Berita Gianyar

SEPI Wisatawan, PAD Gianyar Masih Normal, Masyarakat Diminta Jaga Citra Pariwisata

Kondisi seperti ini tidak hanya berdampak pada ekonomi penyedia jasa pariwisata, seperti sopir dan pemilik penginapan. 

ISTIMEWA
OBYEK WISATA - Salah satu objek pariwisata, Tirta Empul di Kabupaten Gianyar, Bali, yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan. 

TRIBUN-BALI.COM - Masyarakat di Kabupaten Gianyar, Bali merasakan belakangan ini perputaran ekonomi melambat.

Hal tersebut disebut karena sepinya kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Sepinya kunjungan wisatawan ini juga terlihat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung sejak sepekan ini. 

Pantauan Tribun Bali, Kamis (20/3), situasi lalu lintas di jalur-jalur pariwisata juga relatif lancar. Seperti di Jalan Raya Andong, Jalan Raya Ubud hingga Jalan Raya Padang Tegal.

Kondisi seperti ini tidak hanya berdampak pada ekonomi penyedia jasa pariwisata, seperti sopir dan pemilik penginapan. 

Baca juga: KRIMINALITAS dengan Pelaku Anak-anak Kembali Mencuat di Klungkung, 5 Anak Ditangkap Maling Motor

Baca juga: UANG Beredar Meningkat 5,7 Persen Jadi Rp 9.239,9 Triliun

Namun juga berdampak pada pedagang, baik pedagang di pasar maupun pedagang-pedagang kelontong dan kedai minuman. "Kalau tamu sepi, otomatis yang belanja juga sepi. Itu sudah biasa terjadi," ujar seorang pedagang di Pasar Desa Sayan, Ubud.

Tucah, penjual teh poci juga mengatakan hal serupa. Kata dia, saat pariwisata masih menggeliat dengan banyaknya turis berkunjung ke Bali. Per hari ia biasanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp 800 ribu. Namun saat ini turun di kisaran Rp 400 ribu. "Teman-teman saya yang bekerja di bidang transportasi mengeluh sepi. Dagangan saya juga kena dampak, penjualan menurun hampir 50 persen," ujarnya.

Meski demikian, sepinya kunjungan wisatawan rupanya tidak berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gianyar dari sektor Pajak Hotel dan Restoran (PHR) dan Pajak Hiburan. Berdasarkan data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Gianyar, per bulan mereka menargetkan pendapatan Rp 100 miliar, dan belum habis bulan Maret ini, pendapatan dari sektor pajak tersebut sudah mencapai Rp 315 miliar. 

"Target kita kan Rp 100 miliar tiap bulan, sekarang sampai Maret sudah Rp 315 miliar nilai pajak yang masuk," ujar Plt Kepala BPKAD Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama.

Meskipun demikian, Gusti Bem sapaannya, memiliki kecemasan pada masa depan pariwisata Bali, jika masyarakat tidak menjaga citra positif Bali. Kata dia, pariwisata di Bali sangat sensitif terhadap berbagai isu, sehingga penting bagi masyarakat untuk menyadari pentingnya menjaga citra positif daerahnya.

Gusti Bem pun meminta masyarakat agar tidak membuat isu negatif menjadi viral di media sosial, karena hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan wisatawan. Sebaliknya, masyarakat dapat menggunakan kanal pengaduan resmi seperti SP4N Lapor untuk melaporkan keluhan atau masalah.

"Jika ada masalah, jangan dibuat viral. Gunakan kanal pengaduan resmi seperti SP4N Lapor," ujarnya.

Selain itu, masyarakat juga dapat menekan tombol 119 jika membutuhkan bantuan medis, seperti ambulans. "Dengan bekerja sama, kita dapat menjaga kepercayaan wisatawan dan memastikan bahwa pariwisata di Bali tetap berkembang dengan baik," ujarnya.

"Penting juga bagi masyarakat untuk melestarikan jati diri dan kebudayaan masyarakat Bali yang terkenal dengan keramahannya. Dengan demikian, Bali dapat tetap menjadi destinasi wisata yang menarik dan aman bagi wisatawan," ujarnya.

Sementara itu, menyambut momentum libur Idul Fitri akomodasi perhotelan di Bali tengah bersiap menyambut wisatawan domestik (wisdom).

Diprediksi wisdom akan masuk Bali pada tujuh hari sebelum lebaran. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved