Berita Bali
Kembang-Ipat Bakal Pangkas Anggaran, Kurangi Tunjangan Jabatan hingga Mobil Dinas di Jembrana Bali
Rencananya mengurangi 4-5 OPD yang kemudian digabungkan dengan OPD yang sudah ada.
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan berencana memangkas sejumlah anggaran di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tanpa mengurangi kinerja pemerintahan.
Hal ini dilakukan sebagai langkah efiensi anggaran yang saat ini sedang dilakukan pemerintah pusat.
Jika berhasil memangkas 4 hingga 5 OPD, Pemkab Jembrana bakal menghemat anggaran senilai Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar setahun.
“Kita efisiensi belanja yang kurang efektif. Mulai dari perjalanan dinas kita potong setengah, biaya rapat, dan lainnya,” kata dia.
Baca juga: Mengawali Bekerja, Bupati Mahayastra Sampaikan Ke OPD Akan Perbaiki Wajah Gianyar Dari Kota Ke Desa
Salah satu langkah efisiensi yang penting dilakukan adalah reorganisasi.
Rencananya mengurangi 4-5 OPD yang kemudian digabungkan dengan OPD yang sudah ada.
Hal ini mengurangi beban APBD Jembrana baik dari anggaran tunjangan pejabatnya, mobil operasional, serta banyak hal lainnya.
Dari pengurangan tersebut, efisiensi bisa dilakukan hingga miliaran rupiah.
“Kita kurangi OPD, tapi tidak mengganggu kinerja atau urusan di masing-masing dinas pemerintahan kita. Kalau saya menghitung kemarin (di luar listrik), kita akan menghemat Rp5-6 miliar,” tandasnya.
Di sisi lain, Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) menyatakan dampak efisiensi anggaran ini akan memacu pemerintah daerah untuk menambah pundi pundi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Salah satu yang dilirik adalah dengan memanfaatkan aset jadi sumber pendapatan serta memaksimalkan pendapatan dari parkir.
“Bagaimana mencari sumber pendapatan serta melakukan efisiensi terhadap pengeluaran. Paling tidak, aset yang kita miliki dikelola pihak ketiga. Termasuk parkir yang kita optimalkan karena masih banyak titik yang belum maksimal dilakukan,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, operasional di kantor seperti penggunaan listrik agar dimanfaatkan lebih baik lagi.
Sebab, dirinya sering melihat banyak alat elektronik seperti komputer termasuk lampu di ruangan yang dibiarkan hidup selama sehari penuh.
“Tujuan penghematan di sektor ini, bisa kita alihkan ke kegiatan atau program lainnya yang menyentuh atau dibutuhkan masyarakat secara langsung,” tandasnya.
Kembang bersama Ipat memberikan arahan kepada jajaran pemerintah Kabupaten Jembrana mulai dari Sekda, para Asisten, Kepala OPD hingga ke Perbekel/Lurah dan Bendesa Adat di Ballroom Gedung Kesenian Ir. Soekarno pada Minggu 2 Maret 2025.
Tujuannya untuk menyamakan persepsi, arah langkah dan frekuensi seluruh pihak dalam untuk mewujudkan visi dan misi kedepan demi kepentingan masyarakat.
Menariknya, Kembang juga sempat menyinggung soal etika di birokrasi. Termasuk menegaskan adanya intervensi dari pihak luar.
Yang artinya preman dilarang masuk ke OPD yang ada di lingkungan Pemkab Jembrana.
“Ini menjadi sangat penting bagi kita semua, untuk menyatukan persepsi kita, menyatukan langkah kita, menyatukan frekuensi kita, terhadap upaya-upaya visi misi yang akan kita laksanakan 5 tahun ke depan,” ujarnya.
Dia juga meminta seluruh OPD agar dapat berjalan searah dengan visi dan misi dan program-program unggulan yang telah dirumuskan untuk kesejahteraan masyarakat Jembrana.
Bupati Kembang juga menegaskan tidak memperbolehkan intervensi dari pihak luar kepada OPD dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
"Kita berjalan satu komando, satu tarikan nafas. Tidak boleh ada intervensi pihak luar, tidak boleh ada yang cawe-cawe, tidak boleh ada preman masuk ke OPD," tegas Bupati Kembang.
Sementara itu, Ipat menyampaikan seluruh visi misi serta 24 program unggulan yang nantinya menjadi tugas bersama untuk bisa direalisasikan untuk kepentingan masyarakat Jembrana.
Sebanyak 3 program unggulan menjadi prioritas dalam 100 Hari Kerja Kembang-Ipat.
Adalah program fasilitasi permodalan untuk calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana, penyediaan kendaraan pikap di masing-masing desa/kelurahan untuk mendukung kegiatan keagamaan, adat dan sosial, serta menyediakan rumah singgah di Denpasar bagi masyarakat Jembrana.
“Mari bersama-sama membangun Jembrana,” ajaknya.
Sementara itu, hari perdana berkantor, Bupati Gianyar, I Made 'Agus' Mahayastra dan dan Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gede Mayun melakukan prosesi mabiakalan dan prosesi segehan agung di candi kurung depan Kantor Bupati Gianyar, Senin 3 Maret 2025.
Setelah melaksanakan prosesi mabiakala, Mahayastra langsung memberikan arahan pada Kepala OPD di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar.
Dalam pengarahannya, Bupati Mahayastra menekankan dirinya sudah menyusun road map Pembangunan Gianyar 5 Tahun ke depan.
Program tersebut telah disesuaikan dengan visi misi Pembangunan Gianyar dengan mempertimbangkan anggaran, baik hal-hal wajib, maupun hal-hal pilihan yang telah dirancang dan dipertimbangkan serta disusun dengan sangat baik.
Dilanjutkan Mahayastra dirinya ingin memberikan warna pembangunan Gianyar dari tata wajah kota hingga ke pedesaan.
“Saya ingin sekali memberikan warna kepada pembangunan Kabupaten Gianyar ini dari sisi wajah kota sampai ke pedesaan baik dari sisi pembangunan sumber daya manusianya, baik pendidikan dasar sampai perguruan tinggi,” ujarnya.
Mahayastra juga menjelaskan dirinya merancang program kuliah gratis bagi warga Gianyar sebagai wujud peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Saya berharap April ini sudah ada 50 orang sebagai pilot project, mau yang sekolah di UI, UGM, Unud, orangnya sudah ada bulan April. Kalau berhasil berjalan sesuai dengan yang kita harapkan, tahun 2026, 1.000 orang anak-anak Gianyar akan mendapat beasiswa kuliah,” tegasnya.
Di samping pendidikan, Kota Gianyar juga akan mengalami perluasan sekitar 3 Km ke utara, jalannya sudah selesai tahun 2025 ini akan dilakukan pemasangan lampu jalan, dan akan membangun GOR, Ardha Candra dan sekolah SMP Internasional.
“Kota Gianyar juga akan mengalami perluasan ke timur hingga Peteluan Bangli serta meluas ke barat hingga di Buruan,” ujarnya.
Selain itu, Jalan utama Kota Gianyar tepatnya dari kantor DPRD Gianyar sampai ke Alun-alun Kota Gianyar, di Kecamatan/Kabupaten Gianyar akan steril dari kendaraan pada Rabu 5 Maret 2025 sejak pukul 17.00 Wita sampai 24.00 Wita.
Hal tersebut karena akan ada pertemuan Mahayastra dengan masyarakat di Alun-alun Gianyar.
Dalam pertemuan itu, Mahayastra diagendakan menyampaikan pidato perdananya pasca dilantik untuk kedua kalinya sebagai Bupati Gianyar.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, pada 5 Maret nanti akan ada dua agenda. Agenda pertama adalah menggelar sidang paripurna di DPRD Gianyar.
Setelah itu, barulah menggelar acara di Alun-alun Gianyar.
Dalam menyukseskan acara di Alun-alun Gianyar, Dinas Perhubungan Gianyar telah merancang rekayasa arus lalu lintas.
Kepala Dinas Perhubungan Gianyar I Made Arianta menjelaskan rekayasa lalu lintas pada 5 Maret itu.
Yakni, dari pukul 17.00 Wita, lalu lintas dari arah barat simpang RSUD Sanjiwani Gianyar menuju Kota Gianyar dialihkan ke timur lewat jalan Patih Jelantik menuju Bukit Jati.
Arus lalu lintas yang menuju Kota Gianyar, Klungkung, Bangli dan Karangasem di bundaran Taman Kota dialihkan mengarah ke simpang RSUD Sanjiwani.
Arus lalu lintas di simpang Koramil Gianyar mengarah ke alun-alun ditutup.
Arus lalu lintas di simpang Beng yang mengarah ke alun-alun ditutup. Arus dari Karangasem, Klungkung, Bangli yang mengarah ke Denpasar dialihkan ke Bypass Prof IB Mantra melalui simpang Tulikup dan simpang Payal Gianyar.
Terkait kantung parkir untuk kegiatan di Alun-alun Gianyar, Dinas Perhubungan Gianyar telah menyiapkan.
Yakni, pengunjung dari arah barat diarahkan untuk parkir di titik sentral parkir umum, areal parkir Kantor Bupati dan Jalan Manik.
Pengunjung dari arah selatan diarahkan untuk parkir di basement Pasar Rakyat Gianyar dan Kantor Bupati.
Kendaraan dari arah timur diarahkan untuk parkir di lapangan Banteng Tegal Tugu dan pengunjung dari utara diarahkan di Setra Beng.
“Kami mohon permakluman, supaya tidak terjebak kemacetan, supaya mencari jalur lain. Karena dipastikan Kota Gianyar padat merayap saat hari tersebut, karena Pak Bupati akan menyampaikan pidato pertama pada masyarakat yang pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Kabupaten Gianyar,” tandasnya.
Ratusan karangan bunga telah menghiasi sisi jalan Kantor Bupati Gianyar. Karangan bunga tersebut berisikan ucapan selamat atas pelantikan Agus Mahayastra dan Agung Mayun. (mpa/weg)
AdiCipta Fokus Benahi Infrastruktur
Pada tahun pertama, pemerintahan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta (AdiCipta) akan fokus pada pembangunan infrastruktur.
Salah satunya yakni pembangunan jalan baru untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan di Badung.
Ada beberapa jalan yang akan dibangun dalam 5 tahun ke depan pada masa pemerintahan AdiCipta.
Hal itu pun untuk melancarkan rekayasa lalulintas yang dirancang untuk menghindari kemacetan.
Beberapa jalan yang akan dibangun yaitu di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Mengwi dan Abiansemal.
Selain membangun jalan baru, juga akan dilakukan pelebaran jalan.
Untuk di Kuta Selatan, kembali akan melanjutkan proyek jalan lingkar yakni ruas Jalan Segmen IV yakni dari Labuan Sait masuk ke Bali Pecatu Graha, melewati Cengkiling hingga Jimbaran.
Selain itu juga dilakukan pembangunan jalan trase Puri Gading yakni Jalan Goa Peteng -Puri Gadung - Jalan Pantai Balangan.
“Untuk di Badung selatan juga akan dibangun ruas Jalan Raya Pecatu sampai ke Pasar Desa Adat Pecatu. Begitu juga peningkatan ruas Jalan Raya Uluwatu sampai Jalan Melasti,” kata Adi Arnawa saat ditemui pada Senin 3 Maret 2025.
Tidak hanya itu, juga akan dilakukan peningkatan ruas Jalan Raya Uluwatu ke Jalan Pura Masuka dan juga Trase ruas Jalan Universitas Udayana.
Selain itu peningkatan ruas jalan belakamg rektorat Universitas Udayana.
“Selain itu juga ada rencana Jalan Pintu Tol Nusa Dua ke Sawangan dan Jalan Raya Nusa Dua. Termasuk nantinya di Labuat Sait ke Pura Kulat dan Jalan Raya Uluwatu,” bebernya.
Sementara untuk di wilayah Mengwi dan Abiansemal kata Adi Arnawa, pasangan Adicipta juga akan melakukan langkah-langkah untuk menekan kemacetan.
Salah satunya yakni rencana trase Abianbase ke Sempidi Sading dan Gulingan.
Selain itu juga rencana Trase Gatus Barat ke Mengwi, termasuk Jalan Latu ke Semana dan Jalan Gulingan ke Desa Penarungan.
“Peningkatan Jalan juga kita lakukan untuk di Gulingan, Panglan ke Gulingan, jalan Raya Gerih dan Jalan Banjar Semer ke Malboro Barat. Selain itu peningkatan Jalan Merta Agung ke Mertanadi dan peningkatan jalan Subak Sari di Batubolong ke Jalan Umalas dan Jalan Semer,” bebernya.
Diakui kemacetan ini menjadi isu strategis dalam Program Adicipta.
Dengan adanya pembangunan jalan yang dilakukan minimal bisa menekan kemacetan yang terjadi.
“Jika kita tidak membangun semua itu, tentu untuk membangun rekayasa lalu lintas pasti tidak akan bisa. Contohnya seperti di perempatan Tibubeneng, itu jalannya 3 meter, akan kita lebarkan agar menjadi 5 meter. Bahkan ada yang akan kita laksanakan satu arah,” jelasnya.
Kendati demikian tidak menutup kemungkinan harus ada regulasi untuk meminimalisir dan pembatasan kendaraan di Bali.
Hanya saja regulasi itu harus dikeluarkan oleh pemerintah provinsi.
Pihaknya juga akan mencoba mengusulkan ke Gubernur Bali atau pemerintah pusat terkait regulasi pembatasan kendaraan itu.
“Ini regulasi juga harus ada, dengan meningkatkan jumlah kendaraan di Bali. Meski insfrastuktur kita tingkatkan, namun jumlah kendaraan semakin banyak sama juga. Orang dengan punya uang Rp 500 ribu kini bisa beli sepeda motor,” jelasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan akan memperdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Perusahaan Umum Daerah (Perusda) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Tabanan.
Hal itu pun ditegaskan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya saat Rapat Paripurna penyampaian pidato sambutan Bupati Tabanan masa jabatan 2025–2030 di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Tabanan pada Senin 3 Maret 2025.
Rapat Paripurna juga dihadiri Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Arnawa, jajaran Forkopimda, Sekda beserta para asisten Setda, kepala perangkat daerah, kepala instansi vertikal dan BUMD di Kabupaten Tabanan, serta para jurnalis dan tamu undangan lainnya.
Sanjaya menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan masyarakat yang kembali memilihnya berpasangan dengan Wakil Bupati I Made Dirga untuk memimpin Tabanan selama 5 tahun.
Dirinya menegaskan, pelantikan serentak kepala daerah oleh Presiden di Istana Merdeka pada 20 Februari 2025 merupakan peristiwa bersejarah bagi Indonesia.
Sanjaya juga menegaskan visinya untuk Tabanan dalam 5 tahun ke depan melalui tema Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru di Kabupaten Tabanan, Menuju Tabanan Era Baru yakni Aman, Unggul, Madani (AUM).
Tabanan Era Baru pun akan terus selalu direalisasikan untuk masyarakat.
“Ini bukan hanya sekadar kelanjutan program sebelumnya, tetapi lompatan besar dalam membangun kesejahteraan masyarakat dan benar-benar azas manfaatnya untuk rakyat,” bebernya.
Diakui, tiga pilar utama yang menjadi fokus pembangunan Tabanan adalah kesejahteraan ekonomi berbasis kerakyatan, pemerintahan yang bersih dan berorientasi pelayanan, serta pembangunan berbasis budaya dan kearifan lokal.
Selain itu, Sanjaya menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi harus melibatkan masyarakat secara langsung, terutama petani, nelayan, dan pelaku UMKM.
Sehingga semua itu harus diwujudkan bersama-sama baik itu di eksekutif maupun legislatif.
“Kita harus memastikan bahwa ekonomi tumbuh dengan melibatkan masyarakat. Petani, nelayan, dan pelaku UMKM harus mendapatkan akses yang lebih luas. Kita akan memperkuat ekonomi berbasis desa dengan memberdayakan BUMDes dan perusahaan daerah agar menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi lokal,” tegas Sanjaya.
Lebih lanjut, dirinya juga menyoroti pentingnya pemerintahan yang transparan dan akuntabel, memastikan tidak ada lagi birokrasi yang menghambat pelayanan publik.
Sementara itu, pembangunan berbasis budaya akan tetap menjadi identitas Tabanan, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan tradisi yang ada.
Mengakhiri pidatonya, Sanjaya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat serta mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam membangun Tabanan yang lebih baik lagi.
“Mari kita jadikan Tabanan sebagai rumah besar kita, rumah yang nyaman, hangat, dan penuh kebahagiaan. Rumah yang mandiri, berdaulat dalam ekonomi, dan sejahtera dalam kehidupan sosialnya,” pintanya. (gus)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.