Berita Bali

DILANTIK Wayan Koster, Ini PR Untuk Kadis, Kabiro dan Kaban Baru di Pemprov Bali 

DILANTIK Wayan Koster, Ini PR Untuk Kadis, Kabiro dan Kaban Baru di Pemprov Bali 

ISTIMEWA
SOSOK - Koster menyebut langsung, Bali tidak membutuhkan organisasi masyarakat (ormas) nakal alias preman yang meresahkan warga dan mencoreng wajah pariwisata Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster angkat 21 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam jabatan pimpinan tinggi pratama lingkungan Pemerintah Provinsi Bali pada, Jumat 9 Mei 2025 di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali

Sejumlah 21 PNS ini mengemban jabatan sebagai Kepala Dinas, Kepala Badan, Sekretaris Dewan dan Kepala Biro. Usai melakukan pelantikan, selanjutnya 21 PNS ini ikuti arahan pada rapat yang dipimpin langsung Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra. 

Dewa Indra pun memaparkan apa saja yang menjadi prioritas atau fokus pekerjaan 21 pejabat baru ini yakni diantaranta menyelesaikan persoalan sampah yang berbasis sumber. 

Baca juga: Diskusi PHRI di Karangasem Bali, Bahas Konsep Pariwisata ‘Nyegara Gunung’

“Dan ini kan sangat luas dimensinya mulai dari tingkat desa, desa adat dan lembaga pendidikan, pasar, hotel restoran ada banyak dan melibatkan banyak stakeholder jadi ada banyak dan melibatkan semuanya,” bebernya pada, Jumat 9 Mei 2025. 

PR ini kata Dewa Indra akan melibatkan banyak perangkat daerah tidak hanya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan tapi juga ada Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan ketika menyangkut Desa juga memerlukan kolaborasi dengan Dinas PMA. Dan ketika menyangkut pasar ada Dinas Perindag. 

“Kemudian yang kedua Pak Gubernur juga memeberikan arahan juga regulasi yang sangat mendesak harus diselesaikan adalah perda tentang pengendalian ahli fungsi lahan maka dari itu saya beri tau tadi perangkat daerah yang terkait segera duduk bersama apa isu-isu yang kita tuangkan di dalam regulasinya,” sambungnya. 

Baca juga: Mata Lokal Fest 2025, Menteri UMKM Paparkan Kiat Indonesia Hadapi Kebijakan Tarif Impor Trump

Kemudian, juga proyek-proyek infrastruktur yang harus segera dimulai tahapannya karena perencanaan besarnya sudah ada tinggal persiapan-persiapan teknisinya. 

 


“ini juga melibatkan banyak sekali perangkat daerah itu yang sangat mendesak,” tutupnya. 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved