Berita Buleleng

Sunarca Senang Bisa Nonton Sepak Bola Tanpa Gerimis di Buleleng Bali

Sejumlah masyarakat di Buleleng Bali merasa bersyukur sebab kini bisa menikmati siaran televisi dengan lebih jernih.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
istimewa
Launching - Gubernur Bali, Wayan Koster saat menghadiri peluncuran siaran TV digital di Turyapada Tower, Jumat 18 April 2025. Sejumlah masyarakat di Buleleng Bali merasa bersyukur sebab kini bisa menikmati siaran televisi dengan lebih jernih. 

Terutama di wilayah utara Bali seperti Buleleng dan Jembrana, yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam menerima sinyal televisi tanpa parabola.

Melalui siaran TV digital, masyarakat kini dapat menikmati tayangan dengan kualitas gambar dan suara yang jauh lebih baik, serta akses yang lebih luas terhadap informasi, hiburan, dan pendidikan.

"Ini adalah bagian dari langkah strategis dalam mendukung program pemerintah pusat untuk migrasi dari TV analog ke digital, serta penguatan ekosistem digital nasional," katanya. 

Gubernur Bali dua periode ini menambahkan, Turyapada Tower bukan sekadar sebuah bangunan megah yang menjulang di dataran tinggi.

Melainkan simbol transformasi, kemajuan teknologi, dan wujud komitmen kita dalam menghadirkan layanan informasi yang berkualitas, merata, dan modern bagi seluruh masyarakat Bali.

Dengan ketinggian 1.636 meter di atas permukaan laut, Turyapada Tower tidak hanya berfungsi sebagai pemancar siaran televisi digital.

Baca juga: VIDEO Ucapan Pecalang Jadi Sorotan, Bikin Pemedek Tersinggung saat ITBK di Pura Besakih Bali

Namun juga sebagai destinasi wisata yang menawarkan berbagai fasilitas.

Mulai dari planetarium, skywalk, restoran putar 360 derajat, restoran statis dan jembatan kaca.

Koster menambahkan, pembangunan Turyapada Tower akan dilanjutkan tahun ini, dengan sasaran penataan kawasan dan jalan masuk.

Bahkan saat ini sudah mulai memasuki tahap tender.

Sehingga diperkirakan pada pertengahan bulan Juni sudah mulai kontrak. 

"Anggaran pembangunan tahap dua senilai Rp 270 miliar."

"Tahap pengerjaan butuh waktu selama setahun."

"Sehingga diperkirakan pertengahan 2026 sudah bisa dibuka sebagai objek wisata berkelas dunia."

"Saat ini sudah banyak pihak ketiga yang berminat."

"Namun kami masih seleksi, siapa yang punya skema terbaik untuk memperoleh hasil maksimal dari pengelolaan kawasan ini," ujarnya. 

Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini mengatakan kawasan Turyapada ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Buleleng.

Selain juga menyeimbangkan pembangunan Bali Selatan, Utara, Timur dan Barat. (mer)

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved