Seniman Bali

Tarian Ombak dengan Gaya Abstrak Terpajang di Sudakara Art Space, Ini Kata Putu Bonuz Sang Pelukis

Pameran ini terbuka untuk umum dan berlangsung mulai 16 Mei 2025 hingga 31 Juli 2025 di Sudakara Art Space, Sudamala Resort, Sanur.

ISTIMEWA
FOTO BERSAMA - Sudakara Art Space dengan bangga mempersembahkan pameran tunggal, dari seniman asal Nusa Penida, Putu Bonuz, bertajuk Wave Dance. 

TRIBUN-BALI.COM - Sudakara Art Space dengan bangga mempersembahkan pameran tunggal, dari seniman asal Nusa Penida, Putu Bonuz, bertajuk Wave Dance.

Pameran ini menampilkan karya-karya lukis abstrak, yang menggambarkan hubungan emosional dan visual antara laut, pesisir, dan gunung dalam kehidupan seniman.

Sebagai sosok yang tumbuh di lingkungan pesisir, Putu Bonuz menjadikan laut sebagai inspirasi utama dalam proses kreatifnya.

Baca juga: JERATAN Hukum Ini yang Dikenakan Pada Pecalang Korban Pemukulan di Pura Besakih, Desa Adat Bersikap!

Baca juga: TEWAS Diduga Suspek Rabies, Ortu IGAFW Tepis Isu Itu, Anak 8 Tahun Meninggal di RSU Negara

Sudakara Art Space dengan bangga mempersembahkan pameran tunggal, dari seniman asal Nusa Penida, Putu Bonuz, bertajuk Wave Dance.
Sudakara Art Space dengan bangga mempersembahkan pameran tunggal, dari seniman asal Nusa Penida, Putu Bonuz, bertajuk Wave Dance. (ISTIMEWA)

Warna biru yang dominan dalam karyanya menggambarkan dinamika ombak, sedangkan tekstur kasar yang berpadu dengan warna hitam mewakili tebing-tebing pesisir yang kokoh serta prinsip hidup yang teguh.

Dalam beberapa karyanya, bentuk gunung yang samar juga muncul sebagai refleksi dari Gunung Agung yang menjadi bagian dari lanskap harian masa kecilnya.

"Wave Dance adalah ungkapan visual tentang bagaimana laut menyentuh daratan, sama halnya seperti warna menyentuh kanvas. Pameran ini membawa kita pada pengalaman melihat laut, bukan hanya sebagai lanskap, tapi sebagai bagian dari perjalanan hidup dan identitas," ungkap Putu Bonuz.

Pameran ini terbuka untuk umum dan berlangsung mulai 16 Mei 2025 hingga 31 Juli 2025 di Sudakara Art Space, Sudamala Resort, Sanur.

Pengunjung diajak untuk menikmati karya seni yang tidak hanya berbicara tentang bentuk dan warna, tetapi juga tentang cerita, kenangan, dan kedekatan manusia dengan alam.

Putu Bonuz menjelaskan, tarian ombak ini adalah bagaimana dinamika pikiran menyeberang lautan. "Lukisan saya secara umum, sebenarnya menampilkan keindahan saja. Sesuatu yang terjadi di kampung saya," katanya.

Ia memandang indah sebuah lautan serta ombaknya. Dalam karya lukisannya, secara umum emang menampilkan energi yang sering ia alami di kampungnya (Nusa Penida).

"Secara spesifik tidak ada lukisan yang saya unggulkan, sebab ketika melukis pasti gak akan habis akan muncul kanvas baru lagi, yang sebenarnya satu kanvas tidak selesai dengan ungkapan rasa.

Sehingga muncul kanvas baru, karena narasi panjang sekali setiap kanvas tidak ada spesifik, tidak ada bahasakan tentang ungkapannya, yang saya alami sebagian besar saya tuangkan di karya saya ini," katanya.

Dengan teknik cipratan warna yang menyerupai buih ombak, gelombang menimpa dinding, fast boat dan lain sebagainya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved