Profil

Profil Roy Suryo, dari Pakar Telematika hingga Mantan Menteri

Roy Suryo atau pemilik nama lengkap K.R.M.T. Roy Suryo Notodiprojo adalah mantan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri

zoom-inlihat foto Profil Roy Suryo, dari Pakar Telematika hingga Mantan Menteri
Tribun Bali/ Net
Roy Suryo - Profil Roy Suryo, dari Pakar Telematika hingga Mantan Menteri

Mereka bertemu saat keduanya masih kuliah di kampus yang sama, yaitu Universitas Gadjah Mada. Saat itu Ririn kuliah di Fakultas Hukum sedangkan Roy Suryo kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi.

Ririen berkarier di dunia perbankan, sampai menduduki jabatan Regional Wealth Manager Bank Mandiri Kantor Wilayah Jakarta Thamrin sebelum akhirnya mengundurkan diri untuk fokus mendampingi Roy Suryo menjalani tugas-nya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

Pendidikan

Roy Suryo menamatkan pendidikan dasar di SD Netral C Yogyakarta, SMP Negeri 5 Yogyakarta, dan SMA Negeri 3 Yogyakarta.

Kemudian, ia menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Gadjah Mada (1986-1991). Ia lalu mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994—2004. Ia juga pernah tercatat sebagai pengajar tamu di Program D-3 Komunikasi UGM, mengajar fotografi untuk beberapa semester namun tidak berstatus sebagai dosen tetap UGM.

Roy Suryo menamatkan pendidikan magister ilmu kesehatan masyarakat di FK UGM.

Muncul menjadi terkenal di depan publik

Roy pertama kali dikenal secara nasional pada Maret 1999, ketika rekaman percakapan telepon antara Presiden B.J. Habibie dan Jaksa Agung Andi Ghalib bocor ke pers.

Pembicaraan tersebut mengungkapkan kurangnya independensi peradilan dan ketidaktulusan pemerintah terhadap seruan untuk membawa mantan presiden Suharto ke pengadilan.

Setelah Ghalib menyangkal bahwa itu adalah suaranya dalam rekaman itu, Roy – seorang tokoh yang relatif tidak dikenal di Universitas Gadjah Mada – mengatakan bahwa dia telah menggunakan "penganalisis spektrum" digital untuk memastikan bahwa percakapan itu asli.

Roy menjelaskan bahwa dia telah membandingkan suara di rekaman itu dengan salah satu pidato Habibie di televisi, dan kemudian dengan rekaman komedian yang menyamar sebagai Habibie.

Kecocokan antara rekaman yang bocor dan pidato Habibie jauh lebih dekat daripada penyamaran sang komedian. Usai mengumumkan temuannya, Roy dipanggil Badan Intelijen Negara (BIN).

Meski gugup sebelum pertemuan, Roy kemudian mengatakan bahwa para interogatornya telah mengantarnya berkeliling, mentraktirnya makan siang dan mereka telah menjadi teman baik.

Roy kemudian mulai tampil secara luas di radio dan televisi, memposisikan dirinya sebagai ahli bukti dalam berbagai skandal berikutnya yang melibatkan politikus dan selebritas. Dia menegaskan tindakannya hanya dimotivasi oleh keinginan untuk mencari kebenaran melalui "sains murni".

Pada Agustus 1999, Roy juga menganalisis bocoran percakapan antara tokoh kunci dalam skandal Bank Bali dan menyatakannya asli.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved