Ini Akibatnya Jika Melakukan Praktik Siswa Titipan, Data Siswa Tak Masuk Dapodik Hingga Dana BOS

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Berubah lagi, kini sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun pelajaran 2025/2026 diubah menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB.

Sekolah pun kembali melakukan penyesuaian. Ketika dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMAN 1 Denpasar, Made Rida mengatakan kesiapan untuk sambut peserta didik baru dengan sistem SPMB sudah cukup maksimal. 

“Dimulai dengan adanya pengumuman-pengumuman SPMB di sosial media SMAN 1 Denpasar. Lalu kita masang spanduk di depan sekolah. Dan yang paling penting kita membuat posko. Kemudian siswa yang akan kita terima itu 12 kelas dikalikan 36, berarti 432 anak,” jelasnya pada, Selasa 20 Mei 2025. 

Baca juga: ORASKI Fokus Perjuangkan Pendapatan Driver Lewat Mekanisme yang Realistis

Ditanya mengenai siswa titipan, Rida mengatakan sebab data pokok pendidikan sudah dikunci, SMAN 1 Denpasar tak dapat menerima siswa titipan kembali. Selain itu juga jumlah siswa yang diterima sudah maksimal 12 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang. Jika dipaksakan, anak tersebut tidak akan masuk pada data pokok pendidikan dan akan kesusahan mendapatkan dana BOS. 

Baca juga: Gedung MPP Karangasem Belum Difungsikan Setelah Rampung, Ditumbuhi Rumput Liar dan Kotoran Burung

“Nah itu untuk jalur anak guru sehingga kita enggak pusing-pusing lagi. Kalau sebelumnya kan sudah diatur gitu. Sekarang anak guru akan diterima di tempat di mana guru itu bertugas. Jumlah anak guru yang akan mendaftar di SMA 1 Denpasar tahun ini anak guru cuma satu,” bebernya. 

Namun kedepannya Rida berharap bukan hanya anak guru saja yang diprioritaskan namun juga anak-anak dari tenaga tata usaha  yang bekerja di sekolah. 

“Cuman, ada cumannya ya tenaga-tenaga tata usaha atau pegawai belum diatur itu permasalahan yang sebenarnya agak-agak musingkan juga,” tutupnya.