MAYAT Ditutupi Kardus di Jalan Cokroaminoto Denpasar, Berikut Kronologi Lengkapnya

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sesosok mayat ditutupi kardus di Jalan Cokroaminoto, Denpasar viral.

Diketahui mayat tersebut merupakan korban kecelakaan setelah dilindas bus.

Peristiwa kecelakaan itu melibatkan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan pengendara sepeda motor.

Baca juga: SELAMAT JALAN Kadek! Petaka di Pancasari Buleleng Datang 6 Bulan Kemudian, Dokter Buka Suara

Tepatnya kecelakaan itu terjadi di Jalan Cokroaminoto depan Rumah No 347 Kilometer 7 Denpasar Utara pada Rabu 26 Februari 2025 sore.

Korban tewas dalam kecelakaan tersebut berinisial NKS (50) yang saat kejadian naas itu dibonceng IWS (61) menggunakan motor.

Peristiwa ini viral di media sosial, terlihat mayat NKS ditutupi dengan kardus dan darah mengucur di Jalan Cokroaminoto.

Baca juga: PETAKA Tidur Sekamar di Kos-kosan Denpasar, Adik Ipar Tak Berdaya Hadapi Pelaku

Awal mula sebelum kecelakaan, pengendara sepeda motor Honda Vario DK 6340 FCK dan bus DK 7923 AH sama-sama bergerak dari arah Selatan ke Utara.

Dengan posisi sepeda motor berada di samping kiri tengah bus DK 7923 AH.

Setibanya di TKP kecelakaan, pengendara sepeda motor Honda Vario DK 6340 FCK tidak dapat menguasai kendaraanya.

Lalu motor tersebut menyenggol body samping kiri bus yan dikemudikan oleh DIP (45) sehingga oleng dan terjatuh.

"Pengendara sepeda motor Honda Vario DK 6340 FCK jatuh ke kiri dan yang di bonceng jatuh ke kanan masuk ke bawah kolong mobil bus dan terlindas, korban meninggal dunia 1 orang," ungkap Kasat Lantas Polresta Denpasar, AKP Yusuf Dwi Admojo kepada Tribun Bali.

NKS, warga Peguyangan Kaja, Denpasar Utara itu mengalami cedera kepala berat (CKB) dan meninggal dunia di TKP.

Sementara itu pengendara motor berinisial IWS mengalami patah tulang tangan kanan dan lecet kaki.

"Alami luka pada bagian kepala meninggal dunia di TKP," bebernya.

"Untuk IWS dirawat di RSUD Wangaya Denpasar," imbuh AKP Yusuf. 

AKP Yusuf menjelaskan kondisi jalan di TKP di mana jalan sedikit menikung dengan ruas jalan lebar dan arus lalu lintas normal serta marka jalan tunggal utuh. (*)