Berita Denpasar
Seorang Balita Terjebak di Dalam Kamar, Damkar Denpasar Congkel Pintu untuk Penyelamatan
Untuk melakukan penyelamatan, anggota Damkar pun mencongkel pintu dengan linggis.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar melakukan penyelamatan seorang anak yang terjebak di dalam kamar.
Kejadian ini terjadi di Jalan Gelogor Carik Perum Gelogor Permai, Pemogan, Denpasar Selatan, Bali.
Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar, I Made Tirana mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Senin, 3 Maret 2025 sore.
"Kami mendapat informasi dari orang tua korban pada sore sekitar pukul 16.47 Wita, bahwa anaknya terkunci di dalam kamar" kata Tirana saat diwawancarai Selasa 4 Maret 2025.
Baca juga: Tak Semua Kebakaran Disemprot Air Lalu Mati, Dinas Pemadam Kebakaran & Servvo Edukasi Masyarakat
Untuk melakukan penyelamatan, anggota Damkar pun mencongkel pintu dengan linggis.
Setelah dilakukan pencongkelan, anak tersebut berhasil diselamatkan.
Tirana mengatakan, korban bernama Adzkhan Ibrahim.
Korban merupakan kelahiran 15 November 2022 atau berusia sekitar 3 tahun.
Untuk diketahui, selain melakukan pemadaman kebakaran, Damkar juga membantu masyarakat melakukan evakuasi hewan terjebak, hingga ular masuk pemukiman.
Bahkan dalam sebulan pihaknya menangkap kurang lebih 20 ekor ular.
Namun menurutnya, jumlah ini sudah berkurang dibanding bulan sebelumnya.
“Untuk bulan-bulan ini sudah mulai berkurang. Karena kami sudah berikan edukasi kepada masyarakat terkait tetap menjaga lingkungan yang bersih, dan juga menutup atau memasang jaring di saluran pembuangan,” kata Tirana.
Biasanya di musim penghujan dalam sebulan bisa mengamankan lebih dari 30 ekor ular.
Selama ini kebanyakan ular yang masuk pemukiman adalah ular piton.
Namun ada juga beberapa kali jenis ular sawah hingga ular kobra.
Selain itu, pihaknya juga mengamankan biawak yang masuk rumah warga.
Tirana mengatakan, penyebab ular masuk rumah dikarenakan mulainya musim hujan dan sarang mereka terendam air.
Karena lahan untuk habitatnya berkurang, maka ular tersebut kemudian menyasar pemukiman warga.
Saat ini, Dinas Damkar memiliki 48 petugas untuk menangani reptil.
"Masing-masing regu ada 3 petugas untuk penanganan reptil ini. Kemarin saat masih gabung dengan BPBD sudah sering dapat pelatihan. Ke depan kami juga akan merancang pelatihan kembali untuk mereka," katanya.
Pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan agar tak menarik perhatian ular untuk masuk.
"Jangan sampai ada rerimbun semak dan timbunan sampah di pekarangan dan rumah. Selalu jaga kebersihan rumah dan lingkungan," katanya.
Apabila ada ular masuk rumah, ia pun mengimbau agar langsung menghubungi Dinas Damkar Denpasar. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.