Berita Klungkung

Hadiri Sertijab Bupati Klungkung, Gubernur Bali Wayan Koster Singgung Proyek PKB

Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri sertijab (serah terima jabatan) Bupati dan Wakil Bupati Klungkung, I Made Satria dan Tjokorda Gede Surya Putra

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
istimewa
JABAT TANGAN - Gubernur Bali Wayan Koster berjabat tangan saat menghadiri sertijab (serah terima jabatan) Bupati dan Wakil Bupati Klungkung, I Made Satria dan Tjokorda Gede Surya Putra di Balai Budaya Ida I Dewa Istri Kanya, Klungkung, Kamis 6 Maret 2025. Hadiri Sertijab Bupati Klungkung, Gubernur Bali Wayan Koster Singgung Proyek PKB 

TRIBUN-BALI.COM - Gubernur Bali I Wayan Koster menghadiri sertijab (serah terima jabatan) Bupati dan Wakil Bupati Klungkung, I Made Satria dan Tjokorda Gede Surya Putra di Balai Budaya Ida I Dewa Istri Kanya, Klungkung, Kamis 6 Maret 2025. 

Dalam kesempatan tersebut, Wayan Koster sempat menyinggung kelanjutan proyek PKB di Eks Galian C Klungkung.

"Ke depan saya akan tetap suport penuh Klungkung. Terutama PKB, akan segera kami wujudkan," ungkap Wayan Koster.

Namun ia belum memberikan penjelasan terkait teknis pengerjaan PKB yang saat ini sudah rampung penataan lahan.

Terlebih saat ini pemerintah pusat hingga ke daerah dituntut untuk melakukan efesiensi anggaran.

"Saya belum buka sekarang (teknis melanjutkan PKB)," jelas dia.

 

Baginya PKB sangat penting untuk diwujudkan, agar Klungkung memiliki pusat pertumbuhan ekonomi baru. 

Selain itu ia juga mengatakan Nusa Penida masih menjadi perhatian pusat.

Baca juga: Gubernur Koster dan Mahayastra Ucapkan Terima Kasih pada Masyarakat Gianyar, Pastikan Penuhi Janji

"Saya mendapat pesan, untuk menjaga baik-baik Nusa Penida. Ini emas Pulau Bali. Saya telah koordinasi dengan akademisi untuk membuat master plan pengembangan Nusa Penida. Agar ke depan Nusa Penida tertata sesuai regulasi," ungkap dia.

Selain itu ada beberapa program juga yang diungkapkan Wayan Koster dalam lawatannya ke Klungkung, Bali

Ia memberikan perhatian khusus mengenai alih fungsi lahan yang semakin masif di Bali.

Menurutnya di Bali ada sekitar 71 ribu hektar sawah, namun jumlah ini terus menurun setiap tahun.

Lahan produktif makin berkurang, sementara pembangunan akomodasi wisata seperti vill, restaurant, dan hotel terlalu masif.

"Ke depan saya akan tegas. Perizinan hotel, villa, restaurant dan sebagainya jangan gunakan lahan produktif. Kalau diekploitasi, nanti ancaman terhadap ketahanan pangan. Catat itu," tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved