Berita Gianyar
PASCA Kuningan, Harga Daging Babi Masih Tinggi, Sementara Harga Bahan Upakara Sudah Turun Drastis
Janur, yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 45.000 per ikat, kini dapat diperoleh dengan harga Rp 25.000 per ikat.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Harga kebutuhan upakara di Gianyar mengalami penurunan drastis pasca Hari Raya Kuningan.
Buah lokal, bumbu, dan bunga untuk upakara kini tersedia dengan harga yang lebih rendah. Namun, harga daging babi masih tetap tinggi.
Berdasarkan data Disperindag Gianyar, Selasa (6/5), diketahui bahwa harga bahan upakara di daerah Gianyar mengalami penurunan yang cukup signifikan. Beberapa bahan upakara yang mengalami penurunan harga antara lain janur, salak, Bunga Pacar Galuh, dan Bunga Mitir.
Janur, yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 45.000 per ikat, kini dapat diperoleh dengan harga Rp 25.000 per ikat.
Penurunan harga janur ini cukup besar, yaitu sebesar Rp 20.000 per ikat. Selain janur, harga salak juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Salak yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 25.000 per kg, kini dapat diperoleh dengan harga Rp 14.000 per kg.
Baca juga: WARGA Banjar Seribatu Bangli Geger Temukan Bayi di Lapak Pedagang Durian!
Baca juga: TAHAP Pertama Digelar di 62 Banjar, Bimbel Gratis Berbasis Banjar di Badung Segera Diluncurkan
Bunga Pacar Galuh dan Bunga Mitir juga mengalami penurunan harga yang cukup besar. Bunga Pacar Galuh yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 35.000 per kg, kini dapat diperoleh dengan harga Rp 10.000 per kg. Sementara itu, Bunga Mitir yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 25.000 per kg, kini dapat diperoleh dengan harga Rp 12.000 per kg.
Namun, di tengah penurunan harga bahan upakara yang signifikan, harga daging babi masih tetap tinggi. Harga daging babi saat ini berkisar antara Rp 125.000 per kg hingga Rp 130.000 per kg. Hal ini disebabkan oleh stok babi hidup di tingkat peternak yang menurun karena peternak lebih memilih menjual babinya ke pengepul luar Bali dengan harga yang lebih tinggi.
Menurut Kabid Pemantauan Harga Pasar Disperindag Gianyar, Henny Sriwahju, penurunan harga ini disebabkan oleh permintaan yang menurun dan pedagang tidak lagi stok barang dagangan berlebihan. "Ini berlalu hukum pasar, permintaan menurun, dan pedagang tidak lagi stok barang dagangan berlebihan," jelasnya.
Kata dia, turunnya harga ini tidak mempengaruhi kondisi pedagang, karena pedagang sudah memahami kondisi kebutuhan warga secara umum. Bahkan menurutnya manfaatkan janur yang biasanya datang dari Lombok atau Jawa Timur kini sudah menurun, dan masyarakat lebih memanfaatkan janur lokal.
Sementara itu, Kabid Keswan Distannak Gianyar, I Made Santiarka, menyebut bahwa masih tingginya harga daging babi, karena stok babi pedaging di Bali menurun karena banyak babi yang dikirim ke luar Bali sebelum Hari Raya Galungan.
Hal itu dikarenakan pengepul luar Bali berani membeli babi potong hidup dengan harga Rp 60.000 - Rp 65.000/kg, sedangkan harga normal di Bali hanya sekitar Rp 53.000/kg. Hal ini menyebabkan peternak babi di Bali lebih memilih menjual babinya ke pengepul luar Bali karena harga yang ditawarkan lebih tinggi.
"Tingginya permintaan babi potong dari luar Bali disebabkan oleh fakta bahwa babi Bali sudah bebas dari penyakit ASF, sedangkan babi dari wilayah Sumatera dan Kalimantan masih dalam masa pemulihan. Peternak babi di Bali telah menjalankan protokol ketat dalam memelihara babi, sehingga babi Bali memiliki reputasi baik di pasar luar Bali," ujarnya.
Dia menjelaskan, Kabupaten Gianyar memiliki populasi ternak babi yang cukup besar, terutama di Kecamatan Payangan dan Tegalalang. Populasi ternak babi di Gianyar mencapai sekitar 76.130 ekor dan terus berfluktuasi karena ada ternak yang datang dan pergi. (weg)
Polairud Gianyar Bali Gencarkan Patroli Pantai, Hindari Korban Jiwa |
![]() |
---|
Kabupaten Gianyar Bali Kekurangan Penyuluh Pertanian, Beban Kerja Penyuluh Tinggi |
![]() |
---|
Tak Pernah Kapok Pungli Atas Nama Banjar, Genjek Asal Ubud Bali: Janji Tak Ulangi Lagi |
![]() |
---|
PEDAGANG Siap Cari Tempat Baru, Dampak Pelebaran Jalan Patung Arjuna Ubud Gianyar |
![]() |
---|
Pelebaran Jalan Patung Arjuna Ubud Bali, Pedagang Helm Bersiap Cari Tempat Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.