Berita Bali
Kembang-Ipat Bakal Pangkas Anggaran, Kurangi Tunjangan Jabatan hingga Mobil Dinas di Jembrana Bali
Rencananya mengurangi 4-5 OPD yang kemudian digabungkan dengan OPD yang sudah ada.
Arus lalu lintas yang menuju Kota Gianyar, Klungkung, Bangli dan Karangasem di bundaran Taman Kota dialihkan mengarah ke simpang RSUD Sanjiwani.
Arus lalu lintas di simpang Koramil Gianyar mengarah ke alun-alun ditutup.
Arus lalu lintas di simpang Beng yang mengarah ke alun-alun ditutup. Arus dari Karangasem, Klungkung, Bangli yang mengarah ke Denpasar dialihkan ke Bypass Prof IB Mantra melalui simpang Tulikup dan simpang Payal Gianyar.
Terkait kantung parkir untuk kegiatan di Alun-alun Gianyar, Dinas Perhubungan Gianyar telah menyiapkan.
Yakni, pengunjung dari arah barat diarahkan untuk parkir di titik sentral parkir umum, areal parkir Kantor Bupati dan Jalan Manik.
Pengunjung dari arah selatan diarahkan untuk parkir di basement Pasar Rakyat Gianyar dan Kantor Bupati.
Kendaraan dari arah timur diarahkan untuk parkir di lapangan Banteng Tegal Tugu dan pengunjung dari utara diarahkan di Setra Beng.
“Kami mohon permakluman, supaya tidak terjebak kemacetan, supaya mencari jalur lain. Karena dipastikan Kota Gianyar padat merayap saat hari tersebut, karena Pak Bupati akan menyampaikan pidato pertama pada masyarakat yang pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Kabupaten Gianyar,” tandasnya.
Ratusan karangan bunga telah menghiasi sisi jalan Kantor Bupati Gianyar. Karangan bunga tersebut berisikan ucapan selamat atas pelantikan Agus Mahayastra dan Agung Mayun. (mpa/weg)
AdiCipta Fokus Benahi Infrastruktur
Pada tahun pertama, pemerintahan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta (AdiCipta) akan fokus pada pembangunan infrastruktur.
Salah satunya yakni pembangunan jalan baru untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan di Badung.
Ada beberapa jalan yang akan dibangun dalam 5 tahun ke depan pada masa pemerintahan AdiCipta.
Hal itu pun untuk melancarkan rekayasa lalulintas yang dirancang untuk menghindari kemacetan.
Beberapa jalan yang akan dibangun yaitu di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Mengwi dan Abiansemal.
Selain membangun jalan baru, juga akan dilakukan pelebaran jalan.
Untuk di Kuta Selatan, kembali akan melanjutkan proyek jalan lingkar yakni ruas Jalan Segmen IV yakni dari Labuan Sait masuk ke Bali Pecatu Graha, melewati Cengkiling hingga Jimbaran.
Selain itu juga dilakukan pembangunan jalan trase Puri Gading yakni Jalan Goa Peteng -Puri Gadung - Jalan Pantai Balangan.
“Untuk di Badung selatan juga akan dibangun ruas Jalan Raya Pecatu sampai ke Pasar Desa Adat Pecatu. Begitu juga peningkatan ruas Jalan Raya Uluwatu sampai Jalan Melasti,” kata Adi Arnawa saat ditemui pada Senin 3 Maret 2025.
Tidak hanya itu, juga akan dilakukan peningkatan ruas Jalan Raya Uluwatu ke Jalan Pura Masuka dan juga Trase ruas Jalan Universitas Udayana.
Selain itu peningkatan ruas jalan belakamg rektorat Universitas Udayana.
“Selain itu juga ada rencana Jalan Pintu Tol Nusa Dua ke Sawangan dan Jalan Raya Nusa Dua. Termasuk nantinya di Labuat Sait ke Pura Kulat dan Jalan Raya Uluwatu,” bebernya.
Sementara untuk di wilayah Mengwi dan Abiansemal kata Adi Arnawa, pasangan Adicipta juga akan melakukan langkah-langkah untuk menekan kemacetan.
Salah satunya yakni rencana trase Abianbase ke Sempidi Sading dan Gulingan.
Selain itu juga rencana Trase Gatus Barat ke Mengwi, termasuk Jalan Latu ke Semana dan Jalan Gulingan ke Desa Penarungan.
“Peningkatan Jalan juga kita lakukan untuk di Gulingan, Panglan ke Gulingan, jalan Raya Gerih dan Jalan Banjar Semer ke Malboro Barat. Selain itu peningkatan Jalan Merta Agung ke Mertanadi dan peningkatan jalan Subak Sari di Batubolong ke Jalan Umalas dan Jalan Semer,” bebernya.
Diakui kemacetan ini menjadi isu strategis dalam Program Adicipta.
Dengan adanya pembangunan jalan yang dilakukan minimal bisa menekan kemacetan yang terjadi.
“Jika kita tidak membangun semua itu, tentu untuk membangun rekayasa lalu lintas pasti tidak akan bisa. Contohnya seperti di perempatan Tibubeneng, itu jalannya 3 meter, akan kita lebarkan agar menjadi 5 meter. Bahkan ada yang akan kita laksanakan satu arah,” jelasnya.
Kendati demikian tidak menutup kemungkinan harus ada regulasi untuk meminimalisir dan pembatasan kendaraan di Bali.
Hanya saja regulasi itu harus dikeluarkan oleh pemerintah provinsi.
Pihaknya juga akan mencoba mengusulkan ke Gubernur Bali atau pemerintah pusat terkait regulasi pembatasan kendaraan itu.
“Ini regulasi juga harus ada, dengan meningkatkan jumlah kendaraan di Bali. Meski insfrastuktur kita tingkatkan, namun jumlah kendaraan semakin banyak sama juga. Orang dengan punya uang Rp 500 ribu kini bisa beli sepeda motor,” jelasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan akan memperdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Perusahaan Umum Daerah (Perusda) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Tabanan.
Hal itu pun ditegaskan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya saat Rapat Paripurna penyampaian pidato sambutan Bupati Tabanan masa jabatan 2025–2030 di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Tabanan pada Senin 3 Maret 2025.
Rapat Paripurna juga dihadiri Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Arnawa, jajaran Forkopimda, Sekda beserta para asisten Setda, kepala perangkat daerah, kepala instansi vertikal dan BUMD di Kabupaten Tabanan, serta para jurnalis dan tamu undangan lainnya.
Sanjaya menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan masyarakat yang kembali memilihnya berpasangan dengan Wakil Bupati I Made Dirga untuk memimpin Tabanan selama 5 tahun.
Dirinya menegaskan, pelantikan serentak kepala daerah oleh Presiden di Istana Merdeka pada 20 Februari 2025 merupakan peristiwa bersejarah bagi Indonesia.
Sanjaya juga menegaskan visinya untuk Tabanan dalam 5 tahun ke depan melalui tema Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru di Kabupaten Tabanan, Menuju Tabanan Era Baru yakni Aman, Unggul, Madani (AUM).
Tabanan Era Baru pun akan terus selalu direalisasikan untuk masyarakat.
“Ini bukan hanya sekadar kelanjutan program sebelumnya, tetapi lompatan besar dalam membangun kesejahteraan masyarakat dan benar-benar azas manfaatnya untuk rakyat,” bebernya.
Diakui, tiga pilar utama yang menjadi fokus pembangunan Tabanan adalah kesejahteraan ekonomi berbasis kerakyatan, pemerintahan yang bersih dan berorientasi pelayanan, serta pembangunan berbasis budaya dan kearifan lokal.
Selain itu, Sanjaya menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi harus melibatkan masyarakat secara langsung, terutama petani, nelayan, dan pelaku UMKM.
Sehingga semua itu harus diwujudkan bersama-sama baik itu di eksekutif maupun legislatif.
“Kita harus memastikan bahwa ekonomi tumbuh dengan melibatkan masyarakat. Petani, nelayan, dan pelaku UMKM harus mendapatkan akses yang lebih luas. Kita akan memperkuat ekonomi berbasis desa dengan memberdayakan BUMDes dan perusahaan daerah agar menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi lokal,” tegas Sanjaya.
Lebih lanjut, dirinya juga menyoroti pentingnya pemerintahan yang transparan dan akuntabel, memastikan tidak ada lagi birokrasi yang menghambat pelayanan publik.
Sementara itu, pembangunan berbasis budaya akan tetap menjadi identitas Tabanan, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan tradisi yang ada.
Mengakhiri pidatonya, Sanjaya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat serta mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam membangun Tabanan yang lebih baik lagi.
“Mari kita jadikan Tabanan sebagai rumah besar kita, rumah yang nyaman, hangat, dan penuh kebahagiaan. Rumah yang mandiri, berdaulat dalam ekonomi, dan sejahtera dalam kehidupan sosialnya,” pintanya. (gus)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.