Berita Denpasar

TEGAS! Denpasar Tolak Preman Berkedok Ormas, Dukung TNI Polri Jaga Keamanan

TEGAS! Denpasar Tolak Preman Berkedok Ormas, Dukung TNI Polri Jaga Keamanan

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/ I Putu Supartika.
BERI KETERANGAN - Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pemerintah Kota Denpasar menegaskan mendukung aparat penegak hukum yang diatur secara resmi oleh undang-undang untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). 

Selain itu, Pemkot Denpasar juga menegaskan sikap tegas dalam memperkuat peran adat dan menolak keberadaan organisasi yang mengedepankan aksi premanisme.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dalam rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Denpasar, Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar, serta Forum Perbekel/Lurah se-Kota Denpasar yang berlangsung di Kantor Walikota Denpasar, Senin 5 Mei 2025.

Baca juga: PENASARAN? Ini Sosok Ketua DPW GRIB Jaya Bali, Pengacara yang Dilantik Hercules

Jaya Negara menjelaskan bahwa Indonesia telah memiliki struktur formal dalam menjaga keamanan melalui institusi seperti TNI dan Polri 

Mulai dari tingkat pusat hingga ke lapisan terbawah, termasuk Babinsa dan Babinkamtibmas. 

Di Bali sendiri, sistem pengamanan juga diperkuat oleh unsur adat seperti pecalang serta Linmas di tingkat desa dan kelurahan.

Baca juga: Mata Lokal Fest 2025 Siap Digelar 8 Mei 2025, Deretan Tokoh Penting Jadi Pembicara

“Pada prinsipnya kami mendukung penuh aparat resmi yang diatur oleh negara untuk menjaga kamtibmas. Kami juga menegaskan tidak akan mentoleransi organisasi apa pun yang meresahkan masyarakat dan mengedepankan aksi premanisme yang tidak mencerminkan adat serta kearifan lokal Bali,” tegas Jaya Negara.


Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, turut menegaskan bahwa Bali tidak memerlukan kehadiran organisasi lain untuk urusan keamanan. 


Ia menilai keberadaan pecalang dan sistem Sipandu Beradat sudah cukup dalam menjaga ketertiban sesuai nilai-nilai lokal.


“Bali punya kultur yang kuat. Pecalang sudah cukup sebagai otoritas adat dalam pengamanan. Kita tidak butuh organisasi lain, apalagi yang bertindak preman,” ujar Sudiana.


Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Mohammad Iqbal Simatupang, juga menyampaikan komitmen pihaknya untuk bersinergi dalam menjaga kamtibmas. 


Ia menegaskan bahwa Polri akan bersikap tegas terhadap segala bentuk premanisme.


“Polri tidak akan mentoleransi aksi premanisme dalam bentuk apa pun,” ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved