Ulah Pati di Bali

NEKAT Akhiri Hidup di Bali Didominasi Wilayah Badung, Berikut Faktor Pendorong Aksi Ulah Pati!

Aksi nekat akhiri hidup di Bali terbilang cukup memprihatinkan. Belakangan aksi ulah pati ini kerap dilakukan, khususnya di Jembatan Tukad Bangkung. 

Pixabay
ILUSTRASI - Aksi nekat akhiri hidup di Bali terbilang cukup memprihatinkan. Belakangan aksi ulah pati ini kerap dilakukan, khususnya di Jembatan Tukad Bangkung.  Tentu hal ini harus menjadi atensi semua pihak. Sebab baik dalam agama apapun, aksi ulah pati tidak benar adanya.  

Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

TRIBUN-BALI.COM - Aksi nekat akhiri hidup di Bali terbilang cukup memprihatinkan. Belakangan aksi ulah pati ini kerap dilakukan, khususnya di Jembatan Tukad Bangkung. 

Tentu hal ini harus menjadi atensi semua pihak. Sebab baik dalam agama apapun, aksi ulah pati tidak benar adanya. 

Bali, seperti daerah lain di Indonesia, juga mengalami kasus ulah pati. Berikut beberapa faktor yang mungkin menyebabkan kasus ulah pati di Bali:

Baca juga: NEKAT Akhiri Hidup, Pemuda 22 Tahun di Buleleng Terlilit Utang Akibat Kecanduan Judi Online 

Baca juga: MENDIANG Aipda AES Dikenal Ramah & Humble, Sebelum Nekat Akhiri Hidup di Jembatan Tukad Bangkung

Faktor Sosial

1. Tekanan Sosial: Tekanan sosial dan harapan dari masyarakat dapat menyebabkan seseorang merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi tersebut.

2. Kesulitan Ekonomi: Kesulitan ekonomi dan kemiskinan dapat menyebabkan seseorang merasa putus asa dan tidak memiliki harapan untuk masa depan.

3. Pergaulan Sosial: Pergaulan sosial yang tidak seimbang dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian dan tidak memiliki dukungan sosial.

Faktor Psikologis

1. Depresi: Depresi adalah salah satu penyebab utama bunuh diri. Seseorang yang mengalami depresi mungkin merasa tidak memiliki harapan dan tidak mampu mengatasi masalahnya.

2. Kecemasan: Kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang merasa tidak mampu mengatasi masalahnya dan merasa putus asa.

3. Trauma: Trauma yang tidak diatasi dapat menyebabkan seseorang merasa tidak mampu mengatasi masalahnya dan merasa putus asa.

Faktor Lingkungan

1. Ketersediaan Alkohol dan Narkoba: Ketersediaan alkohol dan narkoba yang mudah dapat menyebabkan seseorang mengalami ketergantungan dan meningkatkan risiko bunuh diri.

2. Akses ke Senjata: Akses ke senjata dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

3. Kurangnya Dukungan Sosial: Kurangnya dukungan sosial dari keluarga dan teman dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian dan tidak memiliki harapan.

Upaya Pencegahan

1. Meningkatkan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental dan risiko bunuh diri.

2. Membangun Dukungan Sosial: Membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman untuk membantu seseorang yang mengalami masalah.

3. Mengembangkan Program Pencegahan: Mengembangkan program pencegahan bunuh diri yang efektif dan terjangkau.

4. Meningkatkan Akses ke Layanan Kesehatan Mental: Meningkatkan akses ke layanan kesehatan mental yang berkualitas dan terjangkau.

Berdasarkan data yang ada, tiga wilayah dengan kasus bunuh diri tertinggi di Bali adalah:

- Kabupaten Badung: Kabupaten Badung memiliki angka kejadian bunuh diri yang relatif tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Bali.

- Kabupaten Gianyar: Kabupaten Gianyar juga memiliki angka kejadian bunuh diri yang signifikan.

- Kota Denpasar: Kota Denpasar merupakan wilayah urban yang padat penduduk dan memiliki angka kejadian bunuh diri yang cukup tinggi.

Namun, perlu diingat bahwa data ini dapat berubah seiring waktu dan perlu dilakukan pembaruan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Tiga provinsi dengan kasus bunuh diri tertinggi di Indonesia adalah:

- Jawa Tengah: Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu 253 kasus, pada periode Januari-Juli 2023.

- Jawa Timur: Jawa Timur memiliki 128 kasus bunuh diri pada periode yang sama.

- Bali: Bali memiliki 61 kasus bunuh diri pada periode Januari-Juli 2023 .

Namun, perlu diingat bahwa data ini dapat berubah seiring waktu dan perlu dilakukan pembaruan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved