Berita Klungkung

PENGAKUAN GADIS di Klungkung Dijual Teman, Hingga Beredar Video Syur, Kini Terancam 12 Tahu Penjara

PENGAKUAN GADIS di Klungkung Dijual Teman, Hingga Beredar Video Syur, Kini Terancam 12 Tahu Penjara

istimewa
MENYESAL - Kedua pelaku perundungan disertai kekerasan terhadap anak saat berada di Polres Klungkung, Senin (10/3/2025). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Warga Klungkung digemparkan dengan kasus perundungan anak yang terjadi beberapa waktu lalu.

Satuan Reskrim Polres Klungkung langsung bergerak cepat mengungkap kasus perundungan itu.

Polres Klungkung menghadirkan dua tersangka, kasus perundungan disertai kekerasan terhadap anak, Senin (10/3/2025). 

Baca juga: Jalur Zonasi Berubah Jadi Jalur Domisili, Disdikpora Denpasar Tengah Lakukan Pembahasan Juknis SPMB

Terungkap motif awal kasus perundungan anak ini, karena adanya masalah pribadi antara pelaku utama, GAP (21) dan korban, NPY (14).

Masalah pribadi antara keduanya, dipicu karena korban mengadu ke ibunya, jika telah dijual ke pria hidung belang oleh GAP.

Pengakuan dijual ke pria hidung belang itu membuat ibu korban memarahi GAP.

Baca juga: Tabel Pinjaman KUR BRI 2025 Pinjaman 10-150 Juta, Tenor, Syarat dan Cara Lengkap Pengajuan Online

Sehingga pelaku perundungan itu menaruh dendam pribadi ke korban.

Setelah kejadian perundungan ini dan ditahan Polres Klungkung, GAP mengaku sangat menyesali perbuatannya.

"Saya menarik bajunya, saya sangat menyesal," ungkap GAP saat ditemui di Polres Klungkung, Senin (10/3/2025).

GAP dan tiga pelaku perundungan lainnya yakni PDP (18), NS (17), dan KY (17) tergabung di grup WhatApps bernama TEAM GOLEMZ. 

GAP membantah tim itu merupakan gank yang dibentuk untuk perundungan, menurutnya itu merupakam grup WhatsApp pertemanan biasa.

"Tidak seperti yang beredar luas di masyarakat, itu grup pertemanan biasa. Tidak untuk pembullyan," ungkapnya.

Sementara terkait video klarifikasi korban perundungan dengan membuka baju, awalnya ia mengaku hanya membagikannya ke grup WhatsApp pertemanannya.

Ia bahkan sempat menarik video korban perundungan tersebut, ternyata telah disebarkan oleh anggota grup ke grup WhatsApp lainnya sampai akhirnya viral di medsos.

"Saya cuma mengirim ke grup WhatsApp, tidak ada menyebarkan lagi," kilahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved