Berita Klungkung

MENCEKAM! Polisi Jemput Orangtua dan Anak di Nusa Penida, Sanksi Adat Disambut Tangis Melengking

MENCEKAM! Polisi Jemput Orangtua dan Anak di Nusa Penida, Sanksi Adat Disambut Tangis Melengking

|
istimewa
Tangkapan layar sejumlah keluarga di Banjar Sental Kangin, Desa Ped harus diamankan kepolisian ke Polsek Nusa Penida, Minggu (30/3/2025) petang. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Suasana mencekam terjadi di Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Nusa Penida, Klungkung, sejumlah orangtua dan anak dievakuasi.

Terkait sanksi adat itu yaitu kasepekang dan kanorayang.

Dalam video yang beredar, nampak orangtua dan anak diamankan anggota Polsek Nusa Penida, Minggu (30/3/2025) petang.

Kejadian itu terkait sanksi adat kasepekang dan kanorayang itu terjadi sehari setelah perayaan hari raya Nyepi.

Baca juga: DUKA Jelang Nyepi di Buleleng, Selamat Jalan Putu Tusa, Sandal Jadi Petunjuk

Dipastikan keluarga yang dievakuasi merupakan warga yang sebelumnya dikenakan sanksi adat kasepekang dan kanorayang oleh banjar adat setempat.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak mobil dari Polsek Nusa Penida menjemput orangtua dan anak

Suasana sanksi adat dalam video tersebut sangat mencekam, karena orangtua dan anak itu berusaha menyelamatkan diri dari amukan warga.

Baca juga: WAYAN SUARJANA Dipukuli Membabi Buta, Dibalas Pembunuhan Gunakan Pedang di Buleleng

Ditengah kepanikan itu, terdengar suara beberapa anak yang menangis

Rasa ketakutan jelas terasa dari tangisan beberapa anak dari orangtua yang terkena sanksi adat.

Anak-anak merasa ketakutan meninggalkan rumah mereka.

Bahkan dari dari percapakan di video, beberapa anak merasa ketakutan tidak dapat kembali bersekolah.

Camat Nusa Penida I Kadek Yoga Kusuma mengatakan, ada 34 warga yang dievakuasi, terdiri dari 7 kepala keluarga di Banjar Sental Kangin, Desa Ped. 

Setelah dievakuasi, beberapa keluarga yang terkena sanksi adat itu diamankan di Markas Polsek Nusa Penida.

"Mereka dievakuasi sementara ke Polsek Nusa Penida, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Kadek Yoga Kusuma, Minggu (30/3/2025).

Camat Nusa Penida mengaku belum bisa memberikan informasi lebih lengkap, terkait apa pemicu dari amarah warga terhadap keluarga yang harus dievakuasi ke Polsek Nusa Penida itu.

Kadek Yoga mengaku masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait di Nusa Penida.

"Kejadian detail saya belum mengetahuinya, karena kebetulan daya di Klungkung daratan. Saya masih koordiansi via telepon. Tapi kejadian ini masih terkait masalah kanorayang (sanksi adat) sebelumnya," jelas Kadek Yoga. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved