Cuaca Bali

Awal Musim Kemarau di Bali Mulai Pertengahan Maret, BMKG Minta Waspadai Cuaca Ekstrem

Musim hujan di wilayah Bali masih berlangsung di beberapa wilayah, saat ini sebagian wilayah Bali akan memasuki musim peralihan dari musim hujan

Made Prasetia Aryawan/Tribun Bali
KEMARAU - Cuaca panas di wilayah Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin 10 Maret 2025 sore. BMKG prediksi musim kemarau di Bali dimulai pada pertengahan Maret. 

Awal Musim Kemarau di Bali Mulai Pertengahan Maret, BMKG Minta Waspadai Cuaca Ekstrem

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Musim hujan di wilayah Bali masih berlangsung di beberapa wilayah, saat ini sebagian wilayah Bali akan memasuki musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau

Musim hujan dikatakan berakhir jika sudah masuk musim kemarau, di mana normalnya pada bulan April beberapa wilayah Bali sudah akan masuk musim kemarau.

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem Selama Periode Idul Fitri 2025, Terutama di Pesisir dan Daerah Rawan Longsor

Potensi hujan ringan hingga sedang masih diprediksi akan terjadi, khususnya di wilayah Bali bagian tengah dan utara. 

Secara grafik, curah hujan di beberapa wilayah sudah mulai memperlihatkan penurunan.

“Awal musim kemarau di Bali diprediksi paling cepat terjadi pada pertengahan hingga akhir Maret, yaitu di daerah Nusa Penida, kemudian yang paling akhir memasuki musim kemarau adalah wilayah Bali bagian tengah yaitu pada pertengahan bulan Mei,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Bali, Aminudin Al Roniri, Selasa 11 Maret 2025.

Baca juga: CUACA Ekstrem Sesuai Prediksi BMKG di Awal Tahun 2025, Pohon Tumbang di 29 Titik Selama 24 Jam

Ia menambahkan secara umum untuk awal musim kemarau tahun ini diprediksi normal, artinya hampir sebagian besar wilayah awal musim kemaraunya mirip dengan rata-rata 30 tahun. 

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun 2025 cenderung berbeda dimana tahun 2025 diprediksi merupakan tahun Normal (tidak ada fenomena El NINO / LA NINA yang terjadi).

Di mana tahun sebelumnya terjadi tahun EL NINO yang berdampak berkurangnya curah hujan di sebagian besar wilayah Bali.

Baca juga: Ramalan Cuaca Bali Hari Ini 11-12 Februari 2025, BMKG: Peringatan Dini Hujan Petir di 4 Kabupaten

“Yang perlu diwaspadai pada musim peralihan adalah potensi cuaca ekstrem seperti hujan deras yang terjadi dengan waktu singkat dan tiba-tiba, yang dapat disertai angin kencang dan petir."

"Hal ini terjadi karena atmosfer sedang dalam fase dinamis, sehingga pertumbuhan awan-awan konfektif sangat berpotensi terjadi pada musim peralihan,” ungkap Aminudin.

Masyarakat diimbau agar selalu waspada khususnya saat terjadi hujan deras pada musim peralihan, hindari area-area terbuka seperti lapangan dan sawah saat terjadi hujan dan petir. 

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Bali Masih Berlangsung 3 Hari ke Depan, BMKG Keluarkan Imbauan Waspada

Untuk masyarakat petani diimbau agar memaksimalkan air irigasi, mempersiapkan embung dan tampungan air sehingga saat musim kemarau tidak kesulitan dalam pemenuhan air untuk pertaniannya.

“Seperti yang sudah disampaikan di atas bahwasannya potensi hujan dengan skala lokal dan bahkan cuaca ekstrem (dalam hal ini hujan lebat) masih berpotensi terjadi pada musim peralihan seperti saat ini, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Bali khususnya wilayah Bali bagian tengah dan utara,” paparnya.

Masyarakat diharapkan selalu mencari informasi terkait peringatan dini cuaca ekstrem pada kanal-kanal informasi resmi milik BMKG.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved