Arus Mudik

CLOSED! Pelabuhan Gilimanuk Per 29 Maret, Tiket Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Tak Ada Saat Nyepi!

Polda Bali juga memetakan skema mengantisipasi arus mudik di Provinsi Bali yang diprediksi mulai terjadi pada 23 Maret 2025 seiring masa liburan

TRIBUN BALI/MADE PRASETYA ARYAWAN
NORMAL - Situasi di Pelabuhan Gilimanuk masih terpantau normal menjelang arus mudik Lebaran 2025, Minggu (16/3). ASDP memprediksi puncak arus mudik pada 27-28 Maret mendatang atau pada H-4 dan H-3 Lebaran 2025 mendatang. 

Selain peningkatan infrastruktur, ASDP juga telah memperluas kanal pembayaran tiket Ferizy melalui transfer bank, virtual account, serta e-wallet seperti LinkAja, ShopeePay, Blu BCA Digital, OVO, dan Dana. Tiket juga dapat dibeli melalui aplikasi Livin Sukha. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dan mengurangi praktik percaloan.

Menhub Dudy Purwagandhi menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian dan operator transportasi dalam memastikan kelancaran mudik Lebaran. Prediksi puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025 (H-3 Lebaran), sementara puncak arus balik diproyeksikan pada 6 April 2025 (H+5 Lebaran).  Untuk itu, ASDP terus berkoordinasi dengan kepolisian dan dinas perhubungan guna memastikan skema lalu lintas yang lebih terorganisir.

“Pemerintah mengimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai lonjakan penumpang karena Hari Raya Nyepi bertepatan dengan masa puncak mudik. Kami telah menyiapkan pelabuhan perbantuan guna mencegah kepadatan, terutama di Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk,” ucap Shelvy menambahkan.

Dengan kesiapan sarana dan prasarana yang matang, ASDP berkomitmen menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, dan terkendali bagi seluruh pengguna jasa.  Sinergi antara Kementerian Perhubungan, BUMN, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci utama dalam menyukseskan Angkutan Lebaran 2025.

“Tiket kapal sudah bisa dibeli sejak H-60 keberangkatan. Karena itu, segera beli tiket Anda secara mandiri dan mari bersama mewujudkan mudik yang aman, nyaman, dan berkesan bersama ASDP,” tutur Shelvy menandaskan. 

Berdasarkan Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada, 86 persen masyarakat menyatakan puas dengan layanan Nataru, meskipun masih terdapat ruang untuk perbaikan dalam pengelolaan titik rawan kepadatan, penguatan buffer zone, serta optimalisasi sistem tiket online. (zae)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved