Berita Bali
Kembang-Ipat Bakal Pangkas Anggaran, Kurangi Tunjangan Jabatan hingga Mobil Dinas di Jembrana Bali
Rencananya mengurangi 4-5 OPD yang kemudian digabungkan dengan OPD yang sudah ada.
Kembang bersama Ipat memberikan arahan kepada jajaran pemerintah Kabupaten Jembrana mulai dari Sekda, para Asisten, Kepala OPD hingga ke Perbekel/Lurah dan Bendesa Adat di Ballroom Gedung Kesenian Ir. Soekarno pada Minggu 2 Maret 2025.
Tujuannya untuk menyamakan persepsi, arah langkah dan frekuensi seluruh pihak dalam untuk mewujudkan visi dan misi kedepan demi kepentingan masyarakat.
Menariknya, Kembang juga sempat menyinggung soal etika di birokrasi. Termasuk menegaskan adanya intervensi dari pihak luar.
Yang artinya preman dilarang masuk ke OPD yang ada di lingkungan Pemkab Jembrana.
“Ini menjadi sangat penting bagi kita semua, untuk menyatukan persepsi kita, menyatukan langkah kita, menyatukan frekuensi kita, terhadap upaya-upaya visi misi yang akan kita laksanakan 5 tahun ke depan,” ujarnya.
Dia juga meminta seluruh OPD agar dapat berjalan searah dengan visi dan misi dan program-program unggulan yang telah dirumuskan untuk kesejahteraan masyarakat Jembrana.
Bupati Kembang juga menegaskan tidak memperbolehkan intervensi dari pihak luar kepada OPD dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
"Kita berjalan satu komando, satu tarikan nafas. Tidak boleh ada intervensi pihak luar, tidak boleh ada yang cawe-cawe, tidak boleh ada preman masuk ke OPD," tegas Bupati Kembang.
Sementara itu, Ipat menyampaikan seluruh visi misi serta 24 program unggulan yang nantinya menjadi tugas bersama untuk bisa direalisasikan untuk kepentingan masyarakat Jembrana.
Sebanyak 3 program unggulan menjadi prioritas dalam 100 Hari Kerja Kembang-Ipat.
Adalah program fasilitasi permodalan untuk calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana, penyediaan kendaraan pikap di masing-masing desa/kelurahan untuk mendukung kegiatan keagamaan, adat dan sosial, serta menyediakan rumah singgah di Denpasar bagi masyarakat Jembrana.
“Mari bersama-sama membangun Jembrana,” ajaknya.
Sementara itu, hari perdana berkantor, Bupati Gianyar, I Made 'Agus' Mahayastra dan dan Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gede Mayun melakukan prosesi mabiakalan dan prosesi segehan agung di candi kurung depan Kantor Bupati Gianyar, Senin 3 Maret 2025.
Setelah melaksanakan prosesi mabiakala, Mahayastra langsung memberikan arahan pada Kepala OPD di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar.
Dalam pengarahannya, Bupati Mahayastra menekankan dirinya sudah menyusun road map Pembangunan Gianyar 5 Tahun ke depan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.