Seputar Bali

Kurangnya Toleransi Beragama Saat Hari Raya Nyepi, FKUB Jembrana Ambil Sikap: Kami Minta Maaf

Forkompinda serta jajaran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jembrana ambil sikap soal kurangnya toleransi saat hari raya Nyepi 2025.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Forkompinda serta jajaran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jembrana menggelar rapat koordinasi menyikapi peristiwa/pelanggaran yang beredar luar di jagat maya selama pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 kemarin di Wantilan RJB Jembrana, Minggu 30 Maret 2025. Kurangnya Toleransi Beragama Saat Hari Raya Nyepi, FKUB Jembrana Ambil Sikap: Kami Minta Maaf 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Forkompinda serta jajaran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jembrana ambil sikap soal kurangnya toleransi saat hari raya Nyepi 2025.

FKUP mengaku bahwa tindakan yang sempat viral ini diharapkan menjadi pelajaran yang berharga untuk jadi lebih baik.

FKUP juga meminta maaf atas tindakan kurangnya toleransi dan berharap bisa memperbaikinya pada tahun depan.

Ketua FKUB Jembrana, I Wayan Windra yang membuka pembahasan mendadak tersebut intinya menyepakati bahwa hal/pelanggaran yang terjadi saat pelaksanaan Hari Suci Nyepi agar menjadi pelajaran semua pihak.

Baca juga: HEBOH Oknum Polisi Kendarai Motor Saat Nyepi di Bali, Nafas Bau Arak, Berakhir Dijemput Propam

Terlebih lagi, terkait penyebaran video yang tentunya dapat memprovokasi karena sifatnya sangat sensitif untuk terjadinya perselisihan. 

NYEPI 2025 - Tangkap layar kegiatan yang diduga masyarakat non-muslim di Jln. Katu lampo, lingkungan Loloan timur, kel. Loloan timur, kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana
NYEPI 2025 - Tangkap layar kegiatan yang diduga masyarakat non-muslim di Jln. Katu lampo, lingkungan Loloan timur, kel. Loloan timur, kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana (Instagram @global.bali)

Baca juga: Terjadi LAGI! Warga Non-Hindu Tak Jaga Toleransi Hari Raya Nyepi 2025 di Bali, Hidupkan Petasan

"Kami FKUB Jembrana meminta maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang terjadi saat pelaksanaan Hari Suci Nyepi."

"Kami sudah membuat seruan bersama berdasarkan kesepakatan, namun ternyata masih ada ketidaksempurnaan," ungkapnya. 

"Kedepannya kami akan membuat seruan yang lebih terinci," imbuhnya. 

Sementara itu, Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto mengakui sangat menyayangkan penyebar video yang sudah membuat gaduh suasana.

tangkap layar dari video viral. VIRAL! Oknum Polisi Diamankan Pecalang Karena Mabuk Saat Nyepi, Ini Kata Kabid Humas Polda Bali
tangkap layar dari video viral. VIRAL! Oknum Polisi Diamankan Pecalang Karena Mabuk Saat Nyepi, Ini Kata Kabid Humas Polda Bali (istimewa)

Padahal sejatinya toleransi antar umat beragama di Gumi Makepung ini sudah terjalin sangat baik. 

Namun, kata dia, untuk mengantisipasi hal serupa terulang lagi kedepannya agar dicarikan solusi. 

Segera wacanakan kesepakatan bersama untuk kebaikan seluruh masyarakat. 

"Selama ini sudah terjalin toleransi yang sangat baik. Untuk kedepannya apabila ada aturan yang harus dibuat mari kita wacanakan untuk kesepakatan bersama, kami siap menerima masukan dan kritikan dari masyarakat."

"Intinya mari kita jaga kerukunan yang sudah terjalin sejak dahulu dan lebih baik lagi kedepannya," tegasnya.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan klarifikasi oleh FKUB Jembrana didampingi Forkompinda Jembrana dan para tokoh masyarakat yang intinya menyatakan permohonan maaf atas kejadian yang viral saat Hari Suci Nyepi di Kabupaten Jembrana. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved