Berita Buleleng
PENGELOLA Sebut Lantai II Pasar Banyuasri Akan Jadi Food Court, Tanggapi Sepinya Kunjungan di Pasar
Pihak pengelola pun kini tengah mencari solusi, salah satunya menjadikan lantai II Pasar Banyuasri sebagai food court.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Keluhan pedagang mengenai sepinya pengunjung ke dalam Pasar Banyuasri, tidak dipungkiri oleh pengelola pasar.
Pihak pengelola pun kini tengah mencari solusi, salah satunya menjadikan lantai II Pasar Banyuasri sebagai food court.
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Argha Nayottama Buleleng, I Putu Suardhana mengungkapkan, mengenai sepinya kunjungan ke Pasar Banyuasri, sejatinya tidak hanya dikeluhkan oleh pedagang di lantai II saja. Keluhan yang sama juga dia dengar dari pedagang di lantai I.
Baca juga: NAMBAH 32 Unit Lagi Rumah Subsidi PT Pacung Telah Disegel Kejati Bali, Saat Ini Total 58 Rumah
Baca juga: ROTASI Kapolres Karangasem Nengah Sadiarta, Pernah Ungkap Pembunuhan di Tianyar & Bongkar Prostitusi
"Pedagang di lantai II mengeluh karena tidak ada pengunjung yang naik, sedangkan pedagang lantai I mengeluh karena kalah saing dengan pedagang di luar pasar, (pasar tumpah). Sebenarnya ini realita dari dulu," ucapnya Kamis (13/3/2025).
Menanggapi hal tersebut, Suardhana mengatakan jika pihaknya sudah memikirkan dan membicarakan solusinya kepada bupati. Menurut dia, kondisi di dalam pasar akan di dibuat lebih ramai dengan cara bertahap.
"Salah satu terobosannya, ke depan kita dari pengelola pasar akan menjadikan lantai II sebagai food court. Sedangkan lantai bawah, kita bekerjasama dengan dinas perdagangan untuk menyediakan produk-produk UMKM. Sehingga memancing minat pengunjung pasar," ucapnya.
Selain itu pihaknya juga ke depan akan membuat Pasar Banyuasri ini menjadi sobeannya Buleleng. "Mudah-mudahan bisa terwujud," harapnya.
Sedangkan mengenai iuran/retribusi harian, bulanan dan tahunan yang dibebankan pada pedagang di areal Pasar Banyuasri, Suardhana tak memungkiri sebab memang itu kenyataannya.
Ia menjelaskan, pedagang di dalam pasar dibebankan retribusi karena punya surat hak pemakaian tempat usaha. "Kalau pedagang di luar pasar itu kan sifatnya musiman. Angkanya pun ada perbedaan. Kalau di dalam mungkin Rp 5 ribu, yang di luar kena Rp 7 ribu," sebutnya
Lantas apakah ke depan ada subsidi bagi pedagang di dalam pasar, pihaknya mengaku masih akan membicarakan hal ini lebih lanjut.
"Sementara sih belum ada wacana demikian. Karena bicara pengelolaan, tentunya kebijakan subsidi ini harus diterapkan sama rata ke semua pasar," tandasnya. (mer)
Ketut Gelgel Ditemukan Tewas Tertelungkup di Pantai Tejakula Bali, Ini Kesaksian Terakhir Keluarga |
![]() |
---|
Kisah Pilu Tenaga Honor Sekolah di Buleleng Bali, Gaji Kecil, Kini Nasib Mereka di Ujung Tanduk |
![]() |
---|
Tempat Pembuangan Sampah di Anturan Terbakar, Satu Mobil Dinas Hangus Dilalap Api |
![]() |
---|
Nasib Pilu Perempuan Disabilitas di Buleleng, Hidup Sebatang Kara Kini Hamil, Polisi Buru Pelaku |
![]() |
---|
Kejari Buleleng Segera Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di Sudaji Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.