Ogoh Ogoh di Bali
Dibantu Pemuda Banjar Pasuwitran, ST Suralaga Wangaya Kelod Target Ogoh-ogoh Bisa Tuntas Malam Ini
Pasca terbakar, ST Suralaga Banjar Wangaya Kelod, Denpasar, Bali, kebut pengerjaan ogoh-ogoh.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dibantu Pemuda Banjar Pasuwitran, ST Suralaga Wangaya Kelod Target Ogoh-ogoh Bisa Tuntas Malam Ini
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasca terbakar, ST Suralaga Banjar Wangaya Kelod, Denpasar, Bali, kebut pengerjaan ogoh-ogoh.
Bahkan ditarget ogoh-ogoh ini bisa rampung dalam 3 hari.
Saat ini, dua hari pengerjaan, progres pembuatan ogoh-ogoh ini sudah mencapai 75 persen.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua ST Suralaga, I Nyoman Agus Ary Wibawa Karang yang ditemui Selasa, 25 Maret 2025.
Baca juga: Pemkot Denpasar Siapkan 2 Set Baleganjur untuk Iringi Ogoh-ogoh Tanpa Gamelan Pengiring di Bali
"Target kami malam ini sudah selesai. Tinggal menggabungkan badannya nanti," paparnya.
Untuk bulu dari beruang, tak lagi menggunakan serabut kelapa namun diganti dengan bulu boneka.
Agus Ary menyebut, dalam pengerjaannya banyak dibantu pemuda dari banjar lain.
Baca juga: GIRI Prasta & Jaya Negara Beri Dana Punia Rp45 Juta, Kebut Buat Ogoh-ogoh Baru Pasca Terbakar
"Kami ada istilahnya banjar pasuwitran, ada Banjar Tampak Gangsul, Belaluan, Wangaya Kaja, Lumintang, Uma Sari, Kaliungu kaja dan lainnya, ada banyak yang membantu kami," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, ogoh-ogoh ST Suralaga terbakar Minggu, 23 Maret 2025 pukul 15.00 Wita saat ogoh-ogoh yang terbuat dari serabut kelapa (coco fiber) sedang dalam proses penurunan tinggi.
Ogoh-ogoh tersebut memiliki tinggi 5,8 meter dan berbentuk beruang besar.
Baca juga: VIDEO Dapat Bantuan Dana, STT Suralaga Denpasar Bali Kembali Buat Ogoh-ogoh usai Terbakar
Dan menurut arsitek ogoh-ogoh, I Nyoman Dedi Suryanata atau Mang Dedi mengatakan pihaknya akan menurunkan tinggi ogoh,ogoh menjadi 5,5 meter.
Namun saat proses pengelasan, percikan las menyambar dan membuat terbakar.
"Bahan serabut kelapa yang mudah terbakar membuat api cepat menjalar akibat percikan api dari proses pengelasan besi penyangga," katanya.
Meski pihak STT sudah mengantisipasi dengan menyediakan lap basah dan ember berisi air serta membasahi ogoh-ogoh, api tetap sulit dikendalikan karena dipicu tiupan angin yang kencang.
Baca juga: KRONOLOGI Ogoh-ogoh STT Suralaga Denpasar Terbakar, Ini Cara Jitu Giri Prasta Bakar Semangat
Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, dan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, langsung mengunjungi lokasi kejadian untuk memberikan dukungan moral kepada anggota STT Suralaga.
Keduanya memotivasi anggota STT agar tetap semangat dan berkomitmen membangun kembali ogoh-ogoh dalam waktu lima hari.
"Beliau tidak banyak membahas kronologi kejadian. Beliau ingin membangkitkan semangat di STT Suralaga agar tetap percaya diri dan sanggup merealisasikan ogoh-ogoh dalam lima hari," ujarnya.
Baca juga: Pasca Terbakar, Dapat Punia 45 Juta, STT Suralaga Denpasar Bali Siap Buat Ogoh-ogoh dalam 5 Hari
Untuk membantu proses pembangunan ulang ogoh-ogoh, Giri Prasta memberikan punia sebesar Rp35 juta, sementara IGN Jaya Negara menyumbang Rp10 juta.
Kedatangan keduanya disambut positif oleh anggota STT Suralaga yang merasa diberi suntikan semangat dan termotivasi.
Setelah melakukan rapat internal, STT Suralaga memutuskan untuk membangun kembali ogoh-ogoh dengan tema yang sedikit berubah.
Tema baru adalah Metangi Hidimbaka Jembawa, namun karakter ogoh-ogoh tetap berbentuk beruang, hanya saja ukurannya sedikit diperkecil untuk mempermudah proses pengerjaan.
"Kami sangat bahagia dan mengapresiasi kedatangan beliau. Ini memacu kami agar lebih semangat menyelesaikan ogoh-ogoh," ungkap Mang Dedi.
STT Suralaga kini tengah bekerja keras merealisasikan ogoh-ogoh baru agar bisa selesai tepat waktu dan kembali meramaikan parade ogoh-ogoh saat Pangerupukan jelang Hari Raya Nyepi mendatang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.