Berita Badung
Gunakan Anggaran BTT, Komisi IV Desak Eksekutif Segera Perbaiki Sekolah Rusak di Badung
Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Badung pun mendesak esekutif secepatnya melakukan perbaikan terhadap sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Gunakan Anggaran BTT, Komisi IV Desak Eksekutif Segera Perbaiki Sekolah Rusak di Badung
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Badung pun mendesak esekutif secepatnya melakukan perbaikan terhadap sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan.
Sementara, sekolah yang dilaporkan mengalami kerusakan dampak dari cuaca buruk beberapa waktu lalu cukup banyak bahkan mencapai puluhan sekolah di seluruh Badung.
Baca juga: Kurangi Risiko Saat Pengarakan Ogoh-ogoh, DLHK Badung Mulai Lakukan Perompesan Pohon
Hal itu pun harus segera dievakuasi hingga siswa nantinya belajar dengan nyaman.
Ketua Komisi IV DPRD Badung I Nyoman Graha Wicaksana menyatakan kerusakan sekolah ini wajib segera ditangani agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah. Apalagi saat ini siswa belajar daring.
"Harus segera diperbaiki. Karena sebagian besar kan yang jebol plafonnya," ujarnya Minggu 2 Maret 2025.
Baca juga: Polres Badung Kolaborasi dengan Mahasiswa Sambut Bulan Ramadan dan Nyepi, Baksos Polri Presisi
Ia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung untuk mendorong percepatan perbaikan sekolah rusak ini.
Dari laporan Disdikpora Badung sebagian besar sekolah yang rusak selama cuaca buruk masuk kategori ringan dan sedang.
"Iya, terkait kerusakan sekolah ini kami di Komisi IV sudah berkoordinasi dengan Disdikpora Badung."
Baca juga: Dianggarkan Rp 5 Miliar, Rumah Jabatan Bupati dan Wabup Badung Akan Direnov
"Menurut Disdikpora ada sekitar puluhan sekolah rusak akibat cuaca buruk baik sekolah SD maupun SMP yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten," tegasnya lagi.
Sebagian besar sekolah yang rusak terjadi pada bagian plafon dan juga atap.
"Laporan sebagian besar atap jebol. Dan masuk kategori rusak ringan dan sedang," kata Graha.
Politisi PDIP asal Kuta ini menyebut jebolnya plafon sekolah dalam waktu yang hampir bersamaan ini murni disebabkan oleh penggunaan bahan.
Di mana plafon sekolah sebagian besar memang memakai bahan gypsum yang mudah ambrol apabila kena air.
Ia menduga air rembesan atau percikan atap membuat plafon gypsum menjadi renyah sehingga jebol.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.