Tradisi Mekotek

Tradisi Mekotek Telah Ada Sejak Abad 18, Kayu Pulet Tidak Boleh Disatukan di Sembarang Tempat

Tradisi Mekotek kembali dilaksanakan di Desa Adat Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali bertepatan dengan Hari Raya Kuningan

Istimewa
TRADISI - Pelaksanaan tradisi mekotek di Desa Munggu, Mengwi Badung pada Sabtu 3 Mei 2025 

Suwinda mengaku, tradisi ini adalah sebagai perayaan kemenangan perang dari pasukan Taruna Munggu.

Saat itu Taruna Munggu mempertahankan wilayah kekuasaan Kerajaan Mengwi di Blambangan Jawa Timur.

Setalah memenangkan peperangan tersebut, Tradisi Mekotek mulai digelar.

"Dulunya Tradisi Mekotek ini menggunakan tombak sebagai sarananya. Tapi zaman penjajahan Belanda sempat dilarang, sehingga setelah dinegosiasi akhirnya menggunakan kayu pulet yang dihiasi daun pandan dan tamiang," terangnya.

Pelaksanaan tradisi ini pun terus digelar setiap Hari Raya Kuningan.

Hal ini lantaran, seluruh pasukan yang dipimpin Raja Mengwi sebelum berangkat ke medan perang bersemedi di Pura Dalem Kahyangan Wisesa, Desa Adat Munggu yang bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.

Tradisi ini dipercaya dapat menolak bala, sehingga terus dilaksanakan. 

“Makna dari tradisi ini adalah sebagai penolak bala, atau menolak wabah penyakit. Termasuk menghindari dari hal-hal yang negatif," imbuhnya. (*)

 

Berita lainnya di Tradisi Mekotek

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved