Berita Bali

Kembang-Ipat Bakal Pangkas Anggaran, Kurangi Tunjangan Jabatan hingga Mobil Dinas di Jembrana Bali

Rencananya mengurangi 4-5 OPD yang kemudian digabungkan dengan OPD yang sudah ada. 

Istimewa
PROGRAM - Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna saat memberikan penyampaian program menuju Jembrana yang maju, harmoni dan bermartabat, Sabtu 1 Maret 2025 kemarin. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan berencana memangkas sejumlah anggaran di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tanpa mengurangi kinerja pemerintahan. 

Hal ini dilakukan sebagai langkah efiensi anggaran yang saat ini sedang dilakukan pemerintah pusat. 

Jika berhasil memangkas 4 hingga 5 OPD, Pemkab Jembrana bakal menghemat anggaran senilai Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar setahun. 

“Kita efisiensi belanja yang kurang efektif. Mulai dari perjalanan dinas kita potong setengah, biaya rapat, dan lainnya,” kata dia. 

Baca juga: Mengawali Bekerja, Bupati Mahayastra Sampaikan Ke OPD Akan Perbaiki Wajah Gianyar Dari Kota Ke Desa

Salah satu langkah efisiensi yang penting dilakukan adalah reorganisasi. 

Rencananya mengurangi 4-5 OPD yang kemudian digabungkan dengan OPD yang sudah ada. 

Hal ini mengurangi beban APBD Jembrana baik dari anggaran tunjangan pejabatnya, mobil operasional, serta banyak hal lainnya. 

Dari pengurangan tersebut, efisiensi bisa dilakukan hingga miliaran rupiah.

“Kita kurangi OPD, tapi tidak mengganggu kinerja atau urusan di masing-masing dinas pemerintahan kita. Kalau saya menghitung kemarin (di luar listrik), kita akan menghemat Rp5-6 miliar,” tandasnya.

Di sisi lain, Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) menyatakan dampak efisiensi anggaran ini akan memacu pemerintah daerah untuk menambah pundi pundi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Salah satu yang dilirik adalah dengan memanfaatkan aset jadi sumber pendapatan serta memaksimalkan pendapatan dari parkir.

“Bagaimana mencari sumber pendapatan serta melakukan efisiensi terhadap pengeluaran. Paling tidak, aset yang kita miliki dikelola pihak ketiga. Termasuk parkir yang kita optimalkan karena masih banyak titik yang belum maksimal dilakukan,” jelasnya. 

Selain itu, kata dia, operasional di kantor seperti penggunaan listrik agar dimanfaatkan lebih baik lagi. 

Sebab, dirinya sering melihat banyak alat elektronik seperti komputer termasuk lampu di ruangan yang dibiarkan hidup selama sehari penuh.

“Tujuan penghematan di sektor ini, bisa kita alihkan ke kegiatan atau program lainnya yang menyentuh atau dibutuhkan masyarakat secara langsung,” tandasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved