Berita Buleleng
KETUT RIAN Tewas Ulah Pati di Buleleng, Arya Wedakarna Minta Ibu Mantan Pacar Korban Diperiksa
KETUT RIAN Tewas Ulah Pati di Buleleng, Arya Wedakarna Minta Ibu Mantan Pacar Korban Diperiksa
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kasus ulah pati terjadi di Desa Kayu Putih, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Korban ulah pati diketahui bernama Ketut Rian, kasus ulah pati ini viral hingga media sosial.
Diduga ulah pati dilakukan Ketut Rian karena latar belakang masalah asmara.
Baca juga: NYARIS Tewaskan Pasangan Kekasih di Ubud, Tak Main-main Kejahatan Remaja Asal Karangasem ini
Berkembang isu bahwa aksi ulah pati Ketut Rian di Buleleng karena adanya intimidasi seseorang.
Bahkan, setelah kasus ulah pati tersebut mencuat, beredar pula video yang memperlihatkan Ketut Rian sempat meminum racun tikus.
Kapolsek Banjar, Kompol I Gede Putu Semadi saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa ulah pati yang dialami Ketut Rian diketahui pada hari Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 17.00 wita.
Baca juga: RUMAH di Monang Maning Denpasar Digeledah Pakai Anjing Pelacak, Pelaku Diancam Hukuman Mati
Kasus ulah pati itu diketahui bermula saat kerabat Ketut Rian yang bernama Komang Agus Feriana (32) hendak memberi makan babi.
"Kebetulan kandang babi ini lokasinya ada di bawah rumah Rian. Saat menuju dapur untuk mengambil pakan babi.
Disitulah Agus mendapati Rian sudah meninggal dunia dengan cara ulah pati," jelas Kapolsek Banjar yang dikonfirmasi Selasa (4/3/2025).
Mendapati Ketut Rian ulah pati, Agus kemudian memanggil kerabat lainnya untuk membantu mengevakuasi jasad Rian.
Kemudian kedua kerabat Ketut Rian menghubungi Polsek Banjar untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Kapolsek Banjar menyebutkan, pihaknya segera mendatangi lokasi kejadian ulah pati untuk melakukan olah TKP serta melakukan pemeriksaan luar jenazah.
Hasil pemeriksaan dari tim medis Puskesmas Banjar II, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban ulah pati tersebut.
Sebaliknya, tim medis Puskesmas Banjar II menemukan tanda-tanda kematian yang umum akibat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri atau ulah pati.
"Mengenai kabar yang beredar jika yang bersangkutan meninggal dengan cara minum racun tikus, itu tidak benar. Yang bersangkutan ini meninggal dengan cara gantung diri," ujar Kapolsek Banjar.
Kompol Semadi juga menampik ihwal dugaan adanya intimidasi yang jadi penyebab aksi nekat Ketut Rian melakukan ulah pati.
"Soal intimidasi tidak ada. Sesuai penjelasan dari pihak keluarga, diperkirakan yang bersangkutan nekat ulah pati karena masalah asmara," tandasnya.
Peristiwa ulah pati ini mendapat sorotan dari Anggota DPD RI, Shri Gusti Arya Wedakarna.
Melalui akun media sosialnya, Arya Wedakarna menyebut jika kasus ulah pati ini diduga akibat Rian mengalami teror dari seseorang, yang diduga merupakan ibu mantan pacar.
Oleh sebab itu pihaknya meminta pada kepolisian, agar sosok yang diduga ibu mantan pacar korban ulah pati juga dimintai keterangan, dengan dasar pembullyan dan pengancaman.
Arya Wedakarna pun memperingatkan kepada para pelajar agar tidak terlalu serius bareng pacar.
Demikian pula kepada orang tua, Arya Wedakarna meminta agar senantiasa mengawasi anak-anaknya.
Tak hanya itu, melalui postingannya Arya Wedakarna juga akan menggencarkan sosialisasi ke seluruh satuan pendidikan di Bali, akan konsekuensi dari perbuatan ulah pati dalam ajaran agama Hindu.
Pohon Lamtoro Jadi Saksi Bisu
Aksi ulah pati (mengakhiri hidup) dilakukan pemuda bernama Gede Edi Pujana (26) di Desa Gesing, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Gede Edi melakukan ulah pati di pohon lamtoro dan ditemukan dua orang saksi dalam kondisi meninggal dunia.
Diketahui jenazah korban ulah pati itu ditemukan pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 15.30 Wita.
Pertama kali jenazah Gede Edi ditemukan oleh dua saksi yang juga kerabat korban bernama Nyoman Agus Sutrawan (36) dan Nyoman Suka (55).
Kapolsek Banjar, Kompol I Gede Putu Semadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa ulah pati tersebut.
Peristiwa ulah pati diketahui saat dua saksi yang juga kerabat korban mencari keberadaan pemuda 26 tahun itu.
Sebab sejak dua hari terakhir, korban ulah pati itu tak terlihat oleh kedua saksi.
"Mereka mencari di sekitaran rumah. Hingga saat menyisir areal kebun yang berada di belakang rumah milik Suka, keduanya mendapati Edi telah meninggal dunia menggunakan pakaian lengkap dengan sepatu boat," ungkapnya, Senin (3/3/2025).
Mendapati korban ulah pati, kedua saksi meminta bantuan warga sekitar untuk mengevakuasi jenazah Edi dari pohon lamtoro.
Kemudian jenazah dibawa ke rumah duka.
Temuan ulah pati ini selanjutnya dilaporkan ke Polsek Banjar untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
"Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Banjar II, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Sebaliknya pihak medis menemukan bekas luka yang menunjukkan tanda kematian akibat mengakhiri hidup (ulah pati)," jelasnya.
Kapolsek Banjar menambahkan, menurut keterangan pihak keluarga, korban ulah pati ini tidak mengidap penyakit khusus maupun masalah keluarga.
Sebaliknya sebelum ditemukan meninggal dunia dengan cara ulah pati, Edi justru melakukan aktivitas seperti biasa.
"Mengenai peristiwa ini, pihaknya keluarga menerima kematian Edi sebagai musibah," tandasnya. (mer)
SALING LAPOR Antara Perbekel Selat dan Ni Wayan Wisnawati di Buleleng Berakhir Damai |
![]() |
---|
Raih Medali Emas, Tiga Atlet Woodball Harumkan Nama Buleleng Bali di Kancah Internasional |
![]() |
---|
Tabrak Lari di Buleleng Bali, Deva dan Wahyu Diturunkan di Pinggir Jalan, Korban Dirawat Instensif |
![]() |
---|
Perbekel Selat dan Warganya Sepakat Damai di Bali, Cabut Laporan Dugaan Penganiayaan |
![]() |
---|
Korban Tabrak Lari di Buleleng Bali Diturunkan di Pinggir Jalan, Begini Kondisi Komang Deva & Wahyu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.