Berita Denpasar

PENATAAN Lapangan Puputan Badung Denpasar, Depan Panggung Pertunjukan Akan Dipasang Granit

Selain penataan pada monumen Puputan Badung, juga akan melakukan penataan pada panggung pertunjukan yang berada di sisi selatan.

ISTIMEWA
SOSOK - Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, dengan adanya penataaan ini, akan membuat luas lapangan akan sedikit berkurang. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar akan melakukan penataan Lapangan Puputan Badung.

Selain penataan pada monumen Puputan Badung, juga akan melakukan penataan pada panggung pertunjukan yang berada di sisi selatan.

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, dengan adanya penataaan ini, akan membuat luas lapangan akan sedikit berkurang.

Baca juga: TRAGEDI Kebakaran Apotek BWF Benoa, Diduga Korsleting Listrik, Konsultasi Sementara Lewat Online!

Baca juga: BULE Amerika Nekat Gasak Koper Turis Bulgaria, Barang Berharga Rp76 Juta Raib, Jadi Kere di Bali 

“Lapangan ini (Puputan Badung) memang akan ada perencanaan, pertama kita revitalisasi patung, dia tetep pertahankan patung tambah unsur pendukung. Kedua memperbaiki patung selatan tempat pertunjukan,” kata Jaya Negara.

Nantinya di depan panggung, tidak akan berupa rumput seperti yang ada saat ini. Namun direncanakan akan dipasang granit yang diperuntukkan bagi penonton pertunjukan.

“Mungkin lapangan sedikit berkurang rumputnya, namun hijaunya tetap semua, kita tidak gangggu,” paparnya.

Sementara itu, Monumen Puputan Badung yang berada di sisi utara Lapangan Puputan Badung Denpasar sudah mulai direvitalisasi.

Revitalisasi ini dilakukan pada pedestal patung, dan taman serta kolam yang ada di sekelilingnya. Sedangkan untuk tiga patung di monumen ini akan dipertahankan.

Saat ini, kawasan monumen ini sudan dikelilingi dengan pagar. Ada tiga patung di monumen itu, yakni seorang perempuan, laki-laki dan anak.

Ketiganya dibalut kain serba putih serta membawa senjata keris dan tombak. Kabid Tata Lingkungan dan Pertamanan Dinas LHK Denpasar, Ida Ayu Widhiyanasari mengatakan, penandatanganan kontrak proyek ini telah dimulai 14 Maret 2025 lalu.

"Berbagai persiapan sudah dilakukan. Ada pemagaran juga. Setelah pangerupukan akan mulai maksimal," paparnya.

Pihaknya mengatakan, pedestal pada patung akan diubah menjadi lebih edukatif."Pedestal aja kita ubah, memberikan informasi agar lebih edukatif. Akan lebih informatif memberikan sejarah bagaimana perang puputan itu terjadi," katanya.

Ia menambahkan untuk taman di sekelilingnya akan menyesuaikan. Sementara untuk ukuran kolamnya akan diperkecil.

"Tiga patungnya tetap dipertahankan. Karena itu adalah karya monumental seniman terdahulu," paparnya. Proyek ini ditarget bisa rampung pada 8 November 2025 mendatang. Untuk anggaran rekonstruksi ini disiapkan anggaran Rp 11 miliar. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved