Berita Buleleng
TEPAT di Titik Kakak Beradik di Buleleng Tewas, Putu Suardana Jadi Korban Kecelakaan Tabrak Lari
TEPAT di Titik Kakak Beradik di Buleleng Tewas, Putu Suardana Jadi Korban Kecelakaan Tabrak Lari
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Nasib miris dialami pria paruh baya bernama Putu Suardana, dia menjadi korban kecelakaan tabrak lari di Buleleng.
Sebuah video amatir yang beredar menggambarkan korban usai mengalami kecelakaan tabrak lari.
Terlihat korban digotong oleh anggota kepolisian ke mobil polisi, untuk dibawa ke RSUD Buleleng usai kecelakaan.
Peristiwa kecelakaan ini terjadi pada Senin (28/4/2025) sekitar pukul 02.00 wita.
Perekam video menyebut lokasi kecelakaan itu berada wilayah Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Baca juga: Giri Sebut Tanam Tuwuh Bali Bagian Dari Angelus Buana, Lantik Kedua Anaknya Jadi Ketua Pengurus
Kondisi korban kecelakaan yang terlihat dalam rekaman video tersebut mengalami luka cukup parah.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin saat dikonfirmasi membenarkan ihwal peristiwa kecelakaan itu.
Dikatakan dia, kecelakaan berlokasi di ruas jalan Singaraja - Denpasar kilometer 4.900, tepatnya di Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Lokasi ini merupakan titik yang sama pada peristiwa kecelakaan, Sabtu (26/4/2025) lalu.
Baca juga: Profil Diana Putri, Anak Wagub Bali Giri Prasta Lulus Kedokteran Dilantik Jadi Ketua Tanam Tuwuh
Yang mana peristiwa kecelakaan tersebut mengakibatkan kakak beradik bernama Gede Krisna Ari Putra (20) dan Komang Karna Angga Wijaya (8) meninggal dunia akibat ditabrak bus pariwisata.
Lebih lanjut diungkapkan, peristiwa kecelakaan ini berawal saat buruh harian lepas asal Banjar Delod Peken, Kelurahan Kendran, Kecamatan Buleleng itu berjalan kaki dari arah Utara (Kota Singaraja) menuju arah Selatan (arah Desa Ambengan).
"Yang bersangkutan berjalan di bahu jalan sebelah timur. Namun tiba-tiba ada kendaraan roda empat datang dari arah Utara ke Selatan, kemudian terjadi kecelakaan lalu yang bersangkutan langsung kabur meninggalkan korban yang terkapar di ruas jalan itu," jelas Kasat Lantas Polres Buleleng, Senin (28/4/2025).
Masyarakat sekitar yang mengetahui adanya peristiwa kecelakaan tabrak lari itu kemudian menghubungi kepolisian untuk mendapat tindaklanjut.
Polisi yang datang segera menolong korban kecelakaan tabrak lari itu ke rumah sakit.
Akibat kecelakaan itu, Suardana mengalami patah tangan dan kini masih menjalani perawatan di RSUD Buleleng.
"Korban mengalami patah pada tangan kanan, luka lecet pada kaki kanan dan luka lecet pada bagian kepala," ujarnya.
AKP Bachtiar menyebut, pihaknya belum tahu secara pasti kemana tujuan Suardana berjalan kaki dini hari saat kecelakaan tabrak lari itu terjadi.
Sebab sampai saat ini, pria 46 tahun itu belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut, karena masih menjalani perawatan di RSUD Buleleng.
Lantas disinggung tindaklanjut kasus tabrak lari ini, AKP Bachtiar menyebut kasus ini masih tahap penyelidikan.
"Saat ini masih dalam proses penyelidikan. Karena sepanjang jalur nihil CCTV dan kondisi gelap malam hari," tandasnya.
Kecelakaan Tragis Renggut Nyawa Kakak Beradik
Peristiwa kecelakaan tragis dialami kakak beradik asal Lingkungan Sukasada, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng bernama Gede Krisna Ari Putra (20) dan Komang Karna Angga Wijaya (8).
Keduanya mengalami kecelakaan tragis saat melintas di ruas jalan Singaraja - Denpasar pada Sabtu (26/4).
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, kakak beradik itu awalnya berencana liburan ke Denpasar.
Namun di tengah jalan, keduanya mengalami kecelakaan. Keduanya ditabrak bus yang mengangkut rombongan study tour.
Peristiwa kecelakaan yang dialami keduanya pun viral di media sosial.
Pada video berdurasi 1 menit 13 detik itu, terlihat sepasang pria dan perempuan yang diduga orang tua keduanya kedua korban kecelakaan, menangisi jasad seorang anak kecil, yang terkapar tak bergerak di badan jalan usai kecelakaan.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin saat dikonfirmasi membenarkan adanya kecelakaan tersebut.
Ia mengatakan, kecelakaan diruas jalan Singaraja - Denpasar itu terjadi pada Sabtu (26/4/2025) sekitar pukul 16.00 wita.
“Benar, kemarin ada kecelakaan di ruas jalan Singaraja - Denpasar kilometer 4.900, tepatnya di wilayah Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng,” ujarnya Minggu (27/4).
Kecelakaan itu melibatkan sepeda motor Honda Beat DK 5234 UBO yang dikendarai oleh Gede Krisna Ari Putra (20) dengan bus MERCEDES-BENZ L 7020 PRK yang dikemudikan oleh Gampang (46).
“Pada peristiwa itu, pengendara sepeda motor honda beat membonceng anak usia 8 tahun atas nama Komang Karna Angga Wijaya," imbuhnya.
Mengenai peristiwa yang terjadi, AKP Bachtiar menjelaskan berawal dari pengendara sepeda motor yang datang dari arah selatan (Kota Singaraja) menuju arah Utara (Denpasar), melewati ruas jalan Singaraja - Denpasar.
Pada saat berkendara, sepeda motor itu beriringan dengan kendaraan roda empat yang tidak diketahui identitasnya.
“Keduanya sama-sama datang dari arah utara ke selatan. Di mana sepeda motor Honda beat berada di belakang kendaraan roda empat,” jelasnya.
Tiba di lokasi kejadian, Gede Krisna yang mengemudikan sepeda motor, bermaksud menyalip kendaraan roda empat dari samping kanan.
Namun disaat bersamaan, datang bus MERCEDES-BENZ dari arah selatan menuju Utara, yang mengangkut rombongan study tour.
Melihat ada bus datang dari arah berlawanan, pengendara sepeda motor yang hendak menyalip sontak mengerem secara mendadak.
Nahasnya kondisi ini menyebabkan Komang Angga jatuh dari kursi penumpang ke sebelah kanan jalan, hingga tertabrak bus.
“Akibatnya anak berusia 8 tahun itu meninggal dunia. Sedangkan Gede Krisna dirawat di RSUD Buleleng,” ujarnya.
Berdasarkan informasi terbaru yang diterima Tribun Bali, Gede Krisna yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Buleleng, akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.
“Informasi yang kami terima, pengendara meninggal dunia pada pukul 22.00 wita,” ucap Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika.
Di sisi lain, kabar duka meninggalnya Gede Krisna Ari Putra dan Komang Karna Angga Wijaya, meninggalkan duka mendalam tak hanya bagi keluarga namun juga masyarakat.
Tak sedikit masyarakat yang menyisihkan pendapatannya untuk membantu prosesi pemakaman dari keluarga. Terlebih diketahui jika keluarga yang ditinggalkan termasuk kurang mampu.
Salah satu yang menggalang donasi yakni relawan Buleleng, Ary Ulangun. Ia membuka donasi bagi siapapun yang ingin membantu melalui Yayasan Sepuluh Ribu Mimpi.
Ary Ulangun saat dikonfirmasi Minggu (27/4) mengungkapkan, donasi ini dibuka atas permintaan dari pihak keluarga. Mengingat keluarga kedua almarhum tergolong kurang mampu.
“Selain itu atas dasar kemanusiaan dan ucapan belasungkawa. Teman-teman relawan banyak yang mau membantu setelah mengetahui kabar duka ini. Tapi tidak ada wadahnya. Sehingga kita wadahi dengan membuka donasi via Yayasan Sepuluh Ribu Mimpi,” jelasnya.
Ary mengungkapkan, donasi ini dibuka sejak Minggu (27/4) pagi. Rencananya dana yang terkumpul dari donasi akan dimanfaatkan untuk membantu biaya pemakaman, pengurusan jenazah, serta beberapa hal yang mungkin masih diperlukan saat prosesi pemakaman.
“Pemakaman rencananya dilaksanakan tanggal 30 April. Hanya saja kami belum tahu apakah langsung diaben atau dikubur. Nanti kita lihat dulu dana yang ada,” ucapnya. (mer)
GKS Dilaporkan, Dugaan Korupsi Uang Kas Bank, BPR Bank Buleleng 45 Rugi Rp2,85 Miliar |
![]() |
---|
Antar Anak di Hari Pertama Sekolah, Pemkab Buleleng Dukung Gerakan Ayah Teladan |
![]() |
---|
Buleleng Kembali Gelar Turnamen Golf Berhadiah Fortuner Hingga Zenix, Sutjidra: Ini Tidak Pakai APBD |
![]() |
---|
Dampak Jalan Jebol, Jumlah Truk Parkir di Terminal Kargo Buleleng Naik 100 Persen |
![]() |
---|
Melanggar Lagi Langsung Disidang, Kasus TPA Ilegal Pangkungparuk Berakhir Restorative Justice |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.