa hari lalu.
Baca juga: BRN Korda Bali Berhasil Gagalkan Upaya Penggelapan 28 Unit Mobil Rental
Dia juga menjelaskan, dirinya menjadi korban dari dugaan penggelapan kendaraan roda empat dan sertifikat tanah.
Dalam hal ini, Kandel diduga menggadaikan 18 unit mobil dan 1 sertifikat tanah seluas 30-an are.
Dari jumlah tersebut, ada mobil yang sudah diambil pemiliknya. Atas kejadian ini, dirinya mengalami kerugian mencapai Rp 1,5 miliar.
Dia menerima barang-barang tersebut sejak akhir tahun 2024. Sumber ini mengatakan, korban melaporkan Kandel ke BK DPRD Gianyar.
Dan, Kandel pun dipanggil oleh BK untuk menyelesaikan permasalahan ini pada Selasa 25 Februari 2025.
Sementara itu, I Nyoman Kandel saat ditemui di DPRD Gianyar, tidak menampik hal tersebut.
Dirinya pun menyatakan akan berusaha tidak lari dari tanggung jawab.
“Ya, saya pasti selesaikan persoalan ini, tidak lari, harus dihadapi,” ujarnya.
Setelah terjerat masalah keuangan, penampilan Kandel saat ini berubah drastis.
Wajahnya tampak tegang dengan kerutan menghiasi wajahnya.
Sorot matanya tampak sayu dengan bola mata kemerahan, seperti orang kurang tidur.
Gaya berjalannya yang dulunya tegap, saat ini terlihat lunglai.
“Terus terang, dulu kantong saya biasanya ada uang. Tapi sekarang, malam bisa tidak makan, tidak punya uang buat beli makan,” ujarnya.
Kandel menceritakan persoalan ini bermula saat dirinya memerlukan uang untuk biaya pembebasan lahan di Payangan.
Rencananya lahan akan dibeli oleh sebuah PT yang berlokasi di Jakarta. Dirinya kemudian menggandeng sejumlah rekanan untuk tambahan modal dalam memenuhi DP atas pembebasan lahan tersebut.
Namun setelah lahan siap dibebaskan, pihak investor justru mengundur pembayaran.
Sementara rekannya minta modalnya dikembalikan.
Saat itu, pengusaha penyewaan mobil mengatakan membantu dirinya yang membutuhkan uang untuk menutupi biaya pembebasan sejumlah lahan di Payangan, Gianyar.
“Pihak Rent Car sejak awal menyebut akan tutup mata dan tutup telinga. Dengan memanfaatkan mobil-mobil inilah saya kembalikan uang rekanan itu. Namun nyatanya pihak pemilik mobil melakukan penarikan. Saya sudah beritikad baik, saya sudah membuat pengakuan utang. Dalam beberapa bulan ke depan saya akan lunasi. Tapi malah terjadi seperti ini. Kini masalah dengan mobil sewaan ini akan saya pertanggungjawabkan,” ujarnya.
Kandel pun sangat berharap investor yang sempat menunda pembayaran lahan segera menuntaskannya.
Sebab, itu merupakan salah satu jalan keluar dirinya bisa terbebas dari permasalahan keuangan ini.
“Mudah-mudah pembayaran lahan oleh investor yang sempat ditunda, segera cair,” harapnya. (weg)
Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.