Berita Bali
MDA Bali Sebut Pelanggaran di Hari Suci Nyepi Akan Selalu Ada, Sukahet: Ada yang Main Ceki
Catatan MDA, kata Sukahet, saat perayaan hari raya apapun termasuk Nyepi ini, tidak mungkin akan selalu baik
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali berharap kejadian pelanggaran saat Nyepi yang terjadi di Sumberklampok Buleleng dan Taman Pancing Denpasar tidak terulang kembali.
Ketua MDA atau Bendesa Agung Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, jika terjadi lagi pelanggaran saat Nyepi, baik bentuknya besar maupun kecil, agar diselesaikan dengan cara humanis kekeluargaan dan kebersamaan.
“Yang salah agar menyatakan diri bersalah, sengaja atau tidak sengaja mohon maaf lalu krama Bali harus memaafkan. Yang penting adalah yang melanggar itu bukan tergolong penjahat dan teroris. Kalau kesalahan yang hanya miss understanding kesalahpahaman mari kita selesaikan dengan baik,” kata Sukahet, Sabtu 15 Maret 2025.
Catatan MDA, kata Sukahet, saat perayaan hari raya apapun termasuk Nyepi ini, tidak mungkin akan selalu baik tanpa ada pelanggaran-pelanggaran dan gangguan-gangguan kecil, sebab pelanggaran dari tahun ke tahun akan selalu ada.
Baca juga: MDA Bali Adakan Gelar Agung Pecalang Bali, Minta Gubernur Bantu Ganti Baju Seragam dan Keris
“Ada umat kita sendiri yang melanggar, kadang ada yang main ceki malah, macam-macam. Sepanjang tidak ada niat untuk merusak Hari Raya Nyepi itu mari kita bina sebaik-baiknya,” bebernya.
Ketika disinggung apakah ada penerapan sanksi untuk pelanggar Hari Suci Nyepi, Sukahet mengatakan tidak menerapkan sanksi. Pelanggar hanya ditegur saja.
“Tidak ada kita tegur saja akan kita bina seperti tadi tapi kalau ganggu ketertiban umum ada unsur tindak pidana itu sudah negara yang turun tangan. Pecalang tidak boleh arogan dan humanis pendekatannya harus baik,” tutupnya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.