Berita Nasional

Kebijakan Prabowo Cabut Pembatasan Kuota Impor, Apa Alasan Terbesar Dibaliknya?

Presiden Prabowo Subianto mengusulkan untuk menghapus kebijakan pembatasan kuota impor. Hal ini menurutnya perlu dilakukan atas berbagai pertimbangan.

Dok. Kantor Staf Kepresidenan
HAPUS KUOTA IMPOR - Presiden Prabowo Subianto, pada Kamis (20/3/2025). Presiden Prabowo siap menghapus kebijakan pembatasan kuota impor untuk mempermudah akses pengusaha dan menjaga iklim usaha di Indonesia. 

TRIBUN-BALI.COM - Presiden Prabowo Subianto mengusulkan untuk menghapus kebijakan pembatasan kuota impor. Hal ini menurutnya perlu dilakukan untuk memudahkan industri Tanah Air. 

Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Menteri (Mentan) Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso untuk membuka pembatasan kuota impor sebesar-besarnya terutama bagi komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak, misalnya daging sapi. 

Ia juga menegaskan, ia membuka kesempatan selebar-lebarnya sehingga siapapun bisa melakukan impor. 

"Saya minta Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, enggak usah ada kuota-kuota lagi. Siapa mau impor daging, silakan, siapa saja boleh impor. Mau impor apa, silakan buka saja," kata Prabowo dikutip pada Kamis (10/4/2025) dari Kompas.com.

Baca juga: Prabowo Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza Terluka ke Indonesia, Kerahkan Pesawat untuk Gelombang 1

Aturan penghapusan kuota impor ini bukannya tanpa alasan, dibukanya kuota impor dengan leluasa dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi dan iklim bisnis Indonesia. 

Prabowo hapus kuota impor karena dipercaya, pemberlakuan kuota impor selama ini hanya berpihak pada beberapa pelaku usaha.

Pada kenyataannya, pengadaan impor komoditas vital hanya dikuasai segelintir perusahaan.

Ia juga menyinggung banyaknya peraturan teknis (pertek) yang justru menghambat dunia usaha.

"Jangan bikin kuota-kuota, habis itu perusahaan A B C D yang ditunjuk, hanya dia yang boleh impor. Enak aja. Sudah lah, kita sudah lama jadi orang Indonesia, sudah jangan pakai pertek-pertek itu lagi," pungkasnya. 

Menurutnya, dengan dikuasainya komoditas tertentu oleh segelintir perusahaan yang mendapat kuota impor, maka berimplikasi pada praktek bisnis yang tak sehat.

"Enggak lagi kita tunjuk-tunjuk hanya ini yang boleh, itu nggak boleh. Ini salah satu upaya kita untuk merampingkan, memudahkan iklim usaha. Bikin supaya pengusaha merasa dimudahkan. Para pengusaha itu menciptakan lapangan kerja," imbuhnya. 

Baca juga: Prabowo Subianto Coret Tol Gilimanuk-Mengwi dari PSN 2025, Pembangunan Bakal Mangrak?

Penghapusan Kuota Impor Dinilai Menguntungkan

Dilansir TribunBanyumas, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penghapusan kuota impor yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto akan sangat membantu ekonomi Indonesia.

Kuota impor selama ini, kata Sri, tidak memberikan penerimaan negara. 

Tak hanya itu, kuota impor juga menambah beban transaksi dan menimbulkan ketidakpastian perdagangan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved